Ibu Shakira adalah seorang Kolombia, bernama Nidia del Carmen Ripoll yang merupakan keturunan Spanyol-Katalan. Sedangkan ayahnya adalah seorang keturunan Lebanon Katolik yang lahir di Kolombia bernama William Mebarak Chadid. Nama Shakira berasal dari bahasa arab yang berarti "syukur". Nama lengkapnya merupakan perpaduan Arab dan Kolombia: Shakira Isabel Mebarak Ripoll.
Para imigran itu juga berdatangan ke Maicao, yang selanjutnya menuju Gurun La Guajira yang berangin di pantai Karibia, di sebelah barat Teluk Venezuela. La Guajira merupakan tempat yang mendekati suasana gurun di Lebanon – berbukit pasir dan laut biru yang cerah. Saat orang-orang Arab datang, keadaan memang sangat sulit saat itu, air minim dan kemiskinan merajalela.
Maicao tampaknya tidak menghadirkan banyak potensi saat itu: tanpa toko, komunitas Arab, atau dukungan lainnya. Para imigran Lebanon mulai mengetuk pintu-pintu warga, untuk menjual tekstil dan barang-barang lainnya dalam cuaca yang sangat panas, "Mereka tumbuh, sedikit demi sedikit, banyak yang menjual komoditas mereka dari pintu ke pintu," kata Elneser. "Begitulah cara mereka benar-benar membangun Maicao."
Para perantau itu umumnya adalah pedagang. Mereka menjual barang-barang rumah tangga, pakaian wanita, parfum, dan sepatu. Meskipun Maicao kota kecil nan miskin saat itu, para imigran Arab bisa dikata betah. Karena kota kecil itu berada dekat dengan pelabuhan dan perbatasan di dekatnya – sekitar 9 mil dari Maracaibo, kota yang jauh lebih besar. Maicao makmur karena perdagangan dengan warga Venezeula di perbatasan. Sebaliknya, saat krisis politik di Venezuela, kota kecil itu juga paling pertama kena getahnya.
"Sejarah Kolombia dan Venezuela telah terjalin selama berabad-abad," kata Geoff Ramsey, ahli Venezuela dari Washington Office on Latin America, sebuah organisasi nirlaba berkedudukan di Washington, DC – organisasi yang fokus kepada penelitian sosial dan ekonomi dan advokasi di wilayah tersebut.
Maicao, bahkan selama tahun-tahun paling makmur di antara kota Kolombia lainnya. Ekonomi berputar dengan segala hal yang melanggar hukum. Pemerintah pusat setengah menutup mata dengan praktik penyelundupan, korupsi, narkoba, hingga kelompok paramiliter dan gerilyawan bersenjata.
Pemerintah umumnya mengambil pendekatan lepas tangan. Pada 1960-an banyak bisnis di kota itu tidak terdaftar dalam catatan pemerintah dan mengabaikan pajak. Saat minyak Venezuela booming pada 1970-an, kian pelik pula masalah di perbatasan sepanjang 1.400 mil.
Seiring kemakmuran Venezuela pada 1970-an, migrasi orang-orang Lebanon ke Maicao melonjak. Para migran dari Timur Tengah mulai mengisi kota. Menciptakan lingkungan Arab yang disebut sebagai “barrio Arabe” -- yang mengingatkan pada kota-kota di Lebanon. Coretan Arab bercampur dengan Spanyol di dinding, lalu komunitas itu juga menjajakan roti zataar, baklava, dan shwarma. Jajanan Arab itu dijual di pinggir jalan yang ramai, dan segera diterima oleh selera penduduk lokal.
Migran Arab inilah yang kini mewarnai kehidupan Maicao, dengan memutar ekonomi senilai US$2 juta per hari dengan jumlah penduduk Arab 8.000-10.000 di antara ratusan ribu warga asli – orang-orang Amerika Latin.
Mohamed Waked (Muhammad Wahid) adalah pendatang era 1980-an dan oleh orang lokal dijuluki "El Gordito", tiba di kota itu pada tahun 1980-an. Ia berdagang parfum dan bisnisnya berkembang "Orang Arab adalah pedagang," katanya, bahasa Spanyolnya dilapisi aksen Lebanon yang kental.
Masjid Omar Bin Al-Khattab dibangun atas swadaya masyarakat Arab di Kolombia dan di luar komunitas muslim. Ruang ibadahnya mampu menampung 700 orang. Foto: Atlas Obscura/Megan Janetsky