Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sultan HB X Akhirnya Ungkap Alasan Sekaten Tanpa Pasar Malam

image-gnews
Raja Keraton Yogyakarta Hamengku Buwono X bersama Forkompimda DIY di sela-sela pembukaan Pameran Sekaten. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Raja Keraton Yogyakarta Hamengku Buwono X bersama Forkompimda DIY di sela-sela pembukaan Pameran Sekaten. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekaten tanpa Pasar Malam akhirnya terjawab. Dalam pembukaan pameran Sekaten, pada Jumat petang (1/11), Raja Keraton yang juga Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X membeberkan sepenggal riwayat Sekaten dari masa ke masa, dan alasannya menghentikan sejenak Pasar Malam yang biasa mengiringi tradisi Sekaten.

"Pada masa Wali Kota Yogyakarta yang pertama, Brontokusmo, Sultan HB IX merestui usulan memeriahkan tradisi Sekaten. Pemerintah kota diperkenankan menyelenggarakan Pasar Malam dan perhelatan budaya rakyat di Alun Alun Utara, tanah kaprabon dalem," ujar Sultan.

Saat itu, ujar Sultan, ayahandanya merestui Sekaten diikuti Pasar Malam
dengan syarat digelar secara mandiri dan tidak membebani APBD. Lalu sejak itulah, sebelum digelar tradisi Sekaten sebagai hajat dalem Keraton, digelar dulu Pasar Malam dan kreasi budaya rakyat.

Bahkan pada tahun 1960, untuk pertama kali diselengarakan Pasar Malam internasional Sekaten nan meriah, untuk memperingati dua abad berdirinya Negara Ngayogyakarta Hadiningrat.

Tonggak sejarah perayaan dwi abad itu bisa dilihat dari bangunan di Wisotowarso Alun-alun Utara, yang merupakan hibah dari Pemerintah Amerika serta bangunan Sasono Hinggil Dwi Abad di Alun-alun Selatan yang merupakan hibah Pemerintah Rusia saat itu.

Sultan Hamengku Buwono menyaksikan koleksi wayang dalam pameran Sekaten. Acara ini memamerkan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan Sultan Hamengku Buwono I. TEMPO//Pribadi Wicaksono

Dua bangunan bersejarah itu, ujar Sultan, menjadi satu tanda jika Yogyakarta kala itu menjadi simbol perdamaian dua kekuatan adi kuasa dunia, antara Amerika dan Rusia.

Begitupun pada perayaan Pasar Malam Sekaten saat itu, sampai dimeriahkan dengan atraksi kesenian dan peragaan hasil pembangunan, yang juga dimanfaatkan untuk pameran kegiatan bisnis dan industri.

"Pasar malam Sekaten saat itu diharapkan dapat menggugah inovasi agar terbentuk komunitas seniman dan UMKM yang maju dan mandiri," ujar Sultan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tradisi Pasar Malam untuk Sekaten itu pun diizinkan diteruskan beberapa tahun kemudian karena masih berjalan baik. Karena saat itu dari para pelaku pasar malam berusaha menjaga mutu produk. Baik dalam gelar seni dan pameran, maupun komoditas bisnis termasuk pengaturan panggung seni, ruang pamer, dan penataan ruang dagangannya.

"Namun selama satu dasawarsa ini, mutu yang diharapkan dari Pasar Malam Sekaten agar bisa menjadi daya tarik wisatawan, terkesan ditinggalkan. Sehingga dampaknya malah mengurangi kesakralan Sekaten sebagai wahana syiar Islam," ujar Sultan.

Oleh sebab itu, ujar Sultan, bertolak dari kenyataan itu pihak Keraton berembug dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Lalu diputuskan Pasar Malam Sekaten untuk sementara tahun ini ditiadakan dan digelar dua tahun sekali.

Sultan HB X menyebut kualitas Pasar Malam menurun, untuk itu diistirahatkan dan ditampilkan dua tahun sekali. TEMPO/Subekti

Kebijakan jeda Pasar Malam Sekaten ini, ujar Sultan, nyaris serupa langkahnya untuk pedagang kaki lima Malioboro. Yang mengistirahatkan transkasi dagangannya setiap Selasa Wage. "Di sini (Alun-alun Utara) juga butuh jeda sejenak sambil mencari bentuk yang sesuai khittoh Sekaten," ujar Sultan.

Liburnya pasar malam tahun ini, Sultan menuturkan akan diisi dengan penyelenggaraan Sekaten selain untuk kegiatan syiar keagamaan, juga diisi catatan sejarah dan karya cipta bertemakan Sultan HB I sebagai peletak dasar budaya Mataraman.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Film Agak Laen Angkat Latar Pasar Malam, Ini Pilihan Permainannya

18 Februari 2024

Bocah bermain di wahana komedi putar di pasar malam di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024. Pasar malam menjadi alternatif hiburan yang murah bagi warga Jakarta, Wahana permainan di pasar malam juga beragam jenisnya, mulai dari ombak banyu, komedi putar, hingga bianglala dengan tiket mulai dari Rp5.000 hingga Rp35 ribu per wahana. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Film Agak Laen Angkat Latar Pasar Malam, Ini Pilihan Permainannya

Film Agak Laen menggambarkan cerita di sekitar pasar malam. Apa atraksi pasar malam yang bisa jadi hiburan keluarga?


