Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara Kaki Jalan Membangun Desa Wisata Sumbawa

image-gnews
Kaluku Asia membentuk wisata berbasis masyarakat pedesaan (Indonesia Rural Community Based Tourism), yang dinamai Kaki Jalan. Mereka menawarkan kehidpan petani dan nelayan Sumbawa. TEMPO/Supriyantho Khafid
Kaluku Asia membentuk wisata berbasis masyarakat pedesaan (Indonesia Rural Community Based Tourism), yang dinamai Kaki Jalan. Mereka menawarkan kehidpan petani dan nelayan Sumbawa. TEMPO/Supriyantho Khafid
Iklan

TEMPO.CO, Sumbawa - Wisata berkelanjutan yang melibatkan warga untuk melestarikan dan menjaga lingkungan, ditangkap dengan baik oleh PT Kaluku Asia. Prinsipnya, alam lestari dan warga di desa wisata sejahtera.

Sejak 2017, Kaluku Asia membentuk wisata berbasis masyarakat pedesaan (Indonesia Rural Community Based Tourism), yang dinamai Kaki Jalan. Mereka menawarkan wisata di kampung nelayan di Kabupaen Sumbawa. Komunitas ini menghidupkan dan mendorong pelestarian tradisi lokal di beberapa desa nelayan seperti Desa Labuan Burung, Desa Buir, Desa Pelat, Desa Muir di Plampang dan Teluk Santong yang perairannya dikenal memiliki potensi ikan Hiu Paus.

Menurut pendiri Kaki Jalan, Askar Daeng Kamis kepada TEMPO, ia ingin menawarkan pengalaman hidup di desa. Di Labuan Burung mengikuti tradisi Bekelili (menangkap kerang), menanam mangrove, memasak menu seafood lokal singang dan sepat atau menikmati kue lokal serabi dan brongko.

Juga memasak minyak Sumbawa di desa Muir Plampang yang sudah dikenal sebagai produsen minyak urut atau pengobatan yang lain. ''Wisatawan bisa mendapatkan pengalaman. Belajar menjadi orang Indonesia dengan menginap di rumah penduduk,'' kata Askar Daeng Kamis, 49 tahun - yang selama 20 tahun pernah bekerja di lingkungan perhotelan dan terakhir menjadi GM di Patra Jasa, Kuta, Bali.

Kaki Jalan mengajak wisatawan ke Labuan Burung mengikuti tradisi Bekelili (menangkap kerang), menanam mangrove, memasak menu seafood lokal singang dan sepat atau menikmati kue lokal serabi dan brongko. TEMPO/Supriyantho Khafid

Mereka yang menjadi wisatawan Kaki Jalan ini kebanyakan adalah pecinta lingkungan, peneliti, atau pegiat non-government organization (NGO) dari berbagai negara. Paket yang ditawarkan seharga Rp5 juta untuk perorang minimal dua orang, selama dua malam tiga hari. "Tidak mudah menjual paket ini apalagi setelah gempa. Tapi ada saja yang menyukainya," kata Askar Daeng Kamis, berdarah Bugis kelahiran Riau tetapi dibesarkan orang tuanya di Labuan Burung, Sumbawa.      

Desa pertama yang disulap menjadi desa wisata di Labuan Burung, Kecamatan Buer, bisa dijangkau menggunakan perjalanan darat selama enam jam dari kota Mataram, harus melalui penyeberangan kapal feri di Selat Alas sekitar dua jam. Sedangkan desa lain, seperti Pelat di Sumbawa Besar, dan seterusnya memerlukan perjalanan beberapa jam lagi ke arah timur dari kota Sumbawa Besar.

Tidak hanya di tengah desa Labuan Burung saja. Wisatawan diajak mempelajari biota laut di Gili Keramat. Lokasinya sekitar 50 menit bersampan motor ke arah timur atau berada di depan Labuan Pagi di sekitar Utan. "Ini uniknya menangkap kerang yang berada di dalam pasir," kata Askar.

Untuk menanam mangrove di lahan sekitar tujuh hektar yang mulai ditanami tahun 2003, bisa dijangkau jalan kaki jika air surut. Tetapi jika air pasang sekitar lima menit menggunakan sampan bermotor. Kemudian menikmati sunset di Pulau Pasir jika air laut surut. Pulau Pasir beluas sekitar tiga are atau 10x30 meter yang jaraknya sekitar 10 menit dari Labuan Burung.

Wisatawan diajak menginap di rumah penduduk selama tiga hari dua malam, untuk mengetahui budaya dan kehidupan sehari-hari di Labuan Burung. TEMPO/Supriyantho Khafid

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ardiansyah alias Daeng Aco, 47 tahun yang dipercaya menjadi ketua kelompok pemuda di Desa Labuan Burung, mengatakan masyarakat sangat antusias. Ada belasan rumah yang siap diinapi wisatawan. Dijamin kebersihannya. ''Sebelum tamunya datang, ada tim yang membersihkan rumah,'' ujar Daeng Aco.

