Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pulau Weh, Surga Bawah Laut di Indonesia Barat

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Bangkai kapal Jerman Sophie Rickmers yang menjadi daya pikat wisatawan selam. Foto: @nauticamhousings
Bangkai kapal Jerman Sophie Rickmers yang menjadi daya pikat wisatawan selam. Foto: @nauticamhousings
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Situs Monster Divers menyebut Pulau Weh keindahan alam Indo-Pasifik, yang mempertemukan keindahan Samudra Hindia dan Lautan Pasifik. Secara geografis, Pulau Weh merupakan bagian dari Provinsi Aceh, dengan Sabang sebagai ibu kotanya. Pulau Weh merupakan pulau vulkanik dengan akomodasi bagi penyelam terkonsentrasi di Gapang, Iboih dan Sumur Tiga.

Terletak di konvergensi lautan India dan Pasifik, Pulau Weh adalah pulau indah yang tak terjamah. Masih menurut Monster Divers, Pulau Weh mampu menjaga ekosistemnya dan menjadi rumah bagi beragam spesies ikan, seperti penyu, hiu, pari, lumba-lumba dan staf pelagis. Dengan lebih dari 20 tempat menyelam, Pulau Weh memiliki reputasi sebagai salah satu situs selam terbaik di Indonesia.

Bagian barat laut pulau tersebut telah dinyatakan sebagai cagar satwa liar oleh pemerintah Indonesia. Untuk melindungi spesies langka di darat dan laut. Inilah destinasi selam di Pulau Weh, sebagaimana dirangkum Tempo.

Batee Tokong

Batee Tokong memiliki dinding batu bawah air ini merupakan habitat hiu, gurita, lionfish, scorpion fish, frog fish, hingga nudibranchs. Dari Sabang, Batee Tokong (Batu Tengah) bisa dijangkau dengan speedboat sekitar 20 menit perjalanan.

Rupa Batee Tokong adalah daratan berbentuk bundar dengan terumbu karang di atasnya. Bagian tengah batu itu mencuat ke atas, membentuk tebing yang ditutupi terumbu karang berbentuk kipas elebar 40 meter di ke dua sisi dindingnya. Di sisi utara, penyelam bisa menemukan dataran berterumbu karang sedalam 24-28 m, 'Shark Plateau'. Lembah ini merupakan rumah hiu terumbu ujung hitam dan putih, hiu terumbu abu-abu, dan juga beberapa silvertip.

Pantee Peunateung

Berarti 'Teras sawah', merupakan area penyelaman dalam dan bukan untuk penyelaman rekreasi biasa. Terumbu karangnya menghampar dari utara ke selatan. Arah penyelaman ditentukan oleh arus, jika ombak pasang meninggi, arus biasanya mengalir dari Selatan ke Utara. Saya biasanya lebih suka memulai penyelaman di Utara dan menuju selatan.

“Begitu berada di air, kami turun ke bagian dangkal karang dan menuju drop off yang dimulai sekitar 30 m dan turun hingga 70 m lebih,” ujar Ben seorang Divemaster Trainee. Saat menyelam, barakuda, ikan ekor kuning, dan belut murai menjadi pemandangan yang lazim. Penyelaman ideal dimulai sekitar 30 m. Terumbu karang di Pantee Peunateung membentuk dinding vertikal yang tertutup gorgonia besar.

Keindahan bawah laut lainnya ada di kedalaman 45 m, namun penyelaman kerap terganggu arus bawah. Keindahan Pantee Peunateung sudah bisa dirasakan pada kedalaman 10 meter, namun arus yang diciptakan ombak di permukaan laut, sangat mengganggu penyelaman.

Wisatawan menyelam di samping replika Tugu Nol KM yang dibangun di dasar perairan Pulau Rubiah, Sabang, Pulau Weh, Aceh, 18 April 2016. Pulau tersebut merupakan salah satu tempat wisata yang berada di sekitar Pulau Weh yang menawarkan keindahan bawah lautnya. ANTARA FOTO

Arus Balee

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arus Balee adalah nama untuk koridor air di sekitar puncak berbatu bawah air, yang terletak di antara pulau Seulako dan Rubiah. Kadang dijuluki arus palee atau arus bajingan, wujudnya berupa koridor berarus yang menjadi rumah bagi hiu dan berbagai jenis fauna laut. Arus Balee seperti sungai bawah air yang kaya biota laut. “Rasanya seperti menyelam dalam sup ikan Bouillabaisse,” Kata Thierry juru masak asal Prancis yang menyelam di Arus Balee. Begitu ia menggambarkan kekayaan dalam laut Arus Balee. 

Batee Gla

"Slippery Rock" begitu Batee Gla dijuluki para penyelam. Di kedalaman 40 m terhampar formasi bebatuan berterumbu karang, yang seolah-olah mengapung di dasar laut. Keindahan Batee Gla sudah dimulai pada kedalaman 18 m, di mana para penyelam bertemu belut laut di sela-sela terumbu karang. Derasnya arus membuat Anda seperti sedang menaiki glider ketimbang menyelam. Tapi, di perairan dangkal Batee Gla, penyelam sudah bisa bumphead parrotfish dengan rupa-rupa terumbu karang yang biasa tumbuh di perairan dangkal. 

Limbo Gapang

Lokasinya hanya dua menit dari Pantai Gapang, area penyelaman ini memungkinkan penyelam bertemu dengan kura-kura. Di Limbo Gapang terdapat bebatuan koral yang membentuk jamur setinggi 7 m. Air laut berwarna hijau toska itu bening saat diselami. Selain kura-kura terdapat pula kawanan ikan kodok dan cumi-cumi – yang melimpah setiap Jumat.

Wisatawan melakukan snorkeling di perairan Pulau Rubiah, Sabang, Pulau Weh, Aceh, 18 April 2016. Pulau tersebut merupakan salah satu tempat wisata yang berada di sekitar Pulau Weh yang menawarkan keindahan bawah lautnya. ANTARA FOTO

Sophie Rickmers

Berbeda dengan spot lain, Sophie Rickmers merupakan bangkai kapal kargo yang ditenggelamkan awaknya agar tak direbut Belanda. Saat itu pada 1942, kebencian terhadap Jerman memuncak hingga Hindia Belanda. Belanda merampas 18 kapal dagang Jerman, Sophie Rickmers adalah pengecualian karena telah ditenggelamkan terlebih dahulu. Kini bangkai kapal itu jadi pusat perhatian para divers yