TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Madiun mengembangkan ikon baru 'Kampung Pesilat Indonesia' menjadi destinasi wisata budaya. Di kampung itu, pengunjung bisa menyaksikan pawai dan festival silat, bahkan seni beladiri dikombinasikan dengan musik tradisional Jawa yang diaransemen modern.
Selain itu, kerajinan batik yang mengangkat tema 'Kampung Pesilat' juga diperagakan di Alun-Alun Caruban, Kabupaten Madiun, Senin malam 28 Oktober 2019. "Tahun depan (Kampung Pesilat) akan dijadikan budaya. Untuk setahun ini baru pondasi menuju ke sana," kata Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro.
Sejak setahun ini, langkah awal yang dilakukan adalah menyamakan persepsi 14 perguruan silat yang bergabung dalam 'Kampung Pesilat'. Organisasi pencak silat itu meliputi Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo, Setia Hati Tuhu Tekad, Persaudaraan Setia Hati Terate, IKS Pro Patria, Ki Ageng Pandan Alas, IKS PI Kera Sakti, dan Persaudaraan Sehati.
Atraksi silat menjadi daya tarik wisata di Madiun. Foto: @_danny022
Selain itu, Betako Merpati Putih, Tapak Suci, Cempaka Putih, Pagar Nusa, Persinas ASAD, Persaudaraan Rasa Tunggal, dan Persaudaraan OCC Pangastuti Tundung Madiun. "Sebenarnya rasa kerukunan sudah ada, tinggal mewadahinya. Kesadaran ini merupakan hasil kerja semua pihak," ujar Kaji Mbing, sapaan akrab Ahmad Dawami Ragil Saputro.
Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Kaji Mbing menyatakan, kerusuhan antarpesilat dari perguruan berbeda kerap terjadi. Kondisi itu mendorong sejumlah perguruan silat bergabung dalam suatu paguyuban pada tahun 2013. Kemudian, mendeklarasikan diri sebagai Kampung Pesilat setahun lalu. "Insya Allah selama setahun ini tidak ada insiden. Alhamdulillah," ujar bupati.
Oleh karena itu, Kaji Mbing mengklaim, kondisi aman dapat berdampak positif dalam peningkatan ekonomi. Sejumlah investor mengembangkan usahanya di Kabupaten Madiun. Warga lokal juga banyak yang ditampung untuk bekerja di perusahaan baru. "Ke depan, ekonomi kreatif yang menjual asesoris seperti kaus dan batik kampung pesilat akan ditumbuhkan. Lokasi jualannya di depan padepokan kampung pesilat," ia menjelaskan.
Festival pencak silat seni tradisional yang diadakan di Pendopo Pemkab Madiun, Kamis, 28 Juni 2012. TEMPO/Ishomuddin
Adapun bangunan padepokan kampung pesilat berada di kawasan Alun-Alun Caruban. Gedung yang masih dalam tahap pekerjaan itu rencananya akan menjadi sekretariat 14 perguruan silat. Selain itu, dijadikan miniatur Kampung Pesilat yang dapat dikunjungi wisatawan setiap saat.
NOFIKA DIAN NUGROHO