Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Dia Surga Tersembunyi di Flores Barat

image-gnews
Kapal-kapal yang digunakan untuk live on board berlabuh di kawasan Pulau Badar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Kapal-kapal yang digunakan untuk live on board berlabuh di kawasan Pulau Badar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada yang menampik keindahan Labuan Bajo dan sekitarnya – yang berwujud Taman Nasional Pulau Komodo. Saat Taman Nasional Komodo terpilih sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Alam Baru pada tahun 2011, kawasan yang kurang dikenal di Indonesia Timur itu menjadi perbincangan dunia.

Para penggemar satwa liar yang tertarik untuk melihat komodo -- kadal terbesar di dunia – berdatangan ke Labuan Bajo, Kabupaten Flores Barat. Dari Labuan Bajo itu, wisatawan dunia mulai memburu kadal raksasa itu. Lambat laun, mereka tak hanya dating untuk Komodo namun juga mengagumi lanskap dan menyelam – dengan kapal pesiar pinisi yang eksotik.

Bandara di Labuan Bajo, kini menjadi salah satu bandara tersibuk untuk ukuran kota kecil paling barat di Manggarai Barat. Hampir semua maskapai menerbangi Labuan Bajo, baik dari Bali, Jakarta, dan Surabaya.

Seekor komodo berada di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Pulau Rinca yang merupakan zona inti Taman Nasional Komodo, dihuni lebih dari 1.500 ekor komodo. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Sebagian besar pelancong menghabiskan malam di kota, kemudian naik perahu mencari spot-spot selam menawan di Laut Flores. Perburuan terumbu karang ini bisa seminggu dua minggu lamanya. Sementara wisatawan nusantara rata-rata hanya tiga hari berada di Labuan Bajo. Mereka yang terburu pulang memang rugi besar di Labuan Bajo.

Tapi Flores Barat memang bukan sekadar Labuan Bajo. Wilayah ini cepat berkembang, "Flores bergerak sangat cepat, perkembangan yang saya lihat dalam lima tahun terakhir setara dengan perkembangan 20 tahun di bagian lain Indonesia," kata koki Italia Marco Bertini, pemilik Made in Italy - sebuah restoran al fresco yang menyajikan lobster bisque dan ravioli buatan tangan. Ia pindah ke Labuan Bajo pada 2010.

Ketika itu, jalanan masih bebatuan dan lumpur, "Hanya ada satu restoran nyata di kota. Sekarang mungkin ada 20 tempat makan yang enak," ujarnya.

Selain jumlah restoran yang meningkat, bagian pulau ini sudah mulai menarik investor dan pelaku bisnis perhotelan. Pasarnya pun sangat lebar, mulai dari penginapan untuk backpacker hingga hotel bintang empat. Pilihan lokasinya juga sangat beragam, di bibir pantai, di lingkungan tropis yang rimbun, hingga puncak bukit. Semuanya menghadap perairan Laut Flores yang indah.

Sekitar 45 kilometer berkendara ke tenggara dari Labuan Bajo, terdapat Air Terjun Cunca Rami yang mampu menggambarkan kedramatisan Flores. Foto: Ian Neubauer/CNN

Air Terjun dan Hobbit

Bergerak ke pedalaman Flores, wisatawan bisa menemukan lanskap yang indah: lembah yang subur, sawah berbentuk jarring laba-laba, hingga Danau Kelimutu di puncak gunung berapi. Danau Kelimutu memiliki tiga warna: merah, biru dan biru tua. Lebih ke dalam lagi, wisatawan akan bersua situs arkeologi.

Pada tahun 2004, para ilmuwan yang menggali gua di dekat Liang Bua, 115 kilometer timur Labuan Bajo, menemukan sisa-sisa kerangka makhluk seperti hobbit setinggi tiga kaki – sekitar 90 cm -- yang dikenal sebagai Homo Floresiensis.

Mereka hidup di pulau itu sekitar 20.000 tahun yang lalu dan dianggap sebagai spesies manusia yang punah. Sekitar 45 kilometer berkendara ke tenggara dari Labuan Bajo, terdapat Air Terjun Cunca Rami yang mampu menggambarkan kedramatisan Flores.

Jalan menuju air terjun itu berliku-liku menaiki tebing berhutan lebat dengan turunan curam. Jalanan tak juga ramah, turunan yang berujung di wilayah Werang itu, kemudian diteruskan dengan pendakian yang menantang hingga ke air terjun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemukiman warga terletak dekat dengan Sawah berbentuk Jaring Laba-Laba di daerah Cancar, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, 28 Februari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Setiap toko di Werang memiliki arak, minuman keras khas Flores yang terbuat dari aren nira. Aren kemudian disuling dan difermentasi dalam bambu, dengan kandungan alkohol sampai 60 persen. Pendakian meliputi jalur yang licin dengan lereng yang sangat curam. Bahkan melewati area persawahan.

Sekitar satu jam perjalanan sebelum mencapai air terjun, wisatawan bakal menemui tebing yang dipenuhi sarang burung walet. Lalu, bertemulah Anda dengan air terjun setinggi 17 meter dengan kolam seluas 30 meter persegi. Airnya mengalir menyegarkan, yang dihuni udang sungai dan ganggang.

Island Hopping

Jalan-jalan di Labuan Bajo dipadati agen perjalanan dan penjual peralatan selam. Mereka menawarkan perjalanan siang dan malam ke ratusan pulau di lepas pantai.

