Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yuk ke Gamping Sleman, Menyaksikan Ogoh-Ogoh dan Gendruwo

image-gnews
Masyarakat Kabupaten Klaten bakal menggelar ritual Saparan Bebakak. Acara ini menampilkan ogoh-ogoh berupa makhluk astral. Foto: @muhammadtoha76
Masyarakat Kabupaten Klaten bakal menggelar ritual Saparan Bebakak. Acara ini menampilkan ogoh-ogoh berupa makhluk astral. Foto: @muhammadtoha76
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan datanglah ke Kabupaten Sleman, akhir pekan ini. Pasalnya, di kota itu bakal digelar upacara adat Saparan Bekakak. Perhelatan budaya itu bakal digelar di Desa Ambarketawang Gamping Sleman Jumat 18 Oktober 2019 mulai pukul 14.00 WIB.

Upacara adat Saparan Bekakak ini bakal dimeriahkan dengan pasukan boneka raksasa atau ogoh-ogoh, gendruwo dan wewe gombel, “Upacara adat ini tetap dipertahankan hingga kini untuk mengenang perjuangan dan kesetiaan abdi dalem Kraton Yogyakarta bernama Ki Wiro Suto terhadap Sri Sultan HB I,” ujar Kepala Dinas Kebudayan Kabupaten Sleman Aji Wulantara Selasa 15 Oktober 2019.

Aji mengatakan bahwa upacara adat Saparan Bekakak telah menjadi event budaya unggulan, yang telah masuk dalam kalender event Kabupaten Sleman maupun Propinsi DIY. Bahkan gaungnya sudah menasional.

Kehadiran event ini sangat dinanti-nantikan warga Yogyakarta dan Jawa Tengah, juga wisatawan luar daerah serta mancanegara, yang sedang berada di Yogyakarta.

Dalam Saparan Bekakak tampil pula kesenian reog dan jatilan. Mereka menghibur para wisatawan yang menyaksikan kirab dari pinggir jalan. Foto: @risska_noora

Pemerintah Kabupaten Sleman mengharapkan para pengunjung dan wisatawan agar tertib, khususnya ketika kirab berlangsung sehingga tidak menggangu prosesi perhelatan tersebut.

Mengingat pelaksanaannya menggunakan jalur transportasi umum, di sebagian ruas Jalan Wates dan Ring Road Barat, maka pelaksanaan upacara adat ini sedikit banyak mengganggu pengguna jalan.

Pihaknya meminta maaf kepada masyarakat umum atas penutupan sementara beberapa jalur untuk pelaksanaan kirab, termasuk sebagian ruas jalan "ring-road" (jalan lingkar) barat dan sebagian ruas jalan Wates yang digunakan sebagai jalur kirab.

Pengalihan arus dari arah barat di Jl. Wates akan dilakukan di pertigaan Klangon ke arah utara, menuju Gedongan dan Tempel, pertigaan Universitas Mercubuana ke utara menuju Godean, dan perempatan Depok di sebelah timur SPBU Ambarketawang ke arah utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan dari arah timur akan dilakukan pengalihan di perempatan Ring Road Pelemgurih ke arah utara.

Ketua Panitia Bambang Cahyono menuturkan rangkaian pelaksanaan upacara adat ini, sebenarnya diawali sejak 28 September 2019 berupa pasar malam dan gelar potensi seni budaya. Perhelatan itu menampilkan jathilan, tari-tarian, elekton, campursari, Koes Plusan, ketoprak, wayang kulit  dan pameran UMKM.

Lalu pada Jumat 18 Oktober 2019 mulai pukul 10.00 – 11.30 WIB, pasangan boneka bekakak dan berbagai gunungan, dapat dilihat oleh masyarakat umum di Balai Desa Ambarketawang.

Mulai pukul 13.00 – 14.00 WIB dilantunkan gending uyon-uyon atau karawitan. Pada pukul 14.00 WIB sepasang bekakak, Tirto Dono Jati diarak menuju lapangan Kademangan Ambarketawang untuk mengawali prosesi acara.

Pemerintah Kabupaten Sleman berharap masyarakat dapat tertib saat menyaksikan kirab ogoh-ogoh. Foto: @matiusyogi

Pada pukul 15.00 WIB upacara saparan itu dimulai dengan fragmen tari dan pemecahan kendi, dilanjutkan dengan pelepasan burung merpati putih. Lalu dilanjutkan dengan prosesi kirab yang didukung oleh bregada utama.

Bregada yang tampi antara lain Bregada Mejing Kidul, Delingsari, Gamping Kidul, Gamping Lor, dan berbagai bregada dan peserta kirab budaya. Mereka menuju petilasan di Gamping Kidul dan petilasan Gunung Gamping di Tlogo untuk dilakukan penyembelihan bekakak.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

13 jam lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Diam-diam, Ganjar Pranowo Sudah Resmi Jadi Warga Sleman, Yogyakarta

17 jam lalu

Ganjar Pranowo dan Atikoh berjalan kaki menuju masjid untuk salat isya dan tarawih. Foto: Instagram.
Diam-diam, Ganjar Pranowo Sudah Resmi Jadi Warga Sleman, Yogyakarta

Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo diam-diam sudah menjadi warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

1 hari lalu

Banner yang menyindir rusaknya Jalan Godean Sleman Yogyakarta. Dok : Istimewa
Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

Sejumlah akses infrastruktur jalan di wilayah Yogyakarta mulai gencar diperbaiki menjelang libur Lebaran ini.


Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

2 hari lalu

Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. (TEMPO/Pribadi Wicaksono)
Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

Ada 33 titik destinasi populer di Yogyakarta yang akan diawasi ketat, sebagian besar merupakan wilayah Pantai Selatan.


Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

3 hari lalu

Candi Prambanan bersiap menyambut Nyepi. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

Sleman menawarkan sejumlah destinasi wisata pada pasar wisatawan Malaysia, di Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair


Jelang Lebaran, Sultan HB X Instruksikan Perbaikan Jalan Rusak Yogyakarta, Minimal Ditambal

9 hari lalu

Banner yang menyindir rusaknya Jalan Godean Sleman Yogyakarta. Dok : Istimewa
Jelang Lebaran, Sultan HB X Instruksikan Perbaikan Jalan Rusak Yogyakarta, Minimal Ditambal

Yogyakarta diprediksi kembali dibanjiri masyarakat dan wisatawan berbagai daerah pada masa libur lebaran nanti.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

10 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo menyuntikan vitamin dan vaksin antraks untuk sapi ternak warga pada kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. Penyaluran vaksin sebagai langkah pencegahan penyebaran virus antraks (Bacillus Anthracis). ANTARA/Mohammad Ayudha
Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

Wabah Antraks melanda Gunungkidul dan Sleman, Yogyakarta. Apa Penyebabnya?


97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

14 hari lalu

Rumah tertimpa tiang listrik yang roboh akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta (ANTARA/HO-BPBD Bantul)
97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

Sebanyak 97 rumah rusak akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang di DIY pada Kamis. Masih berpotensi terjadi sampai 16 Maret


Respons PKB, Gerindra, dan Gibran soal Erina Gudono Masuk Bursa Pilkada Sleman

16 hari lalu

Erina Gudono Menantu Jokowi di Bursa Pilkada Sleman 2024, Gerindra DIY Ajukan ke Prabowo Jika Layak
Respons PKB, Gerindra, dan Gibran soal Erina Gudono Masuk Bursa Pilkada Sleman

PKB, Gerindra, dan Gibran buka suara soal Erina Gudono masuk bursa Pilkada Sleman. Begini respons mereka.