Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menggamit Warga, Menjaga Hutan Gambut

image-gnews
Suasana di tengah hutan gambut Taman Nasional Sebangau. Perjalanan menyusuri sungai Punggualas, Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Suasana di tengah hutan gambut Taman Nasional Sebangau. Perjalanan menyusuri sungai Punggualas, Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Iklan

TEMPO.CO, Palangkaraya - Badan Restorasi Gambut (BRG) terus melakukan upaya untuk melindungi hutan gambut dari berbagai ancaman kerusakan, salah satunya dari pembakaran hutan yang kerap dilakukan masyarakat yang tinggal di wilayah gambut.

Usaha yang dilakukan tentunya dengan banyak mengembangkan potensi gambut tanpa merusak ekosistem hutan. Kepala Badan Rstorasi Gambut Nazir Foead menjelaskan ada tiga program besar yang dilakukan BRG untuk melindungi hutan gambut di Indonesia: rewetation (R1), penanaman kembali atau revegetation (R2), dan revitalization (R3).

"Kami menargetkan bekerja langsung di 500 desa lahan gambut, sekarang kami sudah mencapai 400 desa, hampir 80 persen pencapaiannya," ujar Nazir, Ahad, 17 November 2019.

Pelatihan dan pendampingan di setiap desa yang dilakukan oleh BRG, tentunya berbeda. Seperti di Desa Karuing yang diberikan pelatihan dan pendampingan untuk mengelola ekowisata di Taman Nasional (TN) Sebangau, Kalimatan Tengah. BRG mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan gambut dengan membuat ekowisata di wilayah tersebut.

Kepala Badan Restorasi Gambut, Nazir Foead (empat dari kiri) saat membuka Youth Camp di TN Sebangau, Kalimantan Tengah. TEMPO/Chitra Paramaesti.

Dengan adanya pelatihan dan pendampingan tersebut, BRG mengajak masyarakat untuk melindungi hutan gambut dan menggerakan perekonomian masyarakat dengan tidak membakar hutan. Program ini, telah berhasil menurunkan titik api di wilayah tersebut. Berdasarkan data dari TN Sebangau, wilayah yang terbakar hanya 0,3 persen dari keseluruhan wilayah hutan di Sebangau.

Ekowisata yang ditawarkan merupakan wisata minat khusus seperti menjelajahi hutan gambut, melihat habitat liar orangutan, buaya rawa, hingga berbagai burung dan biota lainnya yang hidup di dalam hutan gambut.

"Kami bersama Taman Nasional Sebangau membantu memfasilitasi kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian tanpa merusak gambut," ujar Nazir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fasilitas yang diberikan oleh BRG antara lain, ialah kapal wisata dan beberapa rumah panggung yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat menginap di dalam hutan. Nazir berujar, fasilitas tersebut dikelola oleh masyarakat sekitar lewat Kelompok Simpul Wisata. Pembentukan kelompok wisata ini akhirnya menjadi mata pencaharian baru untuk masyarakat.

Salah satu anggota simpul wisata, Sulaiman (50 tahun), mengatakan mendapatkan penghasilan baru lewat perahu kelotok yang dioperasikannya. Untuk sekali jalan mengantarkan turis masuk ke hutan lewat Sungai Punggualas, ia mendapatkan Rp 500 ribu, "Harga tersebut untuk mengantar pulang dan pergi," ucap dia. Setidaknya dalam satu hari Sulaiman dapat mengantarkan wisatawan beberapa kali memasuki hutan gambut Sebagau.

Perahu kelotok yang dioperasikan oleh Sulaiman, berukuran ramping dan kecil. Perahu tersebut merupakan hasil swadaya masyarakat untuk mengembangkan perekonomian dan pariwisata di kawasan itu. Dalam satu perjalanan, perahu kelotok ini hanya dapat menampung 3-4 orang untuk menjelajah masuk ke hutan.

Sulaiman (50) salah satu anggota simpul wisata Taman Nasional Sebangau. Memperoleh penghasilan baru dari pariwisata. TEMPO/Chitra Paramaesti.

Dengan adanya kelompok ini, warga Desa Karuing saling menjaga wilayah hutan agar tidak terbakar. Bahkan mereka kerap berpatroli agar tidak ada tangan-tangan jahil yang merusak salah satu mata pencaharian mereka. Ketua Simpul Wisata desa ini, Jeki mengatakan kebakaran di wilayah desanya berkurang dibandingkan tahun 2015. "Bisa dibilang di sini (Sebangau) tidak terbakar," ucap dia.

