TEMPO.CO, Jakarta - Tren fashion dari jalanan atau culture cartel sedang mendunia. Terutama mewabah di kalangan generasi milenial, sebagai gerakan dari postmodernisme. Nah, tentu saja fashion yang mereka tampilkan bakal membuat semua orang terheran-heran.
Singapura boleh dikata kiblat budaya ini di Asia Tenggara. Mereka bakal menghelat Culture Cartel pada pada 6-8 Desember 2019. "Talenta para seniman ini adalah pembuat tren dalam kontribusi mengembangkan desain, retail, dan skema budaya jalanan," kata Direktur Area Singapore Tourism Board untuk Indonesia Mohamed Firhan Abdul Salam, Jumat, 8 November 2019.
Sebelum diadakan di Singapura, sebagian kesenian budaya jalanan dalam ajang Culture Cartel diperkenalkan dalam Urban Sneaker Society di Jakarta, pada 8-10 November 2019.
Sesi pembuatan tato, perkenalan kesenian subkultur urban ajang Culture Cartel dalam Urban Sneaker Society di Jakarta, Jumat, 8 November 2019. TEMPO/Bram Setiawan
Firhan menjelaskan, perkenalan Culture Cartel di Jakarta untuk menjangkau para penggemar kesenian subkultur urban. Momentum itu juga untuk memperkenalkan daya pikat wisata Singapura.
"Singapura bukan hanya sebuah rumah yang menyenangkan bagi penduduknya. Tapi juga tujuan wisata menarik untuk para turis internasional," tuturnya.
Pengunjung Culture Cartel dalam ajang Urban Sneaker Society akan melihat kesenian turunan subkultur, di antaranya seni lukis dinding (mural), mode (fashion), mainan (toys), dan tato.
Adapun untuk seni lukis dinding mempertunjukkan kolaborasi seniman Tuyuloveme (Indonesia) dan Sam Lo (Singapura). Mereka juga menawarkan pakaian dengan karya desain masing-masing.
Ada pula produsen mainan Mighty Jaxx. Mighty Jaxx memamerkan mainan-mainan eksklusif dalam Culture Cartel. Berbagai pilihan, Balloon Dog Anatomy rancangan Jason Freeny, serta I Donut Care karya seniman Indonesia Abell Octovan.
Produk mainan Mighty Jaxx ajang perkenalan Culture Cartel dalam Urban Sneaker Society di Jakarta, Jumat, 8 November 2019. TEMPO/Bram Setiawan
Pengunjung juga memiliki kesempatan untuk melihat pemunculan perdana Liberty Girl karya Brandalised dalam Culture Cartel.
Kemudian dipamerkan pula seni tato, dari Bradley Tan (Oracle Tattoos) dan Frankie Sexton (Singapore Electric). Mereka memperkenalkan karya masing-masing dengan motif tato gaya realisme dan manga.