TEMPO.CO, Denpasar - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menikmati liburan di pulau Bali. Salah satunya dengan menyewa motor All Terrain Vehicle atau ATV. Berkendara motor dengan empat roda ini biasanya dilakukan di kawasan hutan atau tegalan.
Namun, beberapa tahun terakhir berwisata dengan motor ATV mulai dilakukan di sekitar kawasan perkampungan atau yang biasa disebut Banjar di Bali. Mengendarai motor ATV di wilayah banjar (desa adat) berbeda dengan berkendara di area hutan atau tegalan. Perlu kesabaran dan memegang kendali motor secara baik.
“Jika berkendara di wilayah Banjar, jalannya datar sehingga wisatawan maunya ngebut. Ini yang berbahaya,” kata pemilik Rule Ozzy Bali Adventure, Putu Yusa Darmadi, Senin, 4 November 2019.
Pria 41 tahun ini mengatakan, jika berkendara ATV dilakukan di wilayah hutan atau tegalan dengan lebih banyak rintangan, wisatawan lebih berhati-hati, “Permainan menjadi lebih aman. Karena sebagain waktu habis untuk evakuasi kendaraan dari lumpur atau lubang,” ujarnya.
Mengendarai ATV dengan melewati kawasan Banjar memberikan sensasi dan ketegangan. Bisa melihat secara dekat kehidupan masyarakat dan harus fokus berkendara.
“Apalagi saat berpapasan dengan kendaraan penduduk. Kebanyakan jalan Banjar di Bali sempit. Ukurannya sekitar satu setengah hingga dua meter,” kata Yusa Darmadi.
Ia menyarankan, bagi yang baru pertamakali menggunakan motor ATV harus paham komponennya, seperti posisi gas atau rem. Selain itu harus bisa menguasai akselerasi motor. “Yang paling penting bukan kecepatan, tapi bisa senang atau fun,” ujarnya.
Rule Ozzy Bali Adventure ada di Banjar Branjingan, Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Tempat penyewaan moor ATV ini telah buka selama tiga tahun.
Selain di Tabanan, lanjut Yusa Darmadi, daerah yang banyak menyediakan tempat penyewaan motor ATV di Bali adalah Gianyar. “Terutama di Desa Singapadu. Satu desa ada sekitar lima penyewaan motor ATV,” ujarnya.
Bermain motor ATV di Pantai Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Bali. 26 Oktober 2019. Selain bermain di kawasan hutan atau tegalan, saat ini ATV juga dimainkan di kawasan perkampungan hingga pantai. TEMPO/ Made Argawa
Selain jalur di wilayah Banjar, Rule Ozzy Bali Adventure juga mengajak wisatawan menjelajah pesawahan hingga ke pantai sepanjang dua kilometer. “Pemandangan paling bagus sekitar Desember hingga Maret, karena saat itu padi tumbuh dan menjelang panen,” katanya.
Wisatawan yang paling dominan untuk menyewa motor ATV ini berasal dari Australia. Selain itu, minat wisatawan domestik sudah mulai tumbuh. “Wisatawan asing main ATV-nya lebih agresif,” ujarnya.
Yusa Darmadi mengaku, saat bisnisnya terkendala akses transportasi, karena tempat berada di wilayah pelosok. “Tapi, untuk pemandangan dan pengalaman bermain ATV bisa diadu dengan tempat lain,” katanya.
MADE ARGAWA