TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Kementerian Pariwisata Seni dan Budaya Malaysia akan menindak panitia acara Tattoo Malaysia Expo 2019. Menteri Pariwisata Seni dan Budaya Malaysia, Datuk Mohamaddin Ketapi memerintahkan Malaysia Convention and Exhibition Bureau (MyCeB) untuk menyelidiki acara pameran tato itu.
Datuk Mohamaddin Ketapi mengatakan tato expo ini bukan kali pertama diadakan di Malaysia. Menurut dia, pameran seni rajah tubuh ini pertama diselenggarakan pada 2015 dan berpindah tempat, misalnya di Kota Kinabalu dan Sabah.
Selama itu pula, Datuk Mohamaddin mengatakan, acara tato expo tidak sevulgar tahun ini. Dia menentang karena agenda tersebut mempertontonkan tubuh hampir tanpa busana. "(Selama ini) tiada kejadian seperti itu dan dipamerkan ke khalayak ramai," katanya. "Ini melanggar kesusilaan. Tidak memamerkan wajah Malaysia yang penuh kesopanan dan kesusilaan."
Tatto Malaysia Expo 2019. Foto ANTARANEWS/@DrRaisYatim twitter
Datuk Mohamaddin Ketapi memang telah diberitahu jika acara tato expo tersebut berlangsung tertutup. Dan acara bertaraf internasional seperti ini, kata dia, baik untuk industri pariwisata Malaysia. "Tapi bukan dengan cara seperti ini," ucap dia.
Kementerian Pariwisata Malaysia, dia melanjutkan, tak akan meluluskan permohonan acara yang mengandung unsur pornografi karena tidak sesuai dengan budaya Malaysia. "Lebih-lebih lagi mayoritas rakyat Malaysia beragama Islam," katanya. Tatto Malaysia Expo 2019 berlangsung pada 29 November sampai 1 Desember 2019. Acara itu dihadiri oleh ratusan peserta dari 35 negara.