Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sekaten Tanpa Pasar Malam Lagi

image-gnews
Puluhan warga menyaksikan permainan Gamelan Jawa Kyai Gunturmadu oleh abdi dalem (punggawa kraton) di Pagongan sebelah Selatan Masjid Agung, Kraton Yogyakarta, Selasa (22/1). Gamelan merupakan rangkaian dari Upacara Sekaten atau peringatan Ulang Tahun Nabi Muhammad saw yang diadakan tiap tanggal 5 bulan Jawa yang jatuh 24 Januari 2013. TEMPO/Subekti
Puluhan warga menyaksikan permainan Gamelan Jawa Kyai Gunturmadu oleh abdi dalem (punggawa kraton) di Pagongan sebelah Selatan Masjid Agung, Kraton Yogyakarta, Selasa (22/1). Gamelan merupakan rangkaian dari Upacara Sekaten atau peringatan Ulang Tahun Nabi Muhammad saw yang diadakan tiap tanggal 5 bulan Jawa yang jatuh 24 Januari 2013. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tradisi Sekaten tahun ini bakal digelar tanpa diwarnai dengan perayaan pasar malam di Alun Alun Utara, seperti yang sering dilakukan tahun tahun sebelumnya.

Keraton Yogya ingin mengembalikan Sekaten seperti makna awalnya dan masyarakat bisa merasakan atmosfer sebenarnya kala tradisi berusia ratusan tahun itu digelar.

Divisi Kesenian dan Pertunjukan Keraton Yogyakarta, Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo Kanjeng Pangeran Hario Notonegoro menyatakan pasar malam saat Sekaten sebenarnya bukan bagian dari Sekaten itu sendiri.

Permintaan meniadakan pasar malam saat Sekaten tahun itu sesuai pesan Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X, "Dawuh Dalem (pesan Sultan HB X) ingin Sekaten kembali ke maknanya dan kondisi Alun Alun kembali baik. Pasar malam break dulu," ujar Notonegoro Kamis 3 Oktober 2019.

Sultan, ujar Notonegoro, berpesan agar perayaan pasar malam yang rutin digelar saat Sekaten juga tidak dilakukan setiap tahun. Namun ada jedanya. Misalnya dua tahun sekali.

Dari hasil evaluasi panjang pihak Keraton Yogyakarta, perayaan pasar malam yang intens digeber saat bareng Sekaten justru kerap mengaburkan makna utama tradisi itu.

Selain itu, pasar malam juga meninggalkan sejumlah dampak. Mulai rumput Alun Alun Utara yang rusak, sampah yang membuat Alun-Alun yang jadi wajah depan Keraton Yogyakarta tampak kumuh dan tak karu-karuan.

"Mungkin nanti pasar malam akan dibuat dua tahun sekali, sehingga kondisi alun-alun juga pulih. Tapi kalau kondisinya belum bagus, mungkin pasar malam sekaten tahun depan juga masih ditiadakan," ujarnya.

Notonegoro menuturkan, adanya pasar malam saat Sekaten sendiri di masa lalu hanya bentuk akal-akalan Belanda. Agar rakyat saat itu tak mendatangi Sekaten yang digelar di Masjid Kauman. Sebab saat Sekaten digelar itu, kerajaan menggunakan waktunya untuk melakukan syiar dan dakwah di mana kadang diselipkan semangat perjuangan melawan penjajah.

Hiburan dari Sekaten itu di masa lalu tak lain hanya bunyi gamelan pusaka Keraton Yogyakarta, yang dibawa ke Masjid Besar Kauman untuk dibunyikan selama tujuh hari berturut-turut. Gamelan yang dimainkan itu adalah Kiai Guntur Madu dan Kiai Nogo Wilogo yang ditempatkan di Pagongan Lor dan Pagongan Kidul Masjid Besar Kauman.

Aktivitas syiar dan dakwah saat Sekaten itu membuat Kompeni risih. Lantas berusaha menghalangi dengan menggelar pasar malam di Alun Alun yang dekat Masjid Agung sebagai tandingan agar rakyat beralih perhatiannya.

Pasar malam saat Sekaten itu sendiri dulu sempat divakumkan. Namun kurang lebih 30 tahun lalu kembali dizinkan sebagai wahana melengkapi perayaan Sekaten.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Ketua II Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara mengatakan sebenarnya penyelenggaraan pasar malam Sekaten menjadi ranah Pemerintah Kota Yogyakarta.

Keraton dalam hal ini hanya menyelenggarakan rangkaian Gerebek Sekaten dan juga Pameran Sekaten, "Soal pasar malam Sekaten itu ranah Pemerintah Kota Yogya. Namun memang tahun ini tidak digelar pasar malam itu," ujar Bendara.

Putri bungsu Sultan HB X yang juga menjabat sebagai Penghageng II Nityobudoyo Keraton Yogyakarta itu mengungkapkan perayaan Sekaten tahun ini difokuskan untuk mengembalikan semangat awal tradisi ini.

Sekaten digelar sebagai tradisi Keraton Yogyakarta, untuk memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Bendara tak menampik jika saat ini orang sudah mulai melupakan spirit awal dari perayaan Sekaten itu.

Masyarakat datang ke perayaan Sekaten hanya untuk menyambangi pasar malamnya yang penuh hiburan. Bukan untuk mengikuti tradisi Sekaten itu sendiri. Bahwa orang yang datang ke Sekaten mulai lupa jika tradisi itu sebenarnya bentuk syiar dan dakwah agama.

