TEMPO.CO, Jakarta - Kota Krakow di Polandia merupakan salah satu destinasi wisata di polandia. Kota kecil itu, memiliki legenda mengenai naga yang pernah hidup di kota itu, dan meneror warga. Bahkan naga inilah yang membuat jutaan wisatawan berkunjung ke Katredal Wawel, untuk menyaksikan tulang iga naga.
Nah, ketertarikan wisatawan terhadap imajinasi mengenai naga terpuaskan di Krakow. Konon, dulu kala di gua – yang saat ini menjadi kompleks Kastil Wawel – terdapat Smok Wawelski, seekor naga yang meneror warga selama berbulan-bulan. Naga itu membutuhkan makanan mingguan berupa sapi. Jika penduduk gagal, maka naga itu menyerang desa dan membunuh sesuai jumlah sapi yang ia minta.
Lalu, datanglah sang pahlawan, tukang sepatu bernama Krak yang datang dengan ide memberi makan sanga naga dengan domba mati yang dilumuri belerang. Ia pun meninggalkan kambing itu di mulut gua sebagai makanan ringan bagi sang naga. Setelah dimakan, belerang menyala di dalam perut makhluk itu, memaksanya menelan berliter-liter air dari Sungai Vistula sampai akhirnya meledak.
Seperti cerita klasik rakyat Eropa, Krak kemudian menikahi seorang putri, menjadi raja, membangun sebuah kastil di atas gua, dan menamai kota itu dengan namanya Krakow untuk menghormati dirinya.
Tulang dari legenda naga yang populer di Kota Krakow, Polandia. Foto: Katy and Tommy/Flickr
Dalam versi lain, naga itu muncul pada masa pemerintahan Raja Krakus (kadang-kadang disebut Gracchus). Raja yang terkepung oleh naga meminta kedua putranya, Lech dan Krakus II, untuk menyingkirkan momok berapi dari kota. Lech dan Krakus datang dengan solusi yang sama dengan tukang sepatu Krak.
Tetapi setelah naga itu mati meledak, mereka mulai bertengkar mengenai siapa yang paling pantas menerima penghargaan. Lech lalu membunuh Krakus, dan memberi tahu penduduk kota bahwa saudaranya telah terbunuh dalam pertempuran. Ketika rahasia itu akhirnya terungkap, Lech diasingkan dari negeri itu dan kota itu diganti namanya menjadi Krakus yang tidak bersalah.
Gua itu sarang naga itu, hingga kini masih berdiri. Bahkan pada abad pertengahan, ruang-ruang dalam gua batu kapur itu digunakan sebagai kedai dan rumah bordil. Hari ini, gua itu menjadi objek wisata yang populer, yang dibumbui kisah naga. Sebagai pengingat “tuan rumah” yang tewas akibat minum air sungai, sebuah patung perunggu menakutkan dibuat oleh seniman Bronislaw Chromy.
Patung naga berkepala tujuh itu dipasang di pintu masuk sarang naga pada tahun 1972. Meskipun patung itu memiliki tujuh kepala, hanya satu yang menghembuskan api (berkat nosel gas alam yang ditempatkan dengan sangat baik).
Tulang Naga
Lantas di mana tulang-tulang naga yang meledak berserakan? Salah satunya konon digantung di Katedral Wawel. Tulang itu selama puluhan abad digantung di pintu masuk katedral. Dan menjadi daya tarik utama para wisatawan.
Gua di bawah Katredal Warwel, Polandia, yang diyakini penduduk setempat sebagai rumah naga. Foto: Atlas Obscura
Menggantung di sebelah pintu masuk katedral adalah tulang "asli" dari Smok Wawelski — naga Wawel. Tulang-tulang itu dirantai di atas pintu utama. Tentu, para sejarawan, ilmuwan, dan arkeolog sangat gembira bila tulang itu benar-benar milik makhluk mitologis.
Sebagian orang menyebut, tulang naga itu sebenarnya adalah fosil tulang paus atau tulang mammoth. Terlepas dari asal tulang itu yang sebenarnya, tulang itu telah ada di sana selama berabad-abad dan dihormati karena diyakini memiliki kekuatan magis.