Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jalan Merayap di Punggung Everest (2)

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Aklimatisasi di Dingboche View Point (5050 M). Foto: Robertus Robet
Aklimatisasi di Dingboche View Point (5050 M). Foto: Robertus Robet
Iklan

TEMPO.CO, Nepal -  Petualangan kami sudah sampai di gerbang Gunung Everest, Namche Bazaar di ketinggian (3.400 m). Kota ini memiliki fasilitas dan pasar yang nyaris mirip dengan Thamel, meski ia jauh lebih kecil dan berada jauh di ketinggian.

Di pojok-pojok Namche Bazaar para pendaki bisa menemukan outlet alat-alat pendakian dan trekking mulai barang-barang KW hingga merek internasional. Kota gunung ini menyediakan café-café gaya baru dengan ruang yang hangat, internet gratis dan kopi yang enak. 

Jangan heran, apabila menemui pendaki dan trekker menenteng laptop di jalur ini. Banyak pendaki dan pencinta Everest menghabiskan waktu berminggu-minggu, tinggal di kota ini. Ada suasana yang khas: terpencil sekaligus ramai, tinggi tapi serba berkecukupan.

Para trekker, biasanya tinggal dua malam di Namche Bazzar. Di hari pertama, saat fajar, dengan berjalan 30 menit dari Namche, ada sebuah tempat terbuka (view point) di ketinggian 3.500m yang dijadikan monumen penghormatan untuk Tenzing Norgay (Tenzing Memorial). Dari sini puncak-puncak sekitar Everest seperti Thamserku, Ama Dablam, Taboche, Nuptse dan pucuk Everest nampak. 

Dari tempat ini, trekkers biasanya pulang kembali ke tea house untuk sarapan. Setelah sarapan, dilanjutkan dengan perjalanan aklimatisasi ke sebuah tempat yang disebut dengan Everest View Hotel di ketinggian 3.880m. Untuk mencapai tempat ini, diperlukan waktu sekitar 4 jam. Kami mendaki bukit-bukit dengan akhir sebuah jalur yang merupakan tebing memanjang setinggi ratusan meter.  

Dari Pakdhing perjalanan dilanjutkan ke kota yang paling menarik di kawasan Khumbu yakni Namche Bazar (3.400m). Robertus Robet

Dari perbukitan itu, kami turun dan mampir ke tempat bernama Khumjung (3780m). Di area itu terdapat sebuah Monastery (Kuil dan Asrama) Buddha besar dan sebuah kompleks sekolah yang didirikan oleh Edmund Hillary. Bersebelahan dengan Khumjung ada desa bernama Kunde dengan Monastery besaryang menempel di dinding bukit, di Kunde keluarga Tenzing Norgay kini bertempat tinggal. Dari Khumjung yang penuh kabut, kami turun kembali ke Namche Bazar.

Climb High, Sleep Low

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak ada gunung yang tidak berbahaya. Meski judulnya ‘hanya trekking ke Base Camp Everest’, bukan berarti risiko dan bahaya tidak ada di sini.  Bahaya pertama datang dari jalur yang terjal dan curam, yang apabila ceroboh akan berakibat fatal.

Kedua, meski kami hanya menuju base camp, namun berada di ketinggian yang cukup ekstrim  di atas 3.000 m selama berhari-hari dengan risiko penyakit ketinggian (AMS/Accute Mountain Sickness).  Ketiga, di sepanjang jalur ini Anda tidak akan menemukan  klinik, dokter apalagi rumah sakit.  Lecet di ujung kaki dan keseleo kecil sudah pasti akan menamatkan perjalanan. Jadi Anda harus ekstra hati-hati.

Aklimatisasi wajib dilakukan, terutama apabila menjelajahi ketinggian di atas 3.000m. AMS biasanya dimulai dengan gejala ringan: sakit kepala, mual, hilang nafsu makan, sesak dan sulit tidur. Sementara gejala AMS yang lebih berat: sakit kepala, muntah-muntah dan kehilangan kesadaran. Dalam tingkat yang parah AMS mematikan!

AMS bisa dicegah dengan mendaki secara perlahan dan teratur seusai dengan ritme, banyak minum, asupan kalori cukup dan yang utama adalah aklimatisasi: climb high sleep low. Itulah mengapa dari Namche, kami diminta untuk naik ke Everest View Hotel, untuk kemudian turun dan balik lagi ke Namche yang berada 400 m di bawahnya.

Foto: Robertus Robet

Untuk mencegah AMS, biasanya Pendaki atau trekker disarankan untuk naik tidak melebihi 300-500m per hari. Dalam istilah para porter dan pemandu, semua gunung di Nepal bisa didaki asal slowly-slowly but continue!  ROBERTUS ROBET

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

53 hari lalu

Ilustrasi pendaki Gunung Everest (Pixabay)
Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.


