TEMPO.CO, Jakarta - Instagram kini dijadikan acuan memiliki destinasi lnstagram. Hal yang membuat orang terpikat, umumnya, ketika sebuah destinasi memiliki kesan instagramable. Namun cara tersebut dianggap tak bisa semata dilakukan sebagai alasan mengunjungi sebuah destinasi wisata.
"Cek keaslian foto. Tapi tetap harus verifikasi dengan perbandingan situs web lain supaya mendapatkan gambaran yang utuh," kata Nurina, pemberi pelatihan Gapura Digital yang diinisiasi oleh Google dalam acara Tour Guide 4.0, pada Senin, 18 November 2019.
Nurina mafhum, bahwa instagramable memang menarik minat. "Memang tren anak-anak muda mereka mengejar yang instagramable itu menjadi destinasi wisata," tuturnya.
Namun kepastian persis destinasi tak bisa hanya sekadar mengandalkan Instagram. Menurut dia, penting untuk memastikan profil pemilik akun media sosial itu.
Sebaiknya membandingkan gambar-gambar di instagram dengan situs-situs wisata lainnya. Atau mengamati komentar para follower. (Foto: Shutterstock)
"Patokan milenial soal instagramable itu, bagus atau enggak tempatnya buat foto-foto. Tapi tetap diperhatikan destinasi soal keamanan, kepastian, dan akses," ucap Kepala Unit Studi Kewirausahaan Universitas Persada Indonesia Y.A.I itu.
Nurina menambahkan, bahwa pelancong mesti menyimak beberapa ulasan. Perlu juga memastikan sumber informasi tentang penyedia jasa perjalanan wisata yang terpercaya, bila memajang foto-foto tertentu.
"Lihat seberapa komentar orang-orang terhadap agen perjalanan itu. Cek kredibilitasnya," katanya.