Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suara-Suara Indah dari Hutan Bambu Sagano

image-gnews
Hutan Bambu Sagano tumbuh di pinggiran Kyoto, dan menjadi 100 suara alam Jepang yang dipromosikan sebagai ikon pariwisata. Foto: Trey Ratcliff/Flickr.com
Hutan Bambu Sagano tumbuh di pinggiran Kyoto, dan menjadi 100 suara alam Jepang yang dipromosikan sebagai ikon pariwisata. Foto: Trey Ratcliff/Flickr.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKyoto, kota kedua tersibuk di Jepang itu, memiliki lusinan tempat melarikan diri dari rutinitas. Pemerintah Kyoto berhasil membuat area terbuka hijau yang difungsikan sebagai hutan kota atau taman. Bahkan situs-situs kuil kuno di wilayah Kyoto umumnya merupakan taman hutan yang luar biasa.

Nah, satu lagi ruang terbuka hijau itu berupa Hutan Bambu Sagano. Suara batang bambu yang bergoyang di hutan itu memang menakjubkan. Hebatnya lagi, pemerintah kota Kyoto menjadikannya ikon kota dan diakui sebagai daya tarik kota Kyoto.

Bambu-bambu itu tumbuh tinggi di tepi Kyoto, membentuk Hutan Bambu Sagano. Dulu kala tak banyak yang memperhatikan hutan bamboo yang tenang ini. Namun, seiring pertumbuhan kota, warga mulai mencari tempat-tempat yang damai sebagi destinasi wisata. Pengunjung yang membludak memang menghadirkan masalah tersendiri pada akhirnya.

Bambu-bambu yang tumbuh tinggi di tepi Kyoto, membentuk Hutan Bambu Sagano. Foto: Chris McCracken/Atlas Obscura

Lokasinya hanya sekitar 30 menit dari pusat kota Kyoto, hutan bambu yang menjulang tinggi ini sangat kontras dengan perkotaan di sekitarnya. Di tengah hutan bambu terdapat jalur pejalan kaki yang terbuat dari kayu. Jalur ini seperti membelah, melalui rumpun padat batang bambu – yang tingginya mencapai puluhan meter dan menciptakan kanopi. Suasananya memang membuat Anda terbenam dalam ketenangan.

Ketika angin melewati bambu-bambu yang penuh sesak, lengkungan bamboo itu berderit, dedaunan berdesir, dan batang pohon mengetuk bersama, menciptakan suara damai seperti hampir tidak ada yang lain. Hanya saja suara wisatawan kerap membungkamnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, bila Anda berhasil lepas dari kerumunan, dan fokus terhadap suasana hutan, maka inilah yang Anda dapatkan: suara gemerisik, berderit, dan desah kesiur angin -- salah satu soundscapes yang diakui pemerintah Jepang.

Kebisingan alam meditatif yang sangat indah itu, membuat Kementerian Lingkungan Hidup Jepang menetapkan sebagai salah satu dari “100 Soundscapes of Japan,” sebuah prakarsa yang dirancang untuk mendorong penduduk lokal untuk keluar dan menghargai akustik alam negara itu. 

Suara alam di Hutan Bambu Sagano hanya dikalahkan oleh suara wisatawan, Anda harus menyendiri atau datang saat masih sepi. Foto: Antti Nissinen/Flickr.com

Sayangnya untuk menangkap suara yang indah itu, Anda harus menunggu saat-saat yang sepi. Dengan begitu, pengunjung bisa mendapatkan kombinasi keindahan visual dan ketenangan pendengaran. Dan musik alam itupun datang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sebelum Traveling ke Jepang, Ketahui Tiga Aturan Baru untuk Wisatawan

40 hari lalu

Kuil Kinkakuji, Kyoto, Jepang (Pixabay)
Sebelum Traveling ke Jepang, Ketahui Tiga Aturan Baru untuk Wisatawan

Dari aturan untuk ke Gunung Fuji hingga visa digital nomad, inilah aturan baru yang terapkan Jepang untuk pariwisatanya.


Kyoto Bakal Tutup Sejumlah Gang di Distrik Geisha karena Overtourism

47 hari lalu

Pengunjung mengamati bunga Sakura yang mulai bermekaran di kuil Hirano Jinja, Kyoto, Jepang, 24 Maret 2015. Pohon sakura menghasilkan buah yang dikenal sebagai buah ceri (bahasa Jepang: sakuranbo). Buah ceri yang masih muda berwarna hijau dan yang sudah masak berwarna merah sampai merah tua hingga ungu. (The Asahi Shimbun via Getty Images)
Kyoto Bakal Tutup Sejumlah Gang di Distrik Geisha karena Overtourism

Wisatawan memadati jalan-jalan sempit dan kuno di kawasan Gion, Kyoto, yang dikenal dengan distrik geisha, penduduk lokal merasa terganggu.