Maulid Nabi Muhammad di Yogya, Makna Raja Sebar Udhik-Udhik Rebutan Gunungan

28 September 2023

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebar Udhik-udhik dalam prosesi Kondur Gangsa saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta atau Masjid Gedhe Kauman Rabu petang (27/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Maulid Nabi Muhammad di Yogya, Makna Raja Sebar Udhik-Udhik Rebutan Gunungan

Sejumlah prosesi tradisi dilakukan Keraton Yogyakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad.


Penyebab Tahun Ini Masih Tak Ada Pasar Malam Sekaten di Yogya

23 September 2023

Pasar Malam Sekaten di Yogyakarta. Dok.istimewa.
Penyebab Tahun Ini Masih Tak Ada Pasar Malam Sekaten di Yogya

Keraton Yogyakarta awal mulanya menyelenggarakan prosesi Hajad Dalem Sekaten untuk menyiarkan agama Islam melalui pendekatan budaya.


Semarak Bulan Juli, Kimaya Sudirman Yogyakarta by Harris Hadirkan Pasar Malam Kotabaru

5 Juli 2023

Movie under the star di Kimaya Sudirman Yogyakarta by Harris
Semarak Bulan Juli, Kimaya Sudirman Yogyakarta by Harris Hadirkan Pasar Malam Kotabaru

Pasar Malam Kotabaru merupakan event reguler yang menyajikan aneka hidangan mancanegara hingga jajanan lokal dengan lebih dari 25 menu


Buka Perayaan Pekan Raya Jakarta, Heru Budi: Berawal dari Bang Ali Sadikin

15 Juni 2023

Pekerja membangun rangka saat mempersiapkan gerai yang akan digunakan oleh peserta Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa, 13 Juni 2023. Gelaran PRJ tahun ini diikuti oleh 2.500 perusahaan peserta yang terdiri dari 1.500 stan yang memamerkan berbagai produk unggulan dengan diskon khas Jakarta Fair. TEMPO/Tony Hartawan
Buka Perayaan Pekan Raya Jakarta, Heru Budi: Berawal dari Bang Ali Sadikin

Semenjak itu, hari ulang tahun Kota Jakarta selalu diperingati dengan menggelar acara Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair.


Polisi Tangkap Pengedar Uang Palsu di Tangerang, Sasar Pedagang Kecil

22 Mei 2023

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Polisi Tangkap Pengedar Uang Palsu di Tangerang, Sasar Pedagang Kecil

Pengedar uang palsu itu ditangkap di pasar malam karena mencoba membayar permainan lempar gelang dengan uang pecahan 100 ribu rupiah palsu.


Pasar Malam ala Sekaten Yogyakarta Digelar, Daya Tariknya Bukan Hanya Wahana dan Kuliner

18 September 2022

Masyarakat memadati pasar malam ala Sekaten bernama Pasar Rakyat Jogja Gumregah yang digelar di bekas lahan kampus Stiekers Jalan Parangtritis Yogya 16 September hingga 16 Oktober 2022. Dok.istimewa
Pasar Malam ala Sekaten Yogyakarta Digelar, Daya Tariknya Bukan Hanya Wahana dan Kuliner

Di hari pertama perhelatan pasar malam itu, Jumat, 16 September 2022, pengunjung berbagai daerah berbondong-bondong berdatangan.


Festival Tong Tong di Den Gaag Belanda Obati Kerinduan Perantau kepada Tanah Air

6 September 2022

Tong Tong Fair atau Festival Tong Tong di Belanda. dutchculture.nl
Festival Tong Tong di Den Gaag Belanda Obati Kerinduan Perantau kepada Tanah Air

Festival Tong Tong tengah berlangsung 1-11 September 2022 di Den Haag Belanda. pasar malam yang dilakukan sejak 1959 ini mengobati keinduan perantau.


Bukan di Alun-Alun Utara Keraton, Sekaten Buatan Warga Tetap Dibanjiri Pelaku Usaha

4 September 2022

Suasana perayan Sekaten. Dok. Pemkot Jogja
Bukan di Alun-Alun Utara Keraton, Sekaten Buatan Warga Tetap Dibanjiri Pelaku Usaha

Event ini, kata Widihasto, diharapkan dapat menjawab kerinduan masyarakat terhadap gelaran Pasar Malam Perayaan Sekaten.


Sekaten Tahun Ini Ada Lagi, Tapi Bukan di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta

31 Agustus 2022

Raja Keraton Yogyakarta Hamengku Buwono X bersama Forkompimda DIY di sela-sela pembukaan Pameran Sekaten. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Sekaten Tahun Ini Ada Lagi, Tapi Bukan di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta

Meski berlokasi berbeda, Widihasto mengatakan Pasar Rakyat Jogja Gumregah ini mengusung spirit seperti halnya sekaten.