TEMPO.CO, Jakarta - Berjalanlah ke dalam Brighton Bazaar di Brooklyn, Anda akan segera diangkut dari ke pasar-pasar Eropa Timur. Anda akan dihadapkan dengan palet terang dari soda tarragon berwarna neon-hijau dan borscht ungu, aroma roti gandum Lithuania yang baru dipanggang, dan suara staf dan pelanggan berbicara dalam bahasa Rusia.
Toko ini melayani warga di Pantai Brighton, sebuah lingkungan dengan komunitas imigran yang berkembang dari negara-negara pasca-Uni Soviet. Lorong-lorong pasar dipenuhi dengan suguhan tradisional dan sulit ditemukan dari orang-orang seperti Rusia, Georgia, Ukraina, dan bahkan Uzbekistan.
Beberapa rak menawarkan pilihan kvass yang mengesankan, minuman beralkohol ringan, dan bersoda. Hidangan dari ikan herring, kombo berlapis kentang, herring, bit, dan mayo — serta salad morkovcha wortel Soviet-Korea yang tajam .
Bahkan hidangan klasik dari Eropa Timur pun ada di sini, semisal selai stroberi, susu, hingga mentega Vologda. Brighton Bazaar bahkan seperti museum kuliner di tengah Brooklyn. Mereka yang menginginkan sesuatu yang manis harus berkelana ke bagian makanan yang dipanggang. Di belakang gelas ada barisan kue Napoleon Rusia dan kartoshka, camilan cokelat berbentuk cognac yang menyerupai kentang.
Bahkan ada tampilan penuh yang didedikasikan untuk Tula pryanik, cookie yang dicap secara rumit dari kota Tula, Rusia -- cetakan kue itu berasal pada abad ke-17, yang dibuat oleh tukang senjata lokal menggunakan keahlian desain mereka untuk membuat cetakan kayu untuk kue.
Hidangan kekinian sampai yang klasik dari Eropa Timur ada di Brighton Bazaar. Foto: Sam O'Brien
Brighton Bazaar memang menyediakan kudapan untuk piknik. Usai membeli, Anda bisa langsung menuju taman menggelar matras, bersantai menikmati udara taman. Memejamkan mata, lalu mulailah mengunyah, sampailah Anda di Moskwa.