Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teluk Youtefa, Keindahan yang Dibingkai Jembatan Megah

image-gnews
Lanskap Teluk Youtefa dengan Jembatan Youtefa yang berwarna merah cerah. Foto: @papua_the_best
Lanskap Teluk Youtefa dengan Jembatan Youtefa yang berwarna merah cerah. Foto: @papua_the_best
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat pada Hari Sumpah Pemuda (28/10), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jembatan Youtefa, yang berada di kawasan wisata Teluk Youtefa. Ia meminta agar Jembatan Youtefa setelah diresmikan dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata bahari di Kota Jayapura.

Ia meminta masyarakat Jayapura dan pemerintah daerah menjaga jembatan dan mempercantik Jembatan Youtefa. Jembatan itu kini mempercantik teluk yang berada di kawasan Kota Jayapura, Ibu Kota Papua. Teluk Youtefa merupakan kanvas alam hasil simbiosis ribuan tahun antara laut dan daratan. Kawasan ini memiliki teluk, tanjung, hutan dataran rendah, mangrove dan tentu pantai indah. 

Selain Danau Sentani, Teluk Youtefa menjadi spot yang paling hot bila wisatawan bertandang ke Jayapura. Teluk ini memiliki pemandangan yang khas: pulau-pulau karang yang menjadi aksesoris perairan biru.

Sebagai destinasi wisata bahari, Teluk Youtefa terbilang komplit. Ia memiliki hutan bakau sepanjang 200 meter dari garis pantai. Pohon bakau pun bisa setinggi 7-12 meter, bisa dibayangkan rimbunnya Teluk Youtefa, jauh dari kesan pantai yang terik. Belum lagi ditambah keindahan pantai, tanjung, hutan dataran rendah, Youtefa bisa membuat wisatawan betah. 

Teluk Youtefa memiliki spot selam dengan terumbu karang yang masih terawat baik. Foto: @siregarhermansyah

Seluruh keindahan alam itu, bakal dibingkai dengan kemegahan Jembatan Youtefa, yang melengkung berwarna merah. Apalagi lokasi Jembatan Youtefa hanya 15 menit dari Jayapura.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu spot yang menjadi incaran wisatawan kala berkunjung ke Teluk Youtefa adalah Pantai Hamadi. Terbentang luas sepanjang dua kilometer, pantai yang satu ini bakal memanjakan wisatawan dengan langit dan air laut biru.

Angin sepoi-sepoi yang menyembur berpadu dengan deburan ombak santai buat Pantai Hamadi jadi favorit di Teluk Youtefa. Yang bikin menarik lagi adalah sejarah yang tersimpan di Pantai Hamadi. Pada Perang Dunia II, pantai ini menjadi pusat pertahanan tentara sekutu di wilayah Jayapura. Jadi, kamu bakal menemukan banyak sekali obyek peninggalan perang seperti puing tank hingga kapal perang.

Teluk Youtefa memiliki vegetasi yang rimbun, termasuk hutan bakau yang lebat. Foto: @burhanzein

Tak jauh dari Pantai Hamadi, terdapat Gunung Mher yang sangat cantik. Di gunung yang menawan ini, tersimpan legenda asal usul Suku Tobati dan Enggros. Menurut keyakinan warga, Goa Mher merupakan tempat lahirnya dua suku yang kini mendiami Teluk Youtefa.

Di Kawasan Youtefa terdapat pula Tanjung Kaswari, yang pantainya ditumbuhi deretan pohon cemara yang indah. Suasananya sejuk dan rindang, tentu saja membuat malas pulang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

2 jam lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.


Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

4 jam lalu

Mahasiswa papua memegang poster bergambar penyiksaan oleh oknum TNI terhadap warga Papua mengikuti Aksi Kamisan 811 di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Dalam aksinya mahasiswa Papua mengecam penyiksaan yang dilakukan TNI kepada warga Papua yang belakangan menajdi sorotan publik karena videonya tersebar di media sosial. Mereka menuntut pelaku dipecat dan dihukum sesuai perbuatannya. TEMPO/Subekti.
Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.


Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

21 jam lalu

Peta Distrik Sarmi, Papua. google.com
Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

Yayasan Pusaka mengidentifikasi deforestasi di Papua Januari-Februari 2024 seluas 765,71 Ha meski Indonesia mendapatkan dana dari komunitas global.


Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

22 jam lalu

Warga pegunungan memberikan hak pilihnya pada Pemilu serentak 2024 Sistem Noken di Kampung Algoni, Distrik Piramid, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 1.306.414 orang masuk dalam daftar pemilih tetap di Provinsi Papua Pegunungan yang akan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / Kota dan DPD. ANTARA / Gusti Tanati
Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

Perludem mencatat, dari 277 sengketa Pemilu 2024 yang masuk ke MK, hampir 10 persen terjadi di Papua Tengah.


Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

1 hari lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas dan Chairman & CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson ditemui di Kompleks Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

PT Freeport Indonesia menjanjikan fasilitas pengolahan dan pemurniannya dapat berproduksi penuh pada tahun ini.


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

1 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

WM telah masuk daftar pencarian orang (DPO) atas kasus penyerangan OPM terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas Omukia pada Oktober 2023.


KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

3 hari lalu

Kepala Divisi Bidang Korupsi dan Politik ICW Ego Primayoga (kanan) dan Peneliti KontraS Rozy Brilian (kiri) memberikan keterangan pada media usai mengantar surat permohonan keterbukaan informasi publik tentang Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Dua organisasi itu mencatat sejumlah masalah pemilu seperti pelaporan dana kampanye partai politik maupun calon presiden tidak dapat diakses oleh masyarakat umum. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

KontraS mengatakan perlu dilakukan evaluasi total seluruh langkah dan pendekatan keamanan yang selama ini berlangsung di Papua.


Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

3 hari lalu

Ilustrasi TNI. dok.TEMPO
Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

Komnas HAM Papua menyebut korban kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI dari Yonif Raider 300/Brajawijaya telah meninggal dunia di Ilaga,


Terus Berulang, Organisasi Masyarakat Sipil Kecam Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

3 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Terus Berulang, Organisasi Masyarakat Sipil Kecam Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

Anggota TNI kembali melakukan penganiayaan terhadap warga Papua. Begini kata organisasi masyarakat sipil.