TEMPO.CO, Jakarta - Warteg telah membudaya sebagai tempat bersantap di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Daya tarik warteg menawarkan berbagai macam menu serta suasana kebersamaan ketika bersantap.
Gerai-gerai WOWTEG akan dibuka tahun depan antara Februari atau Maret. Donny menjelaskan, WOWTEG mengambil konsep warteg yang modern. "Kami memiliki dapur terpusat, bahan baku yang terkontrol," ujarnya.
Sebagai "warteg" modern, WOWTEG memiliki standardisasi rasa yang sama di setiap outlet. Kemudian, fasilitas WOWTEG dibuat berbeda dengan warteg umum. "WOWTEG akan memiliki fasilitas ruangan AC tanpa asap rokok. Tapi ada juga yang konsep dengan area khusus merokok," katanya.
Ihwal pengemasan atau bungkus menggunakan hampir sama dengan warteg umum. Namun kemasannya serupa wadah makanan yang mudah untuk dibuka atau ditutup kembali. "Insipirasi untuk bungkus yang lebih baik tahan bocor," katanya
Soal harga WOWTEG memang lebih mahal dibanding warteg umum. Adapun kisaran harganya per lauk, Rp. 2000 hingga Rp. 14.000. Sedangkan per porsi kisaran Rp. 20.000 hingga Rp. 30.000.
"Berdasarkan survei kami orang mau membayar lebih mahal, jika tempat makan lebih bersih dan nyaman," tuturnya.
Saat ini WOWTEG diperkenalkan dalam ajang SIAL Interfood yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, selama 13 November-16 November.
Tempo sempat mencicipi menu WOWTEG ini, yaitu tempe orek, ikan tongkol balado, dan sambal hijau. Sensasi rasanya hampir tak berbeda dengan warteg umum alias tak mengubah karakter rasa tradisional, "Kami akan terus mengembangkan menu makanan," Donny.
WOWTEG membagi dalam dua kategori menu makanan, yakni klasik Indonesia dan kekinian. Sementara ini untuk menu klasik Indonesia, di antaranya ayam goreng ketumbar, ayam geprek, semur tahu, telur balado, tempe orek, kentang balado, telur dadar, perkedel kentang, sayur sup. Sedangkan menu kekinian di antaranya ayam goreng Korea, ayam teriyaki, ayam goreng madu, ayam telur asin.