Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berwisata ke Hutan Nipah Desa Sungsang

image-gnews
Ilustrasi hutan nipah. Foto: @iggoy
Ilustrasi hutan nipah. Foto: @iggoy
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Hiruk pikuk pedagang dan pembeli di pasar desa Sungsang I, Banyuasin II, Sumatera Selatan menyambut pagi. Hari itu memang agak ramai karena bertepatan dengan akhir pekan. Banyak pendatang dari Palembang sengaja datang untuk membeli ikan, udang, dan produk turunannya langsung dari para nelayan.

Melalui jalan setapak beton, perjalanan dilanjutkan hingga ke Sungsang II, III dan Sungsang IV. Pagi itu saya sengaja mencari perangkat desa dan tetua adat, guna mengenal lebih dalam desa yang sempat didatangi oleh puluhan turis asal Australia.

Ratusan rumah panggung bertiang pohon nibung berjejer sepanjang sisi jalan yang mirip koridor. Beberapa di antaranya difungsikan sebagai rumah tokoh masyarakat. Sebagian lainnya menjadi tempat penangkaran sarang burung walet.
 
Kapal wisata "Belantara" digagas sebagai salah satu moda transportasi untuk membawa wisatawan dari Palembang hingga ke Sungsang dan juga Taman Nasional Berbak Sembilang. Foto diambil ketika kapal sedang labuh di desa Sungsang, Sabtu, 26 Oktober 2019. Parliza Hendrawan. TEMPO/Parliza Hedrawan
 
Perjalanan pada Sabtu, 26 Oktober itu berhenti di depan rumah salah seorang nelayan yang sedang menjahit jaring udang Petak, persis di Ujung Sungsang IV. Sembari mengutarakan niat kedatangan pada tuan rumah, mata langsung tertuju pada sebuah kapal wisata “Belantara”.
 
Kapal itu bakal menjadi moda transportasi untuk mengenalkan wisata alam di sepanjang sungai dan lautan, hingga ke Taman Nasional Berbak dan Sembilang. Pagi itu Belantara tertambat pada tiga tonggak kayu. 
 
Berkat kebaikan salah seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa, saya di ajak ke kantor desa untuk bertemu Eliyas Hadinata, Sekretaris desa Sungsang IV. Eliyas bercerita bila desanya sedang mengembangkan wisata berbasis alam berupa hutan Nipah, Taman Nasional. Tak ketinggalam desa ini juga dikenal  dengan wisata adat dan budaya sebagai pendamping wisata bahari.
 
Sejumlah data dia berikan, sebelum menutup obrolan berakhir ia menyarankan untuk menelusuri gang demi gang, hingga melintasi hutan nipah dan tempat pelelangan ikan. 
 
Toha salah seorang pengepul menunjukkan beragam ikan yang barus saja didaratkan oleh nelayan. TEMPO/Parliza Hendrawan
 
Ditemani Arfan, yang juga perangkat desa, kami berjalan kaki sekitar 3 km hingga ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Obrolan hampir tanpa jeda sehingga keringat membasahi bajupun tak dirasa lagi. Persis di luar perkampungan, Arfan menunjukkan hutan Nipah menghijau yang menyerupai hamparan kebun palem.
 
Di antara celah dedaunan sempat telihat buah Nipah yang bisa dijadikan minuman. Kebutulan saat itu air belum pasang, sehingga biota sekeliling pohon yang daunnya bisa dijadikan atap itu terlihat mempesona. Ada kepiting, belut dan ikan-ikan kecil yang hidup pada cekungan yang menyerupai kolam. “Di ujung sana kita bisa melihat aktifitas jual beli ikan, udang maupun kepiting,” kata Arfan.
 
Perjalanan berakhir di TPI yang dikelola oleh warga Sungsang IV sendiri. Sedangkan untuk ikan dan udang segar bisa di beli melalui pengepul di Tempat Pelelangan Ikan di desa Sungsang IV. Toha, salah seorang pengepul menunjukkan beragam ikan yang barus saja didaratkan oleh nelayan.
 
