TEMPO.CO, Solo - Puluhan kelompok kesenian Reog akan menyajikan atraksinya dalam Festival Nasional Semarak Singo Barong 2019 di Solo, Jawa Tengah. Festival itu akan digelar di pelataran Benteng Vastenburg selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 14 - 15 September 2019.
"Ada 30 kelompok yang akan mengikutinya," kata ketua panitia festival, Eko Sadono, Jum'at 13 September 2019. Mereka berasal dari Solo, Sukoharjo, Wonogiri, Yogyakarta, Pacitan, Ponorogo, hingga Jakarta.
Menurut Eko, kesenian Reog itu akan dipentaskan pada sore hingga malam hari. "Acara ini untuk menyambut purnama atau tepat di pertengahan Bulan Sura," kata Eko. Bulan Sura merupakan bulan pertama di Tahun Jawa.
Selama ini, banyak kalangan menganggap Reog sebagai salah satu kesenian yang sakral. Hal itu membuat kesenian ini menjadi salah satu pilihan untuk disajikan di Bulan Sura yang dianggap sebagai bulan yang istimewa bagi masyarakat Jawa.
Kelompok seni Kademangan menampilkan Reog memeriahkan Grebeg Besar menuju makam Sunan Kalijaga, di Kadilangu, 1 September 2017. Grebeg Besar digelar pada tanggal 10 bulan Besar sebagai event budaya prosesi penjamasan pusaka Sunan Kalijaga. Budi Purwanto
Puluhan kelompok Reog itu akan menyajikan atraksi dengan tema Babad Alas Lodaya. "Alas Lodaya dalam cerita ini merupakan sebuah tempat yang angker dan keramat," katanya. Para peserta diberi kebebasan untuk mengeksplorasi cerita itu melalui garap musik dan koreografinya.
Masing-masing kelompok akan mendapatkan waktu selama 15 menit untuk menyajikan atraksinya. Meski mendapat kebebasan untuk penggarapan, para peserta tidak diperkenankan untuk memasukkan instrumen lain di luar pakem kesenian Reog.
Eko mengakui bahwa selama ini kesenian Reog identik dengan daerah Ponorogo, Jawa Timur. "Tapi Reog saat ini sudah menyebar ke banyak daerah," katanya. Kesenian ini juga telah berkembang di Kota Solo yang berjarak sekitar 100 kilometer dari tempat lahirnya kesenian Reog di Ponorogo.