TEMPO.CO, Jakarta - Mandalika bakal mencetak sejarah, bila perhelatan MotoGP sukses dihelat di Sirkuit MotoGP Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, Indonesia sejak 1997, tak pernah lagi menjadi tuan rumah MotoGP. Istimewanya lagi, sirkuit ini merupakan sirkuit jalan raya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya optimistis sirkuit Mandalika, sebagai lokasi penyelenggaraan MotoGP akan rampung dan siap digunakan pada 2021.
"Saat ini persiapan awal untuk ground working sudah 30 persen sementara untuk total seluruh komplek sirkuit jalanan baru 10 persen," ujar Arief. Targetnya, kompleks MotoGP Mandalika ini direncanakan selesai pada 2021.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer menambahkan sirkuit Mandalika berkonsep street circuit dan sudah mendapatkan izin dari MotoGP, untuk difungsikan sebagai jalan biasa saat tidak digunakan untuk event balap. Sirkuit MotoGP Mandalika dibangun dengan konsep terintegrasi dan menjadi bagian dari distrik entertainment dan sport terpadu.
"Sebagai bagian dari distrik entertainment dan sport terpadu, kawasan di tengah sirkuit Mandalika akan digunakan destinasi pariwisata. Di kawasan tersebut akan dibangun glamping, commercial area, dan kondotel," ujar Abdulbar M. Mansoer.
Sirkuit MotoGP Mandalika direncanakan memiliki panjang 4,32 km, 19 tikungan, kapasitas area paddock mencapai 40 garasi, area grand stand berkapasitas 50.000 tempat duduk, area berdiri mencapai 138.000, dan hospitality suites berkapasitas 7.700 pengunjung.
Penyelenggaraan event MotoGP pada 2021 nanti, akan memberikan keuntungan bagi Indonesia, khususnya bagi sektor pariwisata. "Diproyeksikan melalui event MotoGP, Indonesia dapat menarik 100.000 wisatawan untuk datang menonton," urai Arief Yahya.
Perlu diketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu pengguna sepeda motor terbesar di dunia. Dengan kata lain, fans di Indonesia untuk MotoGP sudah besar, apalagi di dunia. "Kami harapkan MotoGP mampu menjadi daya tarik utama bagi destinasi Mandalika," lanjut Arief.
Arief menekankan kembali positioning Mandalika sebagai tujuan wisata olahraga merupakan keputusan paling tepat. "Positioning akan menentukan branding. Portfolio produk Mandalika yang paling menonjol adalah wisata buatan, termasuk di dalamnya wisata olahraga, apalagi Mandalika terpilih sebagai lokasi MotoGP," imbuh Arief.
Wisata buatan memang pas, karena bila berbicara wisata pantai atau alam, Mandalika punya banyak saingan. Beda halnya bila Mandalika identik dengan wisata olahraga.
Sejumlah hal telah dilakukan ITDC dalam rangka mempersiapkan event MotoGP pada 2021. Mulai dari penyusunan pedoman operasional event MotoGP, persiapan optimalisasi UMKM Bazaar Mandalika sebagai pusat belanja dan kuliner wisatawan.
Foto areal ruas jalan gerbang barat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB. Di kawasan pariwisata yang dikelola Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) itu akan dibangun sirkuit berkelas MotoGP dengan konsep sirkuit jalan raya yang memiliki trek sepanjang 4,32 km dengan 18 tikungan dimana badan jalan akan mulai dibangun Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada akhir 2020. ANTARA/Ahmad Subaidi
ITDC juga menyiapkan sarana akomodasi/hotel, penyusunan program mitigasi bencana KEK Mandalika, dukungan pemerintah pusat dan daerah terkait pelebaran jalan provinsi sisi utara kawasan serta rencana jalan by pass The Mandalika, dan persiapan marketing juga event programs pendukung MotoGP 2021.
Terkait kemudahan aksesibilitas wisatawan dari Bali dan Lombok yang akan hadir di MotoGP 2021, ITDC akan melakukan sinergi dengan Angkasapura, Damri, dan Pelindo.
Untuk menguji antusiasime masyarakat terkait MotoGP di Mandalika pada 2021, rencananya pada November 2019 akan dilakukan pre-sale 20.000 tiket MotoGP secara online.