Jika ada wisatawan yang datang, mereka menerapkan ketentuan satu orang satu rumah untuk pemerataan pendapatan masyarakat setempat. Biaya menginapnya, Kaki Jalan memberikan kompensasi Rp 125 ribu - Rp 150 ribu per malam.

Setiap kedatangan wisatawan, warga di Labuan Burung menyiapkan tarian adat dan pencak silat khas Labuan Burung. Mereka memakai baju adat dan sarung dan kopiah Bugis atau yang disebut songkok Bone.

Untuk Bekelili (mencari kerang) di permukaan pasir pantai penduduk sudah berpengalaman. Pasalnya, meskipun berhabitat di pinggir pantai tapi tidak semua pantai terdapat kerang. Ia menyebutkan wisatawan antusias jika diajak makan seafood. ''Mereka lahap makanan yang berminyak,'' ujarnya.

Selain memburu kerang di pasir, mereka diajak bercocok tanam padi di pedesaan Labuan Burung. TEMPO/Supriyantho Khafid

Kerang-kerang yang berhasil ditangkap, kemudian langsung dimasak dengan sayur kelor yang ada di Pulau Keramat -- yang luasnya puluhan hektar. ''Kami memasak tumis kerang,'' ucapnya lagi.

Ketertarikan wisatawan selama di Labuan Burung adalah wisata kuliner dan berkumpul bersama warga setempat, yang rumahnya digunakan untuk menginap. Kue yang disiapkan adalah khas lokal seperti serabi, brongko (bahan pisang dicampur dengan telur dibungkus pakai daun pisang), nagasari, kemudian mandurah yang bahannya dari ketan dan santan dibungkus daun pisang. ''Untuk sarapan, pemilik rumah mendapatkan Rp 25 ribu per tamu,'' katanya.

SUPRIYANTHO KHAFID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

6 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

9 hari lalu

Pantai Minang Rua, Desa Kelawi, Bakauheni, Lampung Selatan (TEMPO/Mila Novita)
Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

Pantai Minang Rua letaknya tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, jarak tempuhnya tak sampai dengan 30 menit.


3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

13 hari lalu

Taman Nasional Berbak Sembilang, Banyuasin, termasuk salah satu destinasi wisata alam yang diunggulkan. Pada Oktober hingga Desember, wisatawan dapat menyaksikan ribuan burung migrasi. TEMPO/Parliza Hendrawan
3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.


Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

40 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.


Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

19 Februari 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. TEMPO/Riri Rahayu
Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

Menparekraf RI Sandiaga Uno menargetkan pembentukan sebanyak 6.000 desa wisata selama tahun 2024.


Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

9 Februari 2024

Deretan lapak penjual ikan bandeng menjelang Imlek di kawasan Rawa Belong, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020. Ikan bandeng dijual mulai dari harga Rp. 70.000 per kilo. TEMPO/Fajar Januarta
Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

Menjelang imlek pedagang ikan bandeng musiman penuhi Pasar Rawa Belong. Berikut profil daerah Rawa Belong, disebut tempat kelahiran Si Pitung.


Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

8 Februari 2024

Salah satu kegiatan kemah wisata yang digelar di lereng Gunung Merapi untuk peserta berbagai daerah Indonesia oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta. Dok. Dinas Pariwisata Sleman
Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta memiliki cara tersendiri untuk terus mendulang pasar wisata domestik berkunjung di wilayahnya.


Pink Beach di Taman Nasional Komodo Masuk Daftar 20 Pantai Terbaik di Dunia, Ini Rute ke Sana

6 Februari 2024

Pink Beach di Flores, NTT. shutterstock.com
Pink Beach di Taman Nasional Komodo Masuk Daftar 20 Pantai Terbaik di Dunia, Ini Rute ke Sana

Pink Beach di Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo, NTT menjadi satu dari 20 pantai terbaik di dunia versi Lonely Planet. Berikut rutenya.


Gibran Sebut Soal Desa Wisata dalam Debat Cawapres Lalu, Begini Syarat Menjadi Desa Wisata?

1 Februari 2024

Berbagai kegiatan dilakukan di Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta. Foto. dok. Pengelola Dersa Wisata Nglanggeran
Gibran Sebut Soal Desa Wisata dalam Debat Cawapres Lalu, Begini Syarat Menjadi Desa Wisata?

Gibran sebut soal desa wisata saat debat cawapres lalu. Apa saja syarat menjadi desa wisata?


Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Kampoeng Heritage Kajoetangan (Kampung Kayutangan) sejak tanggal 22 April 2018 ditetapkan sebagai kawasan warisan budaya (heritage) oleh Pemerintah Kota Malang
Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.