TEMPO.CO, Jakarta - Untuk menghindari kepunahan karena penduduknya terus berimigrasi ke kota-kota atau ke mancanegara, Pemerintah Kota di Sisilia menjual rumah-rumah kosong itu seharga 1 Euro atau 1 dolar lebih.
Kebijakan tersebut diambil banyak kecil, dari Sisilia di selatan hingga Alpen utara, dengan harapan besar merevitalisasi komunitas yang sekarat. Penawaran itu memikat jutaan orang kota-kota besar di dunia. Persoalannya, setelah mereka membeli rumah-rumah itu? CNN Travel bertemu dengan beberapa pembeli perintis - atau "warga 1 Euro," – demikian warga setempat menyebutnya.
Morgane Guihot, yang berasal dari dekat kota Nantes, Prancis, adalah di antara pembeli pertama yang mengambil tawaran € 1 yang ditawarkan di Mussomeli, sebuah kota yang indah jauh di jantung Sisilia. Kota kecil itu memiliki jalan-jalan kuno dan sempit, yang mengelilingi puncak bukit berhias reruntuhan benteng. Guihot dan suaminya, menjadikannya sebagai rumah keluarga kedua.
Sebagian besar kesepakatan mengharuskan pembeli merenovasi rumah yang dibeli. Guihot, 27, dan suaminya, 31, tidak membuang waktu. Mereka hampir selesai membenahi sebuah rumah di Mussomeli seluas 50 meter persegi, dengan mengecat dinding dan memperbaiki lantai.
Kota Cammarata lanskap indah di kaki Gunung Gunung Etna, yang merupakan kota dengan cuaca terbaik di Sisilia. Foto: Gianpiero La Palerma
"Kami hanya perlu menyelesaikan kamar mandi," katanya. "Karena kami berdua pengrajin dan ahli renovasi, kami melakukan sebagian besar pekerjaan sendiri, yang sangat minim, dan sangat menyenangkan melihat rumah dua kamar kami menjadi hidup kembali,”ujar Guihot. Ia menyenangi teras panorama seluas 15 meter persegi yang ia sebut luar biasa.
Mereka akan menggunakan rumah itu, bersama dengan dua anak kecil mereka, sebagai rumah peristirahatan selama liburan Natal dan musim panas, "Ketika kami memutuskan untuk berinvestasi di rumah kedua, kami terpikat oleh harga murah yang menarik di Mussomeli, jika dibandingkan dengan pasar real estat Prancis yang mahal," tambah Guihot.
"Tapi yang menaklukkan kami saat pertama kali berkunjung adalah pesona tempat Mussomeli. Sangat imut dan penduduk setempat sangat ramah," ujarnya. Guihot dan suaminya lama menetap di dekat Nantes, perpindahan ke Mussomeli telah membawa mereka ke suatu tempat yang jauh lebih tenang.
Mussomeli bagi mereka jauh menyenangkan, karena terpencil namun masih memiliki supermarket. Dengan begitu, segala kebutuhan bisa dipenuhi. Ia memuji Pemerintah Kota Mussomeli, yang membantu penyediaan dokumen dan terjemahan akta.
Tak semua pembeli memutuskan mengambil rumah kecil yang butuh renovasi besar. Pengusaha Belgia, Patrick Janssen memilih tempat tinggal "superior" dengan harga lebih tinggi, yang ia renovasi.
"Sejujurnya, saya tidak membeli rumah € 1," katanya. "Saya ditunjukkan sekitar 25 bangunan tua, beberapa sangat membutuhkan perbaikan, jadi pada akhirnya kami memilih bangunan layak tiga kamar seharga € 10.000 dan saya menginvestasikan lebih banyak uang dalam renovasi."
Rumah ini ditawarkan dengan harga murah untuk menarik minat pendatang dan merevitaliasi perekonomian. Realestate.com.au
Ia berpikiran dengan membeli rumah yang bagus, bakal bertahan lebih lama. Sehingga kelima anaknya di masa depan masih bisa menjumpai rumah yang ia bei di Mussomeli itu. Untuk saat ini, ia menggunakan rumah itu sebagai rumah liburan. Mereka tinggal di sana beberapa minggu atau beberapa bulan setiap tahun, "Saya berpikir akan menghabiskan pensiun di rumah itu."
Janssen membeli rumah tersebut dengan memperhatikan faktor jarak. "Sisilia dekat dengan Belgia. Hanya dengan penerbangan 2 jam, kami bisa mencapai bandara Catania. Itu tentu merupakan poin plus untuk menghabiskan akhir pekan".
Mussomeli, bila dibandingkan dengan Brussels yang hingar bingar, adalah dunia lain, katanya. "Orang-orang di Belgia tidak santai. Kehidupan di sini lebih sederhana, kota ini nyaman dan alam sekitarnya memukau. Sangat cocok untuk mengisi ulang baterai dan detoksifikasi seseorang".
Rumah Janssen memiliki teras berpanorama yang menghadap ke atap genteng distrik lama, gereja-gereja kuno, dan lorong-lorong sempit, "Sudut Sisilia ini liar, utuh, hijau, tidak ramai. Ini titik awal yang sempurna untuk menjelajahi seluruh pulau."
Kota Bivona di Italia menawarkan harga rumah tua supermurah. CNN
Pembelian juga berjalan cukup lancar untuk Janssen. Dokumen ternyata lebih mudah dari yang diharapkan, meskipun reputasi buruk Italia untuk birokrasi dan peraturan yang berlebihan, "Sebenarnya, saya cukup terkejut menemukan bahwa membeli dan merenovasi rumah jauh lebih mudah di Sisilia daripada di Belgia," ujarnya.