Rumah-rumah bertiang kayu tampak berjejer di sepanjang sungai di Desa Sungsang di Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin. Sebagian besar masyarakat disana bergantung hidup dari hasil laut berupa ikan dan udang. TEMPO/Parliza Hendrawan
 
Ikan tersebut di antaranya senangin berukuran 5 kg, sembilang, belut laut  sepanjang hampir 1 meter, nior, utik. Sementara itu Yus, pengepul udang petak memperlihatkan puluhan udang petak, yang dihargai mulai dari Rp50.000-90.000 per ekor dengan panjang maksimal 25,5 cm. PARLIZA HENDRAWAN 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

15 hari lalu

Taman Nasional Berbak Sembilang, Banyuasin, termasuk salah satu destinasi wisata alam yang diunggulkan. Pada Oktober hingga Desember, wisatawan dapat menyaksikan ribuan burung migrasi. TEMPO/Parliza Hendrawan
3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.


Mudik ke Banyuasin saat Libur Lebaran, Ini Destinasi Wisata Alam yang Bisa Dikunjungi

16 hari lalu

Pusat penelitian karet Sembawa, Banyuasin, dapat menjadi destinasi wisata alam dan pendidikan saat berlibur. Lokasinya berada jalan lintas timur Sumatera Palembang-Pangkalan Balai KM29. TEMPO/Parliza Hendrawan
Mudik ke Banyuasin saat Libur Lebaran, Ini Destinasi Wisata Alam yang Bisa Dikunjungi

Saat mudik ke Banyuasin, Sumatra Selatan, saat libur Lebaran, ini tiga tempat wisata di area perkebunan yang bisa dikunjungi.


Pj Bupati Banyuasin Beri Bonus Atlet Porprov XIV Dan Pepaprov

18 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Beri Bonus Atlet Porprov XIV Dan Pepaprov

Total bonus yang diberikan sebesar Rp1.170.000.000.


Kasus TPPU Andhi Pramono, KPK Sita Lahan di Kabupaten Banyuasin

24 hari lalu

Terdakwa mantan Kepala kantor pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai tipe Madya Pabean 8 Makassar, Andhi Pramono, mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin, 31 Maret 2024. Andhi terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi penerimaan gratifikasi sebesar Rp.58,9 miliar terkait pengurusan barang ekspor impor pada kantor pelayanan Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus TPPU Andhi Pramono, KPK Sita Lahan di Kabupaten Banyuasin

KPK kembali menemukan dan menyita aset tanah seluas 2.597 meter persegi terkait Andhi Pramono di Banyuasin, Sumatera Selatan.


Tim Penguji Inspektorat Jenderal Kemendagri Puji Kinerja Penjabat Bupati Banyuasin

35 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin, H. Hani Syopiar Rustam, SH kembali hadir di Gedung Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI guna mengikuti Kegiatan Evaluasi Kinerja Triwulan II, Selasa (19/03/24).
Tim Penguji Inspektorat Jenderal Kemendagri Puji Kinerja Penjabat Bupati Banyuasin

Pj Bupati Hani secara keseluruhan telah menunjukkan kinerja yang baik


Transmigrasi Swakarsa Mandiri Hadir di Kabupaten Banyuasin

35 hari lalu

Transmigrasi Swakarsa Mandiri Hadir di Kabupaten Banyuasin

Transmigrasi dilakukan dengan biaya sendiri, namun berdasarkan bimbingan dan juga fasilitas yang diberikan oleh pemerintah


Pj Bupati Banyuasin Sidak Gudang Beras

42 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Sidak Gudang Beras

Sebagai upaya memastikan ketersediaan dan kestabilan harga beras, Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Rustam, melakukan inspeksi mendadak ke gudang beras PT. Buyung Putra Pangan.


Hani S Rustam: Saya Jadi Pj. Bupati Berkat Jasa Guru

59 hari lalu

Hani S Rustam: Saya Jadi Pj. Bupati Berkat Jasa Guru

Pj Bupati akan bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang telah diundang-undangkan


Pj Bupati Banyuasin Tinjau Desk Pemilu

15 Februari 2024

Pj Bupati Banyuasin Tinjau Desk Pemilu

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar, meninjau Desk Pemilu di ruang rapat asisten I Kabupaten Banyuasin, pada Rabu, 14 Februasi 2024


Pj Bupati Banyuasin Pantau Jalannya Pemilu

14 Februari 2024

Pj Bupati Banyuasin Pantau Jalannya Pemilu

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, bersama Kapolres Banyuasin, Ferly Rosa, memantau jalannya Pemilu di beberapa TPS di Kabupaten Banyuasin.