TEMPO.CO, Jakarta - Cina kini menjadi rujukan membangun kota modern. Itulah yang mendorong Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimanysah mendatangi Urban Planning Exhibiton Hall atau Balkon Perencanaan Kota Qianjiang New City, salah satu distrik di Kota Tua Hangzhou, Cina, pada Kamis 24 Oktober 2019.
Kunjungan dinas Zulkieflimansyah itu untuk melihat Qianjiang New City, yang bisa dijadikan rujukan konsep perencanaan pembangunan kota. Qianjiang New City memiliki konsep perencanaan, penataan dan pembangunan sebuah kota di pinggiran teluk. Kota itu dipenuhi gedung-gedung menjulang, namun tetap mempertahankan ruang terbuka hijau yang ideal dan kesejarahan kota -- dengan segala tradisi serta budayanya.
"Inilah contoh bagaimana pemerintah kota bekerja keras untuk berinovasi dan berkreasi secara maksimal," ujarnya. Hanya dalam kurun waktu 10 tahun saja, kota tua Hangzhou telah bertransformasi menjadi kota muda yang modern dan serba digital, "Namun tetap cantik, segar dan ramah lingkungan," katanya.
Zulkieflimansyah dalam kunjungan tersebut didampingi Ketua Dewan Kerajinan Daerah NTB Niken Saptarini Widyawat dan dua orang rektor masing-masing dari Universitas Mataram dan Universitas Islam Negeri Mataram. .
Kota itu memiliki pertunjukan kesenian Zuiyi Shi di atas Danau Barat Hangzhou yang spektakuler, menjadi daya tarik yang kuat bagi para turis. Sementara program penggunaan sepeda gratis dari Pemerintah Kota Hangzhou dan motor listrik sebagai moda transportasi kota, membuat Hangzhou lebih minim polusi asap kendaraan.
Jumlah pengunjung dari kalangan wisatawan maupun pebisnis ke Provinsi Zhejiang mencapai 700 juta per tahun, baik omestik maupun nternasional. Sedangkan jumlah kunjungan ke Kota Hangzhou sebanyak 140 juta per tahun. Tidak heran jika turis yang berkunjung ke Hangzhou mencapai 140 juta per tahun.
Qiajing New City dibangun dengan memperhatikan situs-situs bersejarah, sehingga tak merusak kota tua. Foto: yc4646/Flickr.com
Menurutnya, Hangzhou dengan Qianjiang New City bisa ditiru, dengan kolaborasi mulai dari kampus dengan Dinas Tata Kota hingga komunitas masyarakat untuk mewujudkannya.