Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Bandara Baru, Sultan HB X Minta Hotel Tak Asal Berdiri

image-gnews
Hotel Melia Purosani Yogyakarta.
Hotel Melia Purosani Yogyakarta.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bandara sebagai pintu gerbang destinasi pariwisata mampu berperang sebagai daya ungkit pariwisata. Artinya, bisnis perhotelan pun menjadi menggiurkan. Bandara baru Yogyakarta tentu berperan dalam peningkatan bisnis perhotelan.

Namun, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan HB X meminta para bupati dan wali kota di wilayahnya, bisa lebih selektif dalam memberikan izin pendirian hotel.

Sultan menegaskan investasi di DIY tidak ada yang boleh merugi, “Harapan saya kepada bupati dan wali kota, hati-hati untuk memberikan izin membangun hotel. Karena bagaimanapun hotel-hotel di Yogya itu, di luar hari libur dan weekend, baru kira-kira 50%-55% saja yang bisa memenuhi target,” ujar Sultan Selasa 19 November 2019.

Sultan mengungkapkan, memang pada Maret 2020 nanti, bandara baru Yogyakarta International Airport di Kulon Progo sudah bisa diresmikan.

Namun hal itu tidak lantas membuka semua pintu investasi, utamanya pembangunan hotel. Dipastikan butuh waktu satu sampai tiga tahun untuk pariwisata DIY tumbuh berkembang.

Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta adanya bandara baru membutuhkan waktu tiga tahun bagi pariwisata Yogyakarta untuk tumbuh. Ia meminta agar hotel-hotel tak cepat dibangun. TEMPO/Suryo Wibowo

“Untuk investasi, tidak berarti begitu airport dibuka, bisa terjadi pembangunan hotel yang luar biasa. Itu akan rugi semua, jadi hati-hati. Jangan sampai mengizinkan pembangunan hotel hanya untuk merugi,” ujarnya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab Danunegara sebelumnya mencatat saat menyambut liburan panjang seperti Idul Fitri atau Natal juga Tahun Baru setidaknya di DI Yogyakarta tersedia 21 ribu lebih kamar. Kamar-kamar itu disediakan 320 hotel berbintang yang totalnya ada 8.500 kamar dan 500 hotel non bintang di Jogja, yang total memiliki sekitar 13 ribuan kamar.

Namun hanya hotel-hotel yang berada di kawasan wisata ring I yang tetap jadi primadona yang diserbu wisatawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Istidjab menuturkan berlebihnya jumlah kamar yang disediakan kalangan perhotelan di Jogja itu, tak serta merta akan ludes. Meskipun libur natal dan tahun baru merupakan peak season atau saat tingginya kunjungan.

“Banyaknya kamar hotel di Jogja itu sebenarnya over supply, tingkat hunian maksimal liburan akhir tahun ini prediksinya pada kisaran 60 persen dari total kamar tersedia,” ujarnya.

Menurut Istidjab, kamar-kamar hotel yang ada di kawasan wisata Ring I seperti Malioboro dan sekitarnya, biasanya sudah habis di-booking H-7 tahun baru. Sehingga pilihan wisatawan yang pesan kamar mepet waktu tahun baru hanya di kawasan Ring II.

Istidjab menyebut jika tingkat hunian hotel rata-rata di DIY tinggi saat saat libur akhir tahun, sebenarnya bisa didongkrak. Namun hal itu tergantung juga dari kreativitas pengelola.

Pemandangan dari kamar executive suite Hotel Grand Inna Garuda Maliboro Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Angka kenaikan tingkat hunian untuk hotel berbintang misalnya bisa didongkrak sekitar 10 persen dari angka 60 persen sehingga menjadi 70 persen. Sedangkan hotel non bintang bisa naik dari angka normal 40 persen menjadi 50 persen.

Sedangkan untuk hotel kawasan ring I paling menerima berkah libur akhir tahun. Sebab kenaikan tingkat huniannya tiap hotel bisa tembus di atas 90 persen. Sementara okupansi perhotelan di kawasan Ring II diprediksi bisa mencapai 80 persen.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

2 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

3 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024


Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

4 hari lalu

Hotel Tentrem Yogyakarta. Foto: IG @hoteltentremyogyakarta.
Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

Paket syawalan usai libur Lebaran ini diharapkan menjadi satu pengobat melesetnya target okupansi hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini.


Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

4 hari lalu

Ilustrasi interior hotel. Pixabay
Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

PHRI berharap tahun-tahun mendatang akan lebih banyak event untuk menjaring wisatawan datang ke Yogyakarta.


Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

6 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?


Okupansi Kamar Hotel di Solo Raya Musim Libur Lebaran 2024 Lebih dari 90 Persen

9 hari lalu

Solo Paragon Hotel & Residences
Okupansi Kamar Hotel di Solo Raya Musim Libur Lebaran 2024 Lebih dari 90 Persen

Tingkat hunian atau okupansi kamar hotel di wilayah Solo dan sekitarnya atau Solo Raya di musim libur Lebaran 2024 atau Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah ini rata-rata lebih dari 90 persen


Rekomendasi Tempat Staycation untuk Warga Jakarta yang Tidak Mudik Lebaran

16 hari lalu

The Lamandau (thelamandau.com)
Rekomendasi Tempat Staycation untuk Warga Jakarta yang Tidak Mudik Lebaran

Staycation di Ibu Kota sembari menikmati suasana yang bertolak belakang dengan Jakarta di hari kerja bisa jadi pilihan saat Libur Lebaran.


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

16 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

19 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.