TEMPO.CO, Lumajang - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur akan mengoptimalkan objek wisata Ranu Pani yang berada di lereng Gunung Semeru. Optimasi kawasan Ranu Pani bertujuan mendongkrak kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
"Ranu Pani memiliki potensi pariwisata karena jumlah wisatawan yang luar biasa, tapi masih belum dikelola dengan optimal," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Lumajang, Jumat 6 September 2019. Untuk menambah daya tarik Ranu Pani, pemerintah setempat akan menata kawasan permukiman dan meningkatkan sumber daya manusia.
Thoriqul Haq menjelaskan kawasan Ranu Pani butuh sentuhan pengembangan jasa pariwisata, atraksi seni budaya sehingga dapat dikembangkan menjadi wisata unggulan. "Kami berharap masyarakat Ranu Pani tidak hanya memiliki penghasilan dari pertanian, melainkan juga dari kehadiran sektor pariwisata," katanya.
Seorang pengunjung berfoto selfie di Ranu Regulo di Desa Ranu Pani, Kec. Senduro, Lumajang, Jawa Timur, 30 April 2016. Ranu Regulo menjadi salah satu pilihan untuk transit bagi sejumlah pendaki sebelum menaiki puncak Gunung Semeru. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati menambahkan kawasan Ranu Pani harus segera direvitalisasi, bukan hanya untuk mendongkrak pariwisata, namun juga sebagai upaya menyelematkan kondisi lingkungannya. "Harus ada komitmen dari semua pihak, terutama pengelola karena Ranu Pani termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dan ini juga menjadi tanggung jawab kita serta pecinta lingkungan," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Bambang Soekwanto mengatakan nantinya akan ada kegiatan berskala nasional yang akan diselenggarakan di kawasan Ranu Pani untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Lumajang. "Kami akan mengadakan sebuah acara musik di Ranu Regulo, sesuatu yang agak berbeda 'Semeru Music Accoustic' yang juga akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan acara-acara budaya digelar di sekitar Ranu Pani," katanya.
