TEMPO.CO, Padang - Etape I Tour de Singkarak 2019 dimulai dari Pantai Gondoriah, Kota Pariaman dan berakhir di Istana Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar. Di rute sepanjang 107,3 kilometer ini, para pebalap, kru, dan penonton bisa menikmati empat spot wisata yang keren.
Empat spot itu adalah Pantai Gondoriah, Lembah Anai, Pariangan Tanah Datar yang disebut sebagai Desa Terindah di Dunia, dan Istano Pagaruyung. Berikut ini ulasan tentang destinasi wisata tersebut:
1. Pantai Gondoriah
Pantai Gondoriah merupakan salah satu destinasi unggulan di Kota Pariaman. Pantai yang landai dan indah itu bernama Gondoriah di awal tahun 1990-an pada masa pemerintahan Bupati Zainal Bakar.
Wisatawan bisa menikmati 'aroma' pantai dengan pemandangan beberapa pulau kecil di sekitarnya. Ada enam pulau kecil yang cukup dekat, yaitu Pulau Kasiak, Pulau Angso Duo, Pulau Tangah, Pulau Ujung, Pulau Gosong, dan Pulau Bando.
Pulau Angso Duo bisa diakses wisatawan menggunakan kapal wisata yang disediakan pemerintah daerah. Hanya butuh waktu tempuh 20 menit dari Pantai Gondoriah ke pulau itu. Pantai Gondoriah bisa dijangkau dengan naik kereta api dari Stasiun Simpang Haru Padang.
2. Lembah Anai
Lembah Anai berada di perbatasan Padang Pariaman dan Tanah Datar. Ada air terjun yang indah di pinggir jalan lintas Sumatera. Pemandangan itu didukung pula oleh jembatan rel kereta api sehingga pemandangan yang ditawarkan semakin menarik.
Wisatawan bisa berhenti dan menikmati air jernih dan dingin itu secara langsung. Bisa juga sekadar berswafoto ria.
3. Pariangan Tanah Datar
Pariangan Tanah Datar dinobatkan sebagai Desa terindah di Dunia versi Budget Travel. Pemandangan di desa ini kental dengan budaya Minangkabau. Di sana ada rumah adat berusia 300 tahun dan masjid abad 19.
Hamparan sawah yang membentang di kaki bukit barisan menjadi pemandangan yang luar biasa. Lokasi itu sangat instagramable.
4. Istano Pagaruyung
Wisatawan bisa merasakan sensasi memakai pakaian adat Minang di Istano Pagaruyung dan menyaksikan sejumlah peninggalan masa lalu. Bisa juga naik mobil odong-odong atau naik kuda untuk berkeliling halaman istana.