10 Gunung Paling Mematikan di Dunia, Tidak Disarankan untuk Didaki

10 Januari 2024

Terdapat beberapa gunung paling mematikan di dunia yang tidak disarankan untuk didaki. Gunung ini memiliki jalur ekstrem dan cuaca dingin. Foto: Canva
10 Gunung Paling Mematikan di Dunia, Tidak Disarankan untuk Didaki

Terdapat beberapa gunung paling mematikan di dunia yang tidak disarankan untuk didaki. Gunung ini memiliki jalur ekstrem dan cuaca dingin.


17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

4 Januari 2024

Daftar landasan pesawat paling berbahaya di dunia, di antaranya Bandara Lukla di pegunungan Everest, Nepal hingga Bandara McMurdo di Antartika. Foto: Canva
17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

Daftar landasan pesawat paling berbahaya di dunia, di antaranya Bandara Lukla di pegunungan Everest, Nepal hingga Bandara McMurdo di Antartika.


Pemanasan Global Akibatkan Everest Kehilangan Sepertiga Es dalam 30 Tahun

31 Oktober 2023

Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, dan puncak pegunungan Himalaya lainnya terlihat melalui jendela pesawat selama penerbangan gunung dari Kathmandu, Nepal 15 Januari 2020. REUTERS/Monika Deupala
Pemanasan Global Akibatkan Everest Kehilangan Sepertiga Es dalam 30 Tahun

Gunung Everest di Nepal yang tertutup salju telah kehilangan hampir sepertiga esnya dalam lebih dari 30 tahun akibat pemanasan global


Pejabat Malaysia Meninggal saat Mendaki Everest

31 Oktober 2023

Ilustrasi Gunung Everest (REUTERS)
Pejabat Malaysia Meninggal saat Mendaki Everest

Kementerian Luar Negeri Malaysia memastikan seorang pejabatnya, Parthiban A/L Kandasamy, 38 tahun, meninggal saat melakukan pendakian ke Everest.


Tibet Beri Izin Orang Asing Mendaki Cho Oyu - Shishapangma, Gunung Tertinggi Keenam di Dunia

17 September 2023

Gunung Everest, Himalaya (Pixabay)
Tibet Beri Izin Orang Asing Mendaki Cho Oyu - Shishapangma, Gunung Tertinggi Keenam di Dunia

Kedua gunung ini berada di pegunungan Himalaya, dekat dengan sisi barat gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest.


Pendaki Wanita Norwegia Taklukkan 14 Puncak Tertinggi Dunia dalam 3 Bulan

27 Juli 2023

Pendaki gunung Norwegia Kristin Harila,  di Kathmandu, Nepal 4 Mei 2023. REUTERS/Navesh Chitrakar
Pendaki Wanita Norwegia Taklukkan 14 Puncak Tertinggi Dunia dalam 3 Bulan

Seorang wanita Norwegia dan pemandu sherpa-nya berhasil mendaki 14 puncak gunung di atas 8.000 meter hanya dalam waktu 3 bulan.


4 Fakta Menarik Sherpa, Suku Terkuat Pemandu Pendaki Gunung Everest

24 Juni 2023

Ngima Tashi Sherpa berjalan sambil menggendong seorang pendaki Malaysia saat menyelamatkannya dari zona kematian di atas kamp empat di Everest, Nepal, 18 Mei 2023. Gelje meyakinkan kliennya untuk menyerah pada upaya puncak, dimana 'Zona kematian' adalah bagian dari gunung di mana suhu bisa turun di bawah minus 20 derajat Fahrenheit. Gelje Sherpa/Handout via REUTERS  Gelje Sherpa/Handout via REUTERS
4 Fakta Menarik Sherpa, Suku Terkuat Pemandu Pendaki Gunung Everest

Suku Sherpa dikenal sebagai suku asli yang tinggal di lereng Gunung Everest. Simak fakta-faktanya dalam artikel ini.


Mengenal Sherpa Tenzing Norgay, Mempersilakan Edmund Hillary Jejakkan Kaki Pertama di Gunung Everest

8 Juni 2023

Edmud Hillary dan Tenzing Norgay mencapai puncak Everest pada 29 Mei 1953. Mereka berdua merupakan orang pertama yang berhasil mecapai puncak gunung tertinggi di dunia tersebut. rsvlts.com
Mengenal Sherpa Tenzing Norgay, Mempersilakan Edmund Hillary Jejakkan Kaki Pertama di Gunung Everest

Salah satu Sherpa paling terkenal sepanjang masa adalah Tenzing Norgay. Ia persilakan Edmund Hillary jejakkan kaki pertama di puncak Gunung Everest.


Viral Selamatkan Pendaki Malaysia di Gunung Everest, Apa itu Sherpa?

7 Juni 2023

Viral Selamatkan Pendaki Malaysia di Gunung Everest, Apa itu Sherpa?

Viral di media sosial cerita Gelje Sherpa menyelamatkan nyawa pendaki Malaysia, Ravichandran, di Zona Kematian Gunung Everest. Apakah Sherpa itu?