TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan wisatawan ke Danau Toba, Medan, Sumatera Utara, diperkirakan bertambah pada 2020. Dari target 250 ribu wisatawan sepanjang 2018, tahun depan jumlahnya meningkat menjadi 300 ribu pelancong.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba atau BPODT, Arie Prasetyo mengatakan optimisme pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Danau Toba sejalan dengan semakin bagusnya infrastruktur di sana. "Ditambah lagi dengan dukungan atraksi wisata yang menarik," kata Arie di Medan, Rabu 6 November 2019.
Menurut dia, setidaknya ada dua akses yang membuat traveller kian mudah dan cepat sampai di Danau Toba. Pertama, peningkatan infrastruktur rel kereta api yang menghubungkan Araskabu - Tebingtinggi - Pematangsiantar.
Danau Toba, Sumatera Utara. (shutterstock.com)
Sarana transportasi kuda besi ini membuat waktu tempuh perjalanan dari Pematangsiantar ke Danau Toba menjadi lebih singkat, dari 4 jam menjadi 2,5 jam. Kedua, jumlah wisatawan asing ke Danau Toba diperkirakan bertambah karena akan dibuka kembali penerbangan dari Medan ke Eropa dan sebaliknya.
Ketiga, tersedia jasa transportasi online Grab Indonesia di Danau Toba melalui Grab Toba. Wisatawan yang menggunakan jasa GrabRent Toba akan diantar dan mendapat informasi dari pengemudi seputar kawasan wisata itu. Sekitar 300 mitra pengemudi tersebut telah mendapatkan pelatihan bagaimana menjadi pemandu wisata dari Dinas Pariwisata Kabupaten Tobasa dan pemateri lainnya.
Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Sumatera Utara, Syech Suhaimi mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Barat hingga September 2019 naik 8,93 persen dibandingkan periode sama pada 2018. "Wisatawan asing terbanyak yang datang adalah dari Taiwan," kata dia.
Hingga triwulan III 2019, jumlah wisatawan Taiwan ke Sumatera Utara sebanyak 2.766 dari 2.433 orang pada periode yang sama tahun lalu. Adapun wisatawan asing yang jumlahnya menurun adalah dari Malaysia, Singapura, dan Cina.