TEMPO.CO, Jakarta - Era industri pariwisata 4.0 salah satunya ditandai dengan hadirnya kiprah generasi milenial, yang sangat aktif dan dinamis dalam menjalani kesehariannya. Selain itu, mereka membawa pembawa pengaruh besar (influencer) terhadap orang lain.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah
dalam pidatonya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, pada Malam Penobatan Putra-Putri Pariwisata Nusantara (PPPN) Aceh 2019 di Hermes Hotel, Rabu 11 September 2019.
"Pelibatan milenial di era industri pariwisata 4.0 ini adalah sebuah keniscayaan. Era Tourism 4.0 ini adalah sumber keunggulan kompetitif baru, yang harus dikembangkan demi memajukan industri pariwisata Aceh di pasar global, dan ini semua membutuhkan sentuhan anak-anak muda Aceh yang cakap dan kreatif," ujarnya.
Menurutnya, Aceh membutuhkan sentuhan tangan-tangan terampil dari generasi millennial Aceh untuk mengangkat pesona alam dan budaya, "Pesona Aceh perlu terus diperkenalkan dan dipromosikan melalui berbagai strategi marketing, salah satunya melalui semangat Go Digital yang semakin akrab dalam kehidupan kita sehari-hari," tutur Nova yang dibacakan Jamaluddin.
Ia menambahkan, melalui semangat Go Digital, branding wisata Aceh sebagai destinasi wisata halal budaya terbaik dunia atau “World’s Best Halal Cultural Tourism Destination”. Aceh juga berhasil meraih Peringkat II sebagai destinasi wisata halal unggulan Indonesia tahun 2019 dari 10 Provinsi di Indonesia melalui Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019.
"Keberhasilan ini adalah capaian kita bersama, khususnya generasi millennial Aceh, Pemerintah Aceh, serta stakeholder terkait dan masyarakat Aceh melalui semangat “Wonderful Indonesia” dan”The Light of Aceh.”
Pemerintah Aceh juga mengucapkan selamat kepada para Putra-Putri Nusantara Aceh dari berbagai wilayah, yang ikut serta dalam pemilihan tahun 2019 ini.
Nova juga meminta kepada putra-putri Pariwisata agar membantu Pemerintah Kabupaten/Kota mempromosikan potensi wisata di daerah masing-masing, "Ananda semua harus menjadi Public Relation yang mampu membangun pencitraan positif tentang Aceh melalui pengalaman, pengetahuan dan talenta yang dimiliki," ujar Nova.
Selain itu, para mahasiswa harus mampu menjadi “agent of change” dalam mempromosikan pesona wisata Aceh melalui media dan teknologi digital, yang pada akhirnya akan berdampak pada kemajuan ekonomi di daerah.
Malam Penobatan Putra-Putri Pariwisata Nusantara (PPPN) Aceh 2019 di Hermes Hotel, Rabu 11 September 2019. Foto: Dinas Pariwisata Aceh
Selain itu, Nova juga mengatakan, putra putri Pariwisata harus menjadi mitra Pemerintah, khususnya dalam menangani tiga isu utama, yaitu anti korupsi, anti-hoax dan anti narkoba.
"Ketiga hal ini harus ditangani dengan cepat, karena menyangkut kemajuan negeri dan masa depan generasi muda."