5 Tips Menghindari Keramaian saat Musim Sakura di Jepang

49 hari lalu

Pemandangan pohon sakura di atas kolam di taman Ueno di Tokyo, Jepang, 21 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
5 Tips Menghindari Keramaian saat Musim Sakura di Jepang

Agar dapat menikmati suasana bunga sakura bermekaran, ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk menghindari keramaian


Alat Cek Kaki-kaki Mobil yang Akurat Hadir di Jakarta

15 Februari 2024

Kyoto Shaking Machine untuk mengecek kaki-kaki mobil. (Rotary Auto)
Alat Cek Kaki-kaki Mobil yang Akurat Hadir di Jakarta

Kyoto Indonesia baru saja membuka outlet di Jakarta Selatan dengan menghadirkan alat cek kaki-kaki mobil yang diklaim lebih akurat.


5 Kuil Paling Terkenal di Kyoto, Jangan Lupa Mampir saat Traveling ke Jepang

23 Oktober 2023

Kuil Kinkakuji, Kyoto, Jepang (Pixabay)
5 Kuil Paling Terkenal di Kyoto, Jangan Lupa Mampir saat Traveling ke Jepang

Di Kyoto, ibu kota lama Jepang, setiap sudutnya bisa ditemukan kuil-kuil kuno, tempat penduduk lokal dan turis berkumpul untuk berbagi momen damai.


Menyusuri Hutan Bambu Arashiyama yang Ikonik di Kyoto

7 September 2023

Suara alam di Hutan Bambu Sagano hanya dikalahkan oleh suara wisatawan, Anda harus menyendiri atau datang saat masih sepi. Foto: Antti Nissinen/Flickr.com
Menyusuri Hutan Bambu Arashiyama yang Ikonik di Kyoto

Berjalan melewati Hutan Bambu Arashiyama akan meninggalkan kesan paling mendalam tentang Kyoto.


Jogja Japan Week 2023 Digelar Tiga Hari, Tampilkan Sederet Seni Kolaborasi

2 September 2023

Jogja Japan Week digelar tiga hari, 1-3 September 2023 di Sleman City Hall Yogyakarta. (Dok.istimewa)
Jogja Japan Week 2023 Digelar Tiga Hari, Tampilkan Sederet Seni Kolaborasi

Jogja Japan Week 2023 mengangkat tema Festival 4 Musim, pengunjung dapat menikmati suasana Jepang secara lengkap di satu lokasi.


Cara Melihat Geisha yang Penuh Misteri saat Traveling ke Jepang

18 Juli 2023

Dua orang wanita Geisha sedang menghibur pengunjung, pandangan orang luar terhadap Geisha sering kali keliru. Para Geisha dilatih untuk menghibur dengan bakat menari dan menyanyi, bukan dengan tubuh mereka. Kesalahpahaman ini timbul akibat, dunia Geisha yang tertutup dari orang luar selama 400. Jepang, 7 Mei 2015. Dailymail
Cara Melihat Geisha yang Penuh Misteri saat Traveling ke Jepang

Jika tidak bisa menonton tarian atau membeli hiburan geisha, wisatawan masih bisa melihat geisha salah satu distrik di Kyoto.


10 Kota Terbesar Jepang yang Wajib Dikunjungi, Beserta Hal Uniknya

11 Mei 2023

Pemandangan pohon sakura di atas kolam di taman Ueno di Tokyo, Jepang, 21 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
10 Kota Terbesar Jepang yang Wajib Dikunjungi, Beserta Hal Uniknya

Kota-kota terbesar di Jepang memiliki daya tarik magis tersendiri. Hal ini menjadi sesuatu yang unik dan khas.


Cegah Overtourism, Kyoto Akan Berhenti Tawarkan Tiket Bus One Day Pass

10 April 2023

Hutan Bambu Sagano tumbuh di pinggiran Kyoto, dan menjadi 100 suara alam Jepang yang dipromosikan sebagai ikon pariwisata. Foto: Trey Ratcliff/Flickr.com
Cegah Overtourism, Kyoto Akan Berhenti Tawarkan Tiket Bus One Day Pass

Meskipun senang melihat lebih banyak pengunjung datang ke Kyoto, ruang yang penuh sesak merupakan gangguan bagi penduduk lokal.