TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok orang mengikuti acara wisata horor Jakarta Mystical Tour yang dilakukan di beberapa tempat seram di Jakarta dan sekitarnya. Salah satunya adalah rel kereta api Bintaro yang terletak di perbatasan Jakarta Selatan dan Tangerang.
Ketika melakukan tur ke rel kereta Bintaro pada Jumat, 1 November 2019, mereka berada di rel dan sekitar lokasi tragedi Bintaro yang terjadi pada 1987. Sesaat setelah menyimak cerita tentang tragedi Bintaro 1987 sekitar pukul 23.50, para peserta masih berdiri di rel.
Tiba-tiba KRL Commuter Line melaju sehingga membuat seluruh rombongan panik. Mereka berlarian tak menentu arah menghindari kereta yang melaju. Beberapa di antara peserta mengalami luka-luka karena terjatuh saat menghindari kereta.
Ada pula yang tercebur ke selokan di samping rel. Peserta yang luka pun ada yang dibawa ke rumah sakit. Ada juga kerusakan ponsel milik peserta karena panik saat menghindar. Penyelenggara Jakarta Mystical Tour luput memastikan jadwal kereta yang melintas.
Rombongan wisata horor Jakarta Mystical Tour saat berkunjung ke Toko Merah di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat 1 November 2019. TEMPO/Bram Setiawan
Seorang peserta rombongan tur Jakarta Mystical Tour, Dwi Widianto mengatakan tidak menuntut uang dikembalikan. "Saya hanya menuntut pihak penyelenggara meminta maaf secara terbuka, baik di media sosial (mereka) maupun media lainnya," ujar Dwi.
Gara-gara insiden itu, sejumlah peserta memutuskan pulang. Mereka tidak melanjutkan perjalanan menjelajah ke tempat-tempat horor lagi. "Istri saya masih trauma dengan kejadian di rel (Bintaro) tadi," kata Dwi.
Biang Overlander sebagai penyelenggara Jakarta Mystical Tour yang diwakili oleh Ananda Satria, menyatakan telah menyampaikan maaf secara pribadi kepada beberapa peserta. Dia mengatakan akan meminta maaf secara terbuka melalui media sosial. "Kami sedang mengevaluasi. Sementara ini kami masih fokus menangani peserta yang luka-luka dan yang handphone-nya rusak," katanya.