TEMPO.CO, Jakarta - Pariwisata Sulawesi Tenggara (Sulteng) tenar dengan keberadaan Taman Nasional Wakatobi. Taman nasional laut ini memiliki total area 1,39 juta ha, yang meliputi keanekaragaman hayati laut. Namun sejatinya di ibu kota Sulteng, Kendari, terdapat spot-spot wisata bahari. Dengan patai pasir putih, perairan yang bening, hingga terumbu karang. Berikut pulau-pulau dengan yang tersebar dekat dengan Kendari.
Pulau Labengki
Pulau Labengki hanya berjarak sekitar satu jam dari pusat kota Kendari. Spot wisata di Pulau Labengki mirip dengan Wayag di Raja Ampat. Gugusan pulau karang yang tampak di perairan berwarna toska dan biru tua itu memang mengingatkan pada Raja Ampat. Lebengki merupakan gugusan pulau karang besar dan kecil, yang dipetakan menjadi Pulau Labengki Besar dan Pulau Labengki Kecil.
Selain lanskap yang indah, Kepulauan Labengki memiliki berbagai biota laut. Di dalamnya terdapat banyak spot penyelaman, yang menyuguhkan pemandangan speciaes kima atau kerang raksasa, yang bisa mencapai setengah meter persegi. Perairan yang masih sehat itu, memungkinkan ekosistem laut berkembang dengan baik. Parameternya adalah perairan Labengki merupakan spot memancing terbaik di Kendari.
Menikmati senja di Pulau Senja, di seberang Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: @canonindonesia
Pulau Senja
Pulau Senja berjarak tempuh sekitar 45 menit dari Kota Kendari. Letak Pantai Senja berada di antara Pantai Nambo dan Air terjun Moramo, dari dermaga Windonu membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke Pantai Senja. Biaya sewa perahu untuk antar jemput ke pulau itu sekitar Rp300.000.
Pulau Senja dikelilingi oleh pegunungan batu karang yang terpisah-pisah. Gugus kepulauan itu hampir mirip Raja Ampat Papua. Selain panorama batu karang yang megah menawan, air laut yang biru dengan pantai berpasir putih menghiasi Pulau Senja. Kegiatan di Pulau Senja selain bersantai menikmati pantai, juga menyelam dan snorkeling.
Pulau Hari
Pulau Hari berbeda dengan pulau-pulau yang berada di dekat Kota Kendari. Di pantai Pulau Hari terdapat rumah adat yang terbuat dari kayu. Rumah adat yang menghadap pantai itu, memang didedikasikan untuk pemuja pantai.
Pulau Hari memiliki fasilitas lengkap sebagai destinasi wisata bahari. Foto: @jelajahsultra
Penginapan tersebut milik pejabat Sulawesi Tenggara dan disewakan untuk wisatawan yang ingin bermalam di Pulau Hari. Berenang dan berendam menjadi aktivitas yang mengasyikkan di Pulau Hari. Bahkan, wisatawan bisa membawa pelampung maupun kasur udara.
Selain itu terdapat spot selam dan snorkeling untuk terumbu karang, sebagai rumah untuk ikan-ikan clown fish, angel fish, fire shrimp, anemo shrimp, ascidians, mawar laut, dan nudibranch. Jika beruntung wisatawan juga bisa melihat electric clam, yaitu kerang laut yang mengeluarkan cahaya pada malam hari.
Pulau Bokori
Dijuluki si kecil cabe rawit, Pulau Bokori meskipun kecil, memiliki kekayaan hayati yang besar. Pulau Bokori sebenarnya masuk wilayah Kabupaten Konawe, tepatnya berada di Kecamatan Soropia. Fasilitas pulau ini terbilang lengkap, dengan fasilitas resor, penginapan, amphiteater, area gazebo, sport zone, kantin, toilet hingga fasilitas penyeberangan yang aman.
Perairan pantainya yang tenang terbilang aman untuk berenang maupun sekadar berendam. Pulau ini memiliki spot menyelam yang indah dan lanskap permukaan laut yang menawan.
Suasana di Pantai Pulau Bokori, Konawe, Sulawesi Tenggara, 29 Oktober 2016. Kementerian Pariwisata terus memacu promosi destinasi-destinasi wisata di seluruh daerah di Indonesia dengan menonjolkan keunikan yang dimiliki daerah masing-masing. ANTARA/Jojon