TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai penghasil kopi terbaik di dunia, Indonesia memiliki perkebunan kopi nyaris di setiap provinsi. Hebatnya lagi, perkebunan itu memiliki panorama indah sekaligus menawarkan wisata kebun kopi. Wisatawan diajak memetik kopi, mengunjungi tempat peneringan, roasting, penggilingan hingga menyeduhnya menjadi kopi. Bahkan di perkebunan PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII), wisatawan bisa menyaksikan proses pembuatan kopi luwak.
Bondowoso, Jawa Timur
Java Coffee atau kopi Jawa dihasilkan oleh PTPN XII. Brand ini sudah ada sejak awal abad 20. Nah, kopi arabika terbaik dengan merek Java Coffee Jampit, Java Coffee Blawan, dan Java Coffee Pancoer dihasilkan di Bondowoso. Perkebunan itu menghasilkan kopi berjenis arabika java ijen raung – dan diekspor ke Eropa.
PTPN XII membuka wisata kopi di tiga perkebunan itu. Wisatawan bisa menikmati kesegaran udara dataran tinggi, menelusuri perkebunan kopi. Lalu duduk manis menikmati kopi bersama kudapan lainnya, di tengah kebun kopi. Bondowoso memiliki panorama yang indah, bahkan kabupaten itu berjuluk Republik Kopi.
Petani kopi menjemur kopi di salah satu perkebunan kopi di Bondowoso. Foto: @ptpn_xii
Pengalengan, Jawa Barat
Dalam sejarah perkopian Indonesia, selain Jawa Timur, wilayah Jawa Barat memiliki perkebunan kopi yang dikembangkan sejak era kolonial. Salah satunya di Pengalengan, yang berjarak sekitar 40 km di selatan Bandung.
Di sinilah lahir brand Java Preanger Coffee yang terkenal hingga mancanegara. Kopi ini tumbuh di penggunangan Malabar Pengalengan di ketinggian 1.500 meter. Wisatawan bisa langsung ke kafe Kopi Malabar Indonesia berlokasi di Jalan SMPN 1 Pasirmulya. Di kafe itu, Anda menyeruput kopi dengan pemandangan perkebunan teh.
Pilihan lain adalah berjalan-jalan di perkebunan kopi, menjumpai warga yang sedang memetik kopi. Kopi Malabar Indonesia juga membudidayakan kopi luwak Malabar dengan standar produksi yang sangat baik. Di perkebunan seluas 70 hektare itu, wisatawan juga diperbolehkan memancing.
Dayan Gunung, Lombok Utara
Gunung Rinjani di Kabupaten Lombok Utara memiliki beragam pesona. Salah satunya wisata kebun kopi di Dayan Gunung ini. Biasanya, penggemar kopi atau pendaki gunung menyempatkan waktu berwisata kebun kopi Dayan Gunung, yang lokasinya dekat dengan jalur pendakian menuju gunung Rinjani jalur Senaru.
Pengunjung yang ingin menuju lokasi tersebut tidak membutuhkan trek yang begitu sulit. Dari pos pendakian Senaru, pengunjung tinggal lurus sampai menemui plang di kiri jalan. Di sini, tak menyediakan wisata perkebunan kopi, namun penggemar kopi diajak menikmati kopi sembari memandang keindahan Taman Nasional Gunung Rinjani dan perkebunan kopi.
Desa Pinggan, Kintamani, Bali. Tempo/Faira Bagja
Kintamani, Bali
Kopi terbaik di wilayah Bali, salah satunya dihasilkan dari perkebunan kopi di Kintamani. Tepatnya di Kabupaten Bangli. Di ketinggian 1.200 mdpl, di kaki Gunung Batur, wisatawan bisa menelusuri perkebunan kopi. Bahkan menyaksikan luwak sedang memakan biji kopi di atas pohon maupun di semak-semak. Luwak-luwak itu memang dipelihara untuk menghasilkan kopi luwak.
Bila wisatawan datang saat panen, mereka juga diajak memetik kopi lalu mengikuti alur pengolahan kopi hingga siap diminum. Keasrian suasana pegunungan dan hawa yang sejuk membuat agrowisata kopi di Kintamani sangat digemari wisatawan.
Bolokan, Toraja
PT Sulotco mengelola perkebunan kopi di Bolokan, Tana Toraja, dengan sistem kemitraan dengan warga. Mereka diberi petak-petak kebun untuk ditanami hasil keuntungan dari panen dibagi dengan sistem bagi hasil. Mereka juga diberi bimbingan teknis dari pabrik, agar menghasilkan kopi berkualitas tinggi.
Selain itu, kopi toraja dari Sulotco telah mendapat sertifikat organik internasional dalam cara pengelolaan dan produksi. Nah, wisatawan bisa berwisata di kebun kopi milik PT Sulotco ini. Melihat dari dekat pengolahan kopi dan menikmati kopi toraja yang legendaris itu di kafe setempat.
Bagi penikmat biji kopi, dapat berwisata keliling kebun kopi Malabar sambil berkemah, menikmati sejuknya udara pegunungan, dan keindahan alam di Desa Margamulya, Pengalengan, Kabupaten Bandung. TEMPO/Hindrawan
Kebun Kopi Karanganyar, Blitar
Blitar memiliki destinasi wisata kebun kopi De Karanganjar Koffie Plantage. Kawasan ini adalah kebun kopi dan pabrik kopi peninggalan Belanda, baru dibuka sebagai tempat wisata pada Desember 2016. Kebun yang berlokasi di Karanganyar Timur, Nglegok, Blitar, ini menawarkan keliling perkebunan dengan ATV.
Di Karanganyar terdapat tiga museum milik Herry Noegroho, pemilik kebun kopi itu. Ada Museum Pusaka, Museum mBlitaran, dan Museum Purnabakti. Museum mBlitaran berisi lukisan-lukisan koleksi pribadi pengelola kebun kopi. Ada lukisan karya seniman kawakan Nusantara, Basoeki Abdullah. Ada pula hasil goresan tangan Lim Wasim, Rustamaji, dan Asrofil Huda. Yang unik, ada lukisan yang digubah dari ampas-ampas kopi.
Salah satu ruang pengolahan biji kopi di Cafe Perkebunan Karanganyar, Blitar. Tempo/Hari Tri Warsono
Museum Pusaka berisi keris-keris kuno berbagai jenis. Misalnya keris omyang, keris tilam, keris keleng luk 7, dan keris junjung drajat. Ada juga benda pusaka kraton, seperti tombak. Di salah satu ruangan, terdapat lukisan Nyi Roro Kidul. Ruangan ini terasa sakral. Pengunjung tak boleh memotret benda-benda pusaka bila masuk ke ruangan ini.
Dan tentu saja, Anda bisa menikmati proses pengolahan kopi sampai diantarkan ke meja lengkap dengan kudapan pendampingnya.