Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kota Solok Melirik Argowisata Untuk Memikat Wisatawan

image-gnews
Kota Solok mengembangkan destinasi agrowisata. TEMPO/Humas Kotamadya Solok
Kota Solok mengembangkan destinasi agrowisata. TEMPO/Humas Kotamadya Solok
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Letak Geografis Kota Solok berpeluang besar dalam menggaet wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mampir dan berbelanja di Kota Solok. Persoalannya, Solok masih minim destinasi untuk mengundang wisatawan berkunjung di daerah itu.

Menyadari minimnya objek wisata di Kota Beras Serambi Madinah tersebut, Wali Kota Solok Zul Elfian dan wakilnya, Reinier, mulai melirik wisata agro yang bisa dijadikan destinasi wisata di Kota yang berpenduduk hampir 67.000 jiwa itu.
 
Untuk menuju wisata agro tersebut, Wako-Wawako menginstruksikan Dinas Pariwisata bersama dengan Dinas Pertanian menjadikan kawasan Payo Kelurahan Tanah Garam sebagai destinasi agrowisata. Kegiatan itu sudah dimulai sejak awal maret.
 
Kawasan Payo memiliki jarak 6 km dari pusat Kota Solok. Untuk mencapai kawasan Payo sangatlah gampang, karena jalan menuju ke RT IV itu sudah beraspal beton. Kendaraan roda dua maupun roda empat sangat lancar menuju lokasi dengan jarak tempuh 20 menit.
 
Hanya saja bagi driver perlu berhati-hati karena jalannya banyak tikungan dan tanjakan. Sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Kota Solok menjadikan Payo sebagai tujuan agrowisata, di wilayah itu sudah mulai dikembangkan budidaya bunga krisan.
 
Tidak hanya itu, Pemerintah Kota Solok juga mengalokasikan anggaran Rp 190 juta pada tahun 2018, untuk membangun menara pandang di Puncak Payo. Sehingga, jika bangunan selesai, wisatawan lokal maupun mancanegara bisa menyaksikan Danau Singkarak dan pusat Kota Solok jika berdiri diatas menara pandang tersebut.
 
Berbagai macam program sosialisasi sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Solok kepada masyarakat demi wujudkan agrowisata, "Masyarakat harus mampu melihat peluang ekonomi dari kedatangan orang ke Payo," kata Zul Elfian. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan menyediakan makanan dan minuman dari hasil produksi pertanian.
 
Setidaknya bisa muncul warung-warung minuman di sepanjang jalan, serta kios-kios bunga krisan. Selain ada deplot, masyarakat juga dibimbing membudidayakan bunga krisan.
 
Tak cukup dengan itu, Pemerintah Kota Solok mulai melirik potensi tanaman kopi Payo. Zul Elfian dan Reinier optimistik mengenai kopi asli Kota Solok. Pengembangan tanaman kopi dilakukan di Kawasan Payo yang merupakan dataran tinggi. Setidaknya ini menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. Jenis yang dikembangkan di Payo adalah jenis kopi Robusta, yang memang kopi asli kawasan Payo.
 
“Kami sangat berharap dengan adanya potensi ini, dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, kami juga selalu meminta kepada OPD terkait untuk selalu proaktif mengembangkan potensi ini” ungkap Reiner.
 
Dengan adanya potensi tersebut, seharusnya masyarakat dapat memanfaatkan kondisi yang ada dilapangan untuk menjadikan payo sebagai pusat agrowisata. Masyarakat dapat membangun warung-warung kopi yang menyediakan langsung seduhan kopi payo. Sehingga wisatawan yang berkunjung tak hanya melihat kopi saja melainkan juga dapat mencicipinya. 
 
“Ini merupakan peluang yang besar bagi masyarakat, tentunya kami sebagai pemerintah selalu berupaya untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat” ungkap Reinier. 
 
Tidak hanya itu, Reiner memaparkan, wisatawan juga bisa menikmati jagung bakar, pisang rebus, gorengan maupun makanan ringan yang dibuat dari hasil pertanian. Jadi orang yang datang ke payo tidak hanya  sekedar melihat potensi alamnya yang indah dan sejuk, melainkan menikmati industri olahan dari produksi pertanian.
 
Dengan demikian agrowisata yang dicita-citakan tidak hanya sekadar impian melainkan menjadi kenyataan. Perekonomian masyarakat Payo juga bisa meningkat dengan banyaknya orang berkunjung ke lokasi wisata.
 
Sawah Solok nantinya menjadi mitra agrowisata Payo sebagai pemikat wisatawan. Hanya saja untuk wisata Sawah Solok masih memiliki perjalanan panjang karena, di Sawah Solok baru sekadar melihat tanaman padi dan budidaya ikan kolam air deras. Jika panen tiba, tentunya agrowisatanya tadi tidak ada lagi, karena hanya terlihat hamparan sawah semata.
 
