TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian ke luar negeri dalam waktu lama dan di negara tujuan sedang musim dingan membuat pelancong membawa banyak barang. Mulai dari jaket tebal, pakaian selama di sana, beberapa pasang sepatu sesuai acara, perangkat elektronik, dan aksesori lainnya.
Supaya tidak membawa barang terlalu banyak sehingga merepotkan selama perjalanan, menambah biaya bagasi, dan belum tentu dipakai di tempat tujuan, pendiri sekaligus CEO Tortuga Backpacks, Fred Perotta berbagi tips mengemas barang bawaan yang ringkas. Prinsip pertama yang harus dipegang adalah bawalah barang yang pasti dipakai.
"Kalau saat packing lalu bilang, 'aku akan membawa ini untuk berjaga-jaga'. Artinya, kamu harus meninggalkan barang itu karena 90 persen kamu tidak akan menggunakannya," kata Fred Perotta. Kalaupun nanti kamu membutuhkannya, dia melanjutkan, benda tersebut bisa dibeli di negara tujuan.
Untuk perjalanan yang memakan waktu lama, mawa bawalah keperluan selama seminggu. Jika di tempat tujuan akan menetap lebih lama, maka pakaian tadi bisa di-laundry.
Jika di negara tujuan sedang musim dingin, Fred Perotta menyarankan tak perlu membawa jaket tebal, melainkan kenakan pakaian berlapis. "Pakai saja kaos lengan panjang dan cardigan di bagian luar. Kalau memang butuh baju tebal, pastikan dipakai di pesawat," ucap dia. Dalam memilih pakaian, bawalah busana dengan bahan yang cepat kering dan menghalau noda.
Mengenai alas kaki, Fred Perotta menyarankan memilih sepatu yang ringan berbentuk boots berpotongan pendek dari kulit. Sepatu jenis dan model ini nyaman dipakai dan cocok untuk segala suasana tanpa terlihat tak sopan.
Apabila bepergian untuk bekerja dan harus membawa komputer jinjing, dia memberikan alternatif dengan membawa tablet. Penggunaan laptop membutuhkan ruang yang cukup luas dan nyaman. Ditambah lagi kabel pengisi daya yang cukup besar dan memakan ruang serta tetikus.
Satu lagi yang tak kalah penting adalah membawa botol minuman sendiri selama bepergian.