Suasana Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-Alun Kraton Yogyakarta, Selasa (22/1). PMPS merupakan pesta rakyat dalam rangkaian Upacara Sekaten atau peringatan Ulang Tahun Nabi Muhammad saw yang diadakan tiap tanggal 5 bulan Jawa yang jatuh 24 Januari 2013. TEMPO/Subekti

"Saat ini banyak orang mulai lupa makna tradisi Sekaten itu sendiri, datang karena ingin ke pasar malam," ujarnya.

Dengan ditiadakannya pasar malam ini, sebagai gantinya Keraton menyiapkan Garebek Sekaten yang mengusung konsep kembali seperti awalnya. Di mana kegiatan akan dipusatkan di Masjid Agung.

Gerebek Sekaten akan dimulai dengan prosesi Miyos Gangsa, dilanjutkan dengan Hajad Dalem Garebeg Mulud dan diakhiri dengan Kondur Gangsa. Rangkaian acara akan dimulai pada 1-9 November 2019 mendatang

Bersamaan dengan pelaksanaan Hajad Dalem Sekaten ini, Keraton Yogya juga akan menggelar pameran budaya yang diselenggarakan di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran Keraton dan Kagungan Dalem Kompleks Sitihinggil.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

14 jam lalu

Banner yang menyindir rusaknya Jalan Godean Sleman Yogyakarta. Dok : Istimewa
Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

Sejumlah akses infrastruktur jalan di wilayah Yogyakarta mulai gencar diperbaiki menjelang libur Lebaran ini.


Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

1 hari lalu

Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. (TEMPO/Pribadi Wicaksono)
Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

Ada 33 titik destinasi populer di Yogyakarta yang akan diawasi ketat, sebagian besar merupakan wilayah Pantai Selatan.


6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

1 hari lalu

Warga berjalan usai melaksanakan salat magrib di Masjid Gedhe Mataram, Kotagede, Yogyakarta, 13 Juni 2016. Masjid tertua di Yogyakarta ini yang dibangun sejak tahun 1587 dan menjadi pusat kegiatan beribadah saat Ramadan. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

Yogyakarta memiliki berbagai destinasi wisata, termasuk wisata religi. Berikut rekomendasi wisata religi Yogyakarta yang wajib dikunjungi.


Khawatir Terimbas Cuaca Buruk, Yogya Gelar Sidak Serentak Pantau Stok Pangan Menjelang Lebaran

1 hari lalu

Wisatawan mancanegara menyambangi Pasar Beringharjo Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Khawatir Terimbas Cuaca Buruk, Yogya Gelar Sidak Serentak Pantau Stok Pangan Menjelang Lebaran

Kekhawatiran kurangnya stok pangan pada masa libur Lebaran 2024 sempat muncul akibat kondisi cuaca buruk.


Arus Mudik di Terminal Jatijajar Depok Diprediksi Mulai H-10

1 hari lalu

Petugas BPTJ mengecek fisik bus saat pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) di Terminal Jatijajar Tipe A, Depok, Jawa Barat, Jumat 31 Maret 2023. Pemeriksaan kelaikan kendaraan tahap pertama dilakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek  (BPTJ) untuk memastikan laik jalan guna memberi kenyamanan dan keselamatan penumpang saat mudik lebih awal Hari Raya Idul Fitri 1444H. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Arus Mudik di Terminal Jatijajar Depok Diprediksi Mulai H-10

Dinas Kesehatan Kota Depok memeriksa kesehatan sopir bus di Terminal Jatijajar secara periodik, dan saat arus mudik akan ada posko layanan.


Yogyakarta Waspadai Jalur Rawan Libur Lebaran, Akses Cinomati Terlarang Bagi Wisatawan

1 hari lalu

Sebuah mobil wisatawan tengah dievakuasi petugas pasca mengalami kecelakaan tunggal di jalur Cinomati Bantul Sabtu 9 Desember 2023. Dok.istimewa
Yogyakarta Waspadai Jalur Rawan Libur Lebaran, Akses Cinomati Terlarang Bagi Wisatawan

Jalur Cinomati Yogyakarta dikenal berbahaya karena kontur jalannya sangat curam sehingga banyak mobil tak kuat menanjak.


Ini Destinasi Wisata Menarik Searah Perjalanan Menuju Yogyakarta

2 hari lalu

Pantai Dewa Ruci Jatimalang Purworejo. Dok.  Pemkab Purworejo
Ini Destinasi Wisata Menarik Searah Perjalanan Menuju Yogyakarta

Libur lebaran di Yogyakarta, ada banyak destinasi wisata yang searah kota Pelajar itu


Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

2 hari lalu

Komunitas sepeda di Yogyakarta menggelar event saat masa ramadhan. (Dok.istimewa)
Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.


Saat Tugu Yogya hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta Gelap Gulita Kampanyekan Earth Hour

3 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta gelap gulita saat menggelar kampanye Earth Hour Sabtu (23/3). (Dok. Istimewa)
Saat Tugu Yogya hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta Gelap Gulita Kampanyekan Earth Hour

Selama 60 menit, gedung-gedung di area itu serentak mematikan lampu penerangannya sebagai bentuk dukungan gerakan Earth Hour.


NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

3 hari lalu

Sejumlah komunitas mobil mengikuti event NgabubuDrive sembari menunggu waktu berbuka puasa di pelataran parkir Ambarrukmo Plaza Yogyakarta Sabtu 23 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

Momen menunggu saat berbuka puasa atau ngabuburit di masa ramadan bisa diisi dengan berbagai hal produktif agar tak membosankan.