Setidaknya, untuk melangkah  ke arah agro wisata sudah ada, apalagi untuk lokasi Sawah Solok sudah dibangun gadung-gadung, mushala, dan pondok istirahat yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk bersantai sambil memandang hamparan padi dan budidaya ikan kolam air deras. Sejak dibangunnya gadung-gadung di Sawah Solok, sudah banyak masyarakat yang berkunjung.
Wali Kota Solok Zul Elfian dan Wakil Wali Kota Solok Reinier. TEMPO/Humas Kotamadya Solok
 
Masyarakat yang berkunjung ke lokasi itu hanya sekadar berswafoto. Mereka belum bisa berlama-lama menikmati pemandangan atau sekadar berwisata kuliner. Peluang ekonomi tersebut hendaknya dapat dibaca oleh masyarakat setempat, dengan membuka warung-warung minuman sehingga pendapatan masyarakat bisa meningkat.
 
 
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengertian Agrowisata, Cakupan dan Manfaatnya

29 hari lalu

Iilustrasi agrowisata. Shutterstock
Pengertian Agrowisata, Cakupan dan Manfaatnya

Agrowisata merupakan bentuk pariwisata yang berfokus pada aktivitas terkait pertanian, perkebunan, dan agribisnis.


Musim Durian Dianggap Bisa Meningkatkan Potensi Pariwisata

29 hari lalu

ilustrasi panen durian (pixabay.com)
Musim Durian Dianggap Bisa Meningkatkan Potensi Pariwisata

Festival durian sebagai upaya untuk memperkenalkan makanan lokal lainnya


Agrowisata Gunung Mas: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Rute Lokasi

22 Oktober 2023

Sejumlah warga berwisata di kebun teh Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Kamis, 3 Maret 2022. Warga memanfaatkan libur Hari Raya Nyepi untuk mengunjungi wisata alam bersama keluarga di kawasan Puncak Bogor. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Agrowisata Gunung Mas: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Rute Lokasi

Berikut harga tiket masuk Agrowisata Gunung Mas yang berada di Puncak, jam buka serta rute lokasinya.


Festival Rang Solok Baralek Gadang Masuk KEN 2023.

16 September 2023

Festival Rang Solok Baralek Gadang Masuk KEN 2023.

Sawah sebagai identitas Kota Solok yang sudah dikenal luas dengan komoditas ternama beras.


Kemuning Sky Hills di Karanganyar Gaet 30 Ribu Pengunjung per Bulan

12 September 2023

Jembatan kaca Kemuning Sky Hills. Instagram
Kemuning Sky Hills di Karanganyar Gaet 30 Ribu Pengunjung per Bulan

Lokasi wisata baru Kemuning Sky Hills di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, diklaim tengah booming. Menurut Asisten Daerah Bidang Ekonomi Kabupaten Karanganyar Titis Sri Jawoto, tempat wisata berupa jembatan kaca itu baru beroperasional selama tiga bulan. "Sedang booming, sebulan 30 ribu pengunjung," katanya di Telkom University Bandung, Senin, 11 September 2023.


Ritual Adat Selamatan Mata Air Tibu Bunter, Tradisi Setahun Sekali Sambut Tahun Baru Islam di Lombok Timur

19 Juli 2023

Ritual Adat Selametan Mata Air di Desa Jurit Baru Lombok timur. Foto: Istimewa
Ritual Adat Selamatan Mata Air Tibu Bunter, Tradisi Setahun Sekali Sambut Tahun Baru Islam di Lombok Timur

Ritual adat Selamatan Mata Air Tibu Bunter ini diadakan turun temurun ini digelar rutin setahun sekali menjelang selesainya musim hujan.


Pilot Percontohan Kawasan Agro Eduwisata Dorong Pertanian Modern

14 Juli 2023

Pilot Percontohan Kawasan Agro Eduwisata Dorong Pertanian Modern

Pembangunan kawasan Agro Eduwisata ini merupakan salah satu upaya Kementan untuk mendorong pertanian modern di Indonesia.


Kota Solok Pantau Kualitas Udara dengan Metode Passive Sampler

2 Juli 2023

Ilustrasi mengenakan masker/pencemaran udara. REUTERS/Beawiharta
Kota Solok Pantau Kualitas Udara dengan Metode Passive Sampler

Kekhawatiran penurunan kualitas udara menjadi perhatian saat ini seiring kemajuan di bidang teknologi dan berkembangnya lokasi-lokasi industri.


Agrowisata di Lereng Gunung Merbabu, Petik dan Cicip Stroberi Langsung di Kebun

30 Juni 2023

Mengunjungi kesegaran strawberry di Kebun Strawberry Inggit. Tempo.co/Arimbihp
Agrowisata di Lereng Gunung Merbabu, Petik dan Cicip Stroberi Langsung di Kebun

Agrowisata budi daya stroberi seluas lebih dari dua hektare itu terletak di Dusun Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.


DKI Jakarta Kembangkan 33 Kebun Bibit dan Pusat Konservasi Jadi Agroeduwisata

14 September 2022

Pengunjung menyambangi Tebet Eco Park yang kembali dibuka di Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka kembali Tebet Eco Park setelah ditutup sementara sejak Juni 2022 untuk perbaikan dan perawatan fasilitas taman. TEMPO / Hilman Fathurrahman
DKI Jakarta Kembangkan 33 Kebun Bibit dan Pusat Konservasi Jadi Agroeduwisata

DKI Jakarta akan mengembangkan 33 kebun bibit, pusat konservasi dan pembibitan ikan menjadi lokasi agroeduwisata dengan konsep urban healing garden.