TEMPO.CO, Jakarta - Internet telah menjadi bagian dari gaya hidup. Bahkan saat melancong pun wisatawan membutuhkan akses internet untuk mengakses informasi dan peta digital atau maps. Saat ini tidak sedikit pelancong yang mengandalkan Wi-Fi tenteng atau portable .
"Peran Wi-Fi sebagai kebutuhan primer. Ini menambah kebutuhan pokok orang bepergian, bukan lagi cuma memesan tiket pesawat dan hotel," kata pendiri JavaMifi Andintya Maris, Kamis, 28 November 2019.
JavaMifi adalah penyedia jasa layanan sewa Wi-Fi. Sebuah merek lokal untuk portable Wi-Fi. Layanan Wi-Fi tenteng ini kerap digunakan pelancong Indonesia yang bepergian ke luar negeri.
Menurut Andintya, traveling kini telah mengalami perkembangan tren. "Kalau dulu orang traveling ke luar negeri umur 30-an tahun, karena berhubungan dengan pekerjaan," ucapnya.
Tapi kini sudah umum, kalangan pelancong umur 20-an tahun sudah bepergian ke luar negeri. Andintya menganggap hal itu mempengaruhi cara orang berpelesiran sambil menggunakan internet.
"Traveling sudah menjadi gaya hidup, Internet dibutuhkan salah satunya untuk Google Maps," tuturnya. "Makanya JavaMifi disebut juga travel Wi-Fi."
Internet dibutuhkan terutama kalangan milenial untuk menentukan perjalanan. Andintya mencontohkan, salah satunya karena pelancong milenial cenderung tidak menggunakan agen tur. Sebab itulah internet kerap diutamakan untuk membantu perjalanan di sebuah destinasi.
Layanan sewa pocket Wi-Fi, JavaMifi, meresmikan dua gerai di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandung. Kredit: Istimewa
"Mereka (pelancong) juga butuh internet untuk Instagram, YouTube. Ini berhubungan dengan perilaku milenial," katanya.
Andintya menjelaskan, menjelang tahun baru pengguna JavaMifi meningkat pesat. Ia tak menyebut jumlah pasti, namun dari aspek presentase, per Oktober tahun ini diketahui peningkatan 120 persen.
"Peningkatan ini dibandingkan dengan bulan Oktober tahun lalu," ujarnya.