TEMPO.CO, Jakarta - Biang Overlander sebagai penyelenggara Jakarta Mystical Tour enggan melanjutkan wisata horor. "Walau animo masyarakat masih besar, kami berencana cukup mengadakan dua kali saja," kata Ananda Satria, pihak operasional Jakarta Mystical Tour, kepada Tempo, Sabtu, 2 November 2019.
Jakarta Mystical Tour rencananya diadakan dalam tiga gelombang. Gelombang pertama telah berlangsung pada 18 Oktober 2019 dan gelombang kedua pada 1 November 2019. Adapun gelombang ketiga akan diadakan pada 15 November 2019.
"Awalnya kami berpikir kreatif dengan membuat produk wisata yang berbeda, ternyata dalam pelaksanaan masih banyak yang harus diperbaiki," ujarnya. Sebab itu, Jakarta Mystical Tour sesi ketiga urung dilaksanakan.
Ananda Satria mengatakan, belajar dari wisata horor pada Jumat, 1 November 2019, panitia menyadari ada beberapa agenda yang keluar dari rencana dan membahayakan peserta. Salah satu peristiwa yang hampir membuat kecelakaan adalah saat rombongan mengunjungi lintasan rel kereta tempat Tragedi Bintaro 1987 terjadi.
Pemandu Museum Taman Prasasti, Eko Wahyudi (kiri) saat menyambut rombongan para wisatawan Jakarta Mystical Tour, Jumat, 1 November 2019. TEMPO/Bram Setiawan
Saat itu rombongan diajak berkumpul di rel kereta sekitar pukul 23.50. Panitia luput memastikan jadwal kereta yang melintas, sehingga rombongan tur panik ketika mengetahui KRL masih beroperasi. Peserta rombongan wisata horor berlari tak tentu arah menghindari sambaran kereta listrik yang melaju.
Beberapa di antara mereka mengalami luka-luka karena terjatuh saat menghindari kereta. Ada pula yang tercebur ke selokan yang berada di samping rel. Peserta yang mengalami luka terkilir dibawa ke rumah sakit. Ada juga kerusakan handphone milik peserta saat panik menghindari kereta.
Ananda Satria mengatakan sudah memantau jadwal kereta, namun acara tak sesuai perencanaan. "Permintaan akan meminta maaf secara terbuka," ucap dia.
Selain ke lintasan kereta Tragedi Bintaro, peserta Jakarta Mystical Tour berkunjung ke Museum Taman Prasasti, Toko Merah, Museum Sejarah Jakarta, Jembatan Ancol, TPU Jeruk Purut, Taman Langsat, Menara Saidah, dan Terowongan Casablanca.