Program ekowisata seperti ini, bukan hanya dikembangkan BRG di Kalimatan Tengah. Nazier mengatakan pemanfaatan lahan gambut untuk pariwisata juga akan diterapkan di Kepulauan Riau. "Di Riau lahan gambutnya cukup unik, ada di pulau-pulau kecil, seperti Pulau Rangsang," kata Nazier.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRGM Optimistis Target Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tercapai di Tahun 2024

24 Desember 2023

BRGM Optimistis Target Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tercapai di Tahun 2024

BRGM menargetkan restorasi gambut di tahun 2024 sebesar 355 ribu.


PLN Bangun Tracking Mangrove di Desa Wisata Lembar Selatan, Lombok Barat

22 Desember 2023

Tracking mangrove yang terdapat di kawasan ekowisata Lembar Selatan, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Foto: PLN UIW NTB,
PLN Bangun Tracking Mangrove di Desa Wisata Lembar Selatan, Lombok Barat

Setelah pembangunan tracking mangrove ini selesai, kawasan wisata itu akan dilengkapi aula pertemuan yang dapat digunakan sebagai lokasi camping.


Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

12 Desember 2023

Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, yang ditanami bibit bakau pada Selasa, 12 Desember 2023 (Dok. eFishery dan Bale Mangrove)
Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

Penanaman mangrove di kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur diharapkan dapat menurunkan emisi karbon dan memperbaiki lingkungan pesisir.


PT ESL Lakukan Groundbreaking Ekowisata Terbesar ASEAN di Hutan Lindung Sekaroh NTB

30 November 2023

PT Eco Solutions Lombok (ESL) melaksanakan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan eko wisata di kawasan Hutan Lindung Sekaroh, Kecamatan Jerowaru Lombok Timur, Selasa, 28 November 2023. Foto: Istimewa
PT ESL Lakukan Groundbreaking Ekowisata Terbesar ASEAN di Hutan Lindung Sekaroh NTB

PT Eco Solutions Lombok (ESL) lakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama ekowisata di Hutan Lindung Sekaroh, Lombok Timur, NTB.


Lestari Moerdijat: Ekowisata Salah Satu Solusi Atasi Polusi

5 September 2023

Wakil ketua MPR RI Lestari Moerdijat
Lestari Moerdijat: Ekowisata Salah Satu Solusi Atasi Polusi

Pengembangan pariwisata yang mengarah ke wisata alam harus konsisten dilakukan karena merupakan salah satu jawaban mengatasi polusi


Ekowisata Pengamatan Burung Rangkong di Kalimantan Barat, Masyarakat Perlu Jaga Hutan

30 Juli 2023

Rangkong cula burung yang dianggap sebagai penyambung roh antara yang mati dan yang hidup. Replikanya digunakan untuk upacara adat gawai kenyalang. Foto: @carlacvsantos
Ekowisata Pengamatan Burung Rangkong di Kalimantan Barat, Masyarakat Perlu Jaga Hutan

Yayasan Rangkong Indonesia mengungkapkan ada potensi ekowisata pengamatan burung rangkong atau enggang yang bisa dikembangkan.


Pesona Desa Wisata Lembar Selatan: Pantai, Hutan Mangrove dan Makam Keramat di Tengah Laut

23 Mei 2023

Hutan Mangrove di Desa Wisata Lembar Selatan. Dok. Istimewa
Pesona Desa Wisata Lembar Selatan: Pantai, Hutan Mangrove dan Makam Keramat di Tengah Laut

Desa wisata itu juga memiliki hutan mangrove seluas 70 hektare yang didalamnya tumbuh 9 spesies mangrove.


Luhut Gandeng Cina Dukung Pengembangan Laboratorium untuk Food Estate: Supaya Ada yang Jadi

10 April 2023

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. ANTARA/HO-Kemenko Marves/Vebianto Faladi/aa. Handout Kemenko Marves/Vebianto Faladi
Luhut Gandeng Cina Dukung Pengembangan Laboratorium untuk Food Estate: Supaya Ada yang Jadi

Luhut membeberkan hasil kunjungannya dari Beijing, Cina. Salah satunya adalah kerja sama pengembangan megaproyek food estate.


Jalankan Program Pendidikan Mangrove, BRGM Raih Anugerah Prioritas Nasional

16 Desember 2022

Jalankan Program Pendidikan Mangrove, BRGM Raih Anugerah Prioritas Nasional

Selain program Kedaireka, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove juga berkolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi.


BRGM Terima Penghargaan Badan Publik Informatif dari KIP

15 Desember 2022

Kepala Kelompok Kerja Kerjasama, Hukum, dan Humas BRGM, Didy Wurjanto Menerima Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik KIP (14/12).
BRGM Terima Penghargaan Badan Publik Informatif dari KIP

Tahun ini BRGM naik ke peringkat ke-4 sebagai Badan Publik Informatif dengan nilai 95,75.