Bertini adalah salah satu operator wisata perahu. Selain restoran Terra Firma, ia memiliki kapal udang yang bernama Made in Italy. Kapal itu menjadi restoran terapung yang mampu menampung 10 orang. Made in Italy menyajikan hidangan laut yang disertai sampanye, koktail dan wine - diakhiri dengan segelas rum Zacapa berusia 25 tahun, cokelat Italia, dan cerutu Kuba.

Restoran Made in Italy merupakan restoran terapung, yang memberikan sensasi makan resep Italia dengan pemandangan gugusan pulau di Taman Nasional Pulau Komodo. Foto: Made In Italy

Tur perahu restorannya itu meliputi Kanawa dan Kepulauan Angel - di tepi Taman Nasional Komodo - di mana pantai berpasir putih dengan ikan tropis yang berlimpah.

Di Pulau Kalong, di pantai timur Pulau Komodo, terdapat puluhan ribu kelelawar raksasa muncul dari hutan bakau saat senja. Kawanan itu terbang ke timur ke Pulau Rinca untuk berburu makanan. Saking banyaknya kawanan itu, butuh waktu 20 menit, hingga kelelawar raksasa terakhir terbang. Suaranya memekakkan telinga dan hilang ditelan langit malam.

Yannis dan Rozalin Vlatakis (ayah dan putrinya), pelaku bisnis perhotelan dari Yunani, membuka sebuah resor ramah lingkungan yang canggih di Pulau kecil Seraya. Hotel Seraya (di mana biaya bungalow US$320 per malam), yang para tamunya haru smenaiki perahu untuk sampai di resort tersebut.

Tiga danau pada kaldera Gunung Kelimutu memiliki warna warni indah dari reaksi kimia. Foto: Michael Day/Flickr.com

Hotel ini memiliki restoran al fresco bercat putih dengan rupa Mediterania, kolam renang berlampu yang dikelilingi oleh beanbag, 23 bungalow pantai ber-AC dengan kamar mandi outdoor bergaya Bali dan vila dua kamar tidur dengan kolam renang kecil yang terletak di atas bukit.

"Begitu aku melihat tempat ini, aku jatuh cinta padanya," kata Yannis Vlatakis. "Itu mengingatkan saya pada Kepulauan Yunani - sebelum pariwisatanya berkembang dan jenuh."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

12 hari lalu

Pink Beach di Flores, NTT. shutterstock.com
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.


Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

14 hari lalu

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo. Jumat 5 April 2024. Foto: Istimewa
Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.


Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

14 hari lalu

Pulau Kanawa. Shutterstock
Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo, NTT, pada Jumat, 5 April 2024. Berikut profil Pulau Kanawa


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

23 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

32 hari lalu

PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

Kelistrikan di Bajo Pulau menyetop operasi PLTD. Listrik ada 24 jam dan lebih ramah lingkungan.


Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

33 hari lalu

Pulau Komodo. (Antara)
Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.


Penjelasan AirAsia Atas Insiden Roda Pesawat Keluar Taxi Way di Bandara Komodo Labuan Bajo

19 Februari 2024

AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura jatuh di Selat Karimata, pada 28 Desember 2014. Pesawat tipe Airbus A320-200 ini membawa 155 penumpang serta 7 orang kru di dalam pesawat, dan disebut sebagai tragedi penerbangan terburuk kedua dalam sejarah Indonesia. Oka Sudiatmika (Wikimedia Commons)/CC-BY-SA 3.0
Penjelasan AirAsia Atas Insiden Roda Pesawat Keluar Taxi Way di Bandara Komodo Labuan Bajo

Pesawat AirAsia telah berhasil dievakuasi dan sudah memasuki area parkir B2 Bandara Komodo Labuan Bajo.


WNA Cina Tewas di Pink Beach Labuan Bajo, Abaikan Larangan Snorkeling

11 Februari 2024

Jenazah wisatawan asal Cina yang meninggal di Pink Beach Kawasan TNK pada Jumat, 9 Februari 2024 saat berada di rumah sakit. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Manggarai Barat
WNA Cina Tewas di Pink Beach Labuan Bajo, Abaikan Larangan Snorkeling

Seorang wisatawan asal Cina meninggal karena kelelahan. Diduga abaikan larangan snorkeling dari pemandu wisata


Pink Beach di Taman Nasional Komodo Masuk Daftar 20 Pantai Terbaik di Dunia, Ini Rute ke Sana

6 Februari 2024

Pink Beach di Flores, NTT. shutterstock.com
Pink Beach di Taman Nasional Komodo Masuk Daftar 20 Pantai Terbaik di Dunia, Ini Rute ke Sana

Pink Beach di Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo, NTT menjadi satu dari 20 pantai terbaik di dunia versi Lonely Planet. Berikut rutenya.


5 Destinasi Sport Tourism Unggulan Indonesia, Masih di Destinasi Superprioritas

4 Februari 2024

Peserta berlari saat Borobudur Marathon 2023 di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jateng Minggu, 19 Novembwr 2023. Lomba lari bertaraf internasional tersebut diikuti sedikitnya 10 ribu peserta dari 24 negara yang memperlombakan tiga kategori yaitu marathon, half marathon dan 10 kilometer. ANTARA/Anis Efizudin
5 Destinasi Sport Tourism Unggulan Indonesia, Masih di Destinasi Superprioritas

Dari Mandalika, Danau Toba, ke Likupang, inilah destinasi sport tourism unggulan di Indonesia.