Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mandi Safar, Ritual Tolak Bala di Mataram

image-gnews
Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar saat digotong ramai-ramai ke laut, lalu turut mandi bersama warga. Dok. Humas Pemkab Luwu Utara
Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar saat digotong ramai-ramai ke laut, lalu turut mandi bersama warga. Dok. Humas Pemkab Luwu Utara
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Mandi Safar atau Rebo Bontong menjadi ritual rutin warga Lombok. Ritual yang jatuh setiap bulan Safar itu, merupakan perpaduan budaya warga Sasak dan Islam, untuk memohon berkah. 

Kali ini, ritual Mandi Safar digelar Warga Gili Trawangan, sebagai bagian dari perhelatan Gili festival. Warga melakukan prosesi ritual Mandi Safar pada 23 Oktober 2019. Dimulai dengan pelepasan "sesaji" di perahu kecil yang dirangkaikan dengan "Serakalan" (Barzanji), zikir dan berdoa bersama yang dipimpin tokoh agama setempat. Ketiga rangkaian proses ini bertujuan memohon keselamatan dan tolak bala. 

Rangkaian acara dilanjutkan dengan ritual melepas atau "melarung sesaji" ke laut kemudian diperebutkan oleh warga. Prosesi ini, lalu diakhiri dengan acara mandi bersama di pantai.
 
Usai santap bersama Bupati Najmul Akhyar dan Wakil bupati Sarifudin, keduanya dibopong warga mandi bersama diikuti masyarakat tiga gili (Trawangan, Meno dan Air) serta wisatawan lokal maupun mancanegara yang antusias ikut mandi di pantai tersebut. 
 
Menurut Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar, mandi safar yang dikemas dalam kegiatan Gili Festival merupakan kegiatan yang bagus untuk memperkokoh kebersamaan antara pemerintah dengan masyarakat dan pelbagai unsur lainnya, dan menjadi agenda tahunan masyarakat Desa Gili Indah.
 
Sesaji yang siap dilarung dalam acara Mandi Safar. Foto: Humas Pemkab Lombok Utara
 
"Mungkin kami jarang bisa mandi bersama masyarakat, maka pada Rebo Bontong ini kami dapat melakukan itu,'' katanya. Ia menyebutkan Wakil Bupati dilarang mandi sama dokter, karena beliau sakit. ''Maka dengan mandi safar ini semoga penyakitnya sembuh," ujar Najmul Akhyar.
 
Rebo Bontong (hari rabu terakhir bulan Shafar), masyarakat Gili Indah yang nenek moyangnya berasal dari Bugis, menganggap ritual mandi Safar sebagai tolak bala. Harapannya, setelah gempa bumi setahun silam semua bala hilang dengan acara mandi Safar tersebut.
 
"Ini adalah simbol yang luar biasa yaitu mensucikan diri, tapi yang paling penting adalah apa yang kita lakukan setelah ini," ujar Najmul Akhyar.
 
Tokoh masyarakat Desa Gili Indah Haji Taufik menjelaskan bahwa Mandi Safar atau Rebo Bontong menjadi salah satu ritual adat masyarakat Gili Indah yang berasal dari Bugis dengan tujuan menyucikan diri. Leluhur mereka mempercayai Allah menurunkan bala ke bumi baik ke darat maupun ke laut.
 
''Itulah alasan teologis Mandi Safar ditradisikan masyarakat gili,'' ucap Taufik. "Tadi ada 99 lembar daun mangga yang di dalamnya ditulis surat Al-Ikhlas diniatkan supaya tidak ada lagi balak laut ini yang akan menimpa kita,'' katanya.
 
Mandi Safar dDimulai dengan pelepasan "sesaji" di perahu kecil yang dirangkaikan dengan "Serakalan" (Barzanji), zikir dan berdoa bersama. Dok. Humas Pemkab Lombok Utara
 
Daun mangga itu diangkat kembali dan dijatuhkan di sumur supaya bala di darat tidak sampai mengganggu.
 
Kepala Dusun Gili Trawangan Muhammad Husni, mengemukakan sebelum ritual mandi safar dimulai, terlebih dahulu diawali dengan selakaran dan zikiran. Mereka juga menyiapkan "larung" yang dihanyutkan ke laut. 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesian Odyssey, Wisatawan Bisa Liburan Antarpulau di Bali dan Lombok

2 November 2023

Fam Trip Indonesian Odyssey di Lombok (Dok. BPPD NTB)
Indonesian Odyssey, Wisatawan Bisa Liburan Antarpulau di Bali dan Lombok

Dengan program ini, wisatawan bisa berlibur ke Lombok dan Bali atau Komodo dan Bali lewat perjalanan laut lintas pulau.


Mengunjungi Desa Adat Senaru dan Vihara Jinapanjara di Lombok Utara

2 November 2023

Desa Adat Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (Dok. BPPD NTB)
Mengunjungi Desa Adat Senaru dan Vihara Jinapanjara di Lombok Utara

Salah satu tujuan program ini adalah memperkenalkan potensi wisata di Kabupaten Lombok Utara, terutama wisata budaya.


Melihat Tradisi Maulid Adat Bayan yang Sakral di Lombok Utara

2 Oktober 2023

Maulid Adat Bayan Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Ahad, 1 Oktober 2023 (Dok. BPPD NTB)
Melihat Tradisi Maulid Adat Bayan yang Sakral di Lombok Utara

Berbeda dengan perayaan Maulid nabi umumnya, nuansa ritual adat masih dipegang teguh oleh masyarakat Bayan.


Mengintip Keindahan Desa Gumantar di Kaki Gunung Rinjani Lombok Utara

10 Agustus 2023

Kampung Adat Dusun Desa Beleq, Desa Gumantar, Lombok Utara (kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Mengintip Keindahan Desa Gumantar di Kaki Gunung Rinjani Lombok Utara

Desa Gumantar di Lombok Utara menawarkan banyak objek wisata, mulai dari air terjun, rumah tradisional, hingga masjid tua.


Gowes Lombok Charity Ride 2023 Digelar untuk Membantu 1.500 Guru di Lombok Utara

3 Maret 2023

Peserta Lombok Charity Ride 2023 - 1500 KM untuk 1500 Guru di Lombok Utara saat akan memulai perjalanan dari Prestige Motors Pluit, Jakarta menuju Kantor Bupati Lombok Utara pada Jumat, 3 Maret 2023
Gowes Lombok Charity Ride 2023 Digelar untuk Membantu 1.500 Guru di Lombok Utara

Gowes Lombok Charity Ride 2023 berlangsung 7 hari dan menempuh jarak 1.500 km.


Deretan Wisata di Lombok Utara Rekomendasi Backpacker, Mulai dari Hutan, Air Terjun hingga Pantai

3 Februari 2023

Hutan Pusuk memiliki ciri khas berupa kehadiran kelompok monyet. Berada di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, hutan menawarkan kesejukan. (dispar.lombokbaratkab.go.id)
Deretan Wisata di Lombok Utara Rekomendasi Backpacker, Mulai dari Hutan, Air Terjun hingga Pantai

Berikut daftar destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi saat berada di Lombok Utara


Melihat Tradisi Empas Menanga Mual di Desa Akar-akar untuk Sambut Musim Tanam

23 Desember 2022

Ritual Empas Menanga di Lombok Utara. Dok. Humas Pemkab Lombok Utara
Melihat Tradisi Empas Menanga Mual di Desa Akar-akar untuk Sambut Musim Tanam

Ritual itu merupakan tradisi adat yang dilakukan warga setempat sejak zaman nenek moyang di desa Akar-akar.


Cara NTB Perpanjang Masa Menginap Wisatawan di Lombok Utara

28 September 2022

Wisatawan bermain ayunan di Pulau Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa, 7 Juni 2022. Gili Trawangan menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal untuk mengisi liburan selain wisata pendakian Gunung Rinjani, pulau dan pantai lainnya yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Cara NTB Perpanjang Masa Menginap Wisatawan di Lombok Utara

Badan Promosi Pariwisata bersama Pemprov NTB bekerjasama dengan pemda setempat untuk meningkatkan length of stay wisatawan.


Astindo NTB Selenggarakan Lombok Open Golf Tournament di Lombok Utara untuk Dongkrak Wisatawan Masuk

19 September 2022

Ilustrasi wanita bermain golf. Freepik.com
Astindo NTB Selenggarakan Lombok Open Golf Tournament di Lombok Utara untuk Dongkrak Wisatawan Masuk

Kegiatan ini digelar di Lombok Utara memberikan dampak positif yakni pertumbuhan kemajuan pariwisata yang sempat mati suri karena pandemi.


BTS Army Membangun Taman Laut di Pandanan Lombok NTB

14 Juni 2022

BTS Army menempatkan media meja besi berbentuk logo BTS, Army, dan BAP di taman laut Pandanan, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Dok. BTS Army Lombok
BTS Army Membangun Taman Laut di Pandanan Lombok NTB

BTS Army menempatkan media meja besi berbentuk logo BTS, Army, dan BAP di taman laut Pandanan, Kabupaten Lombok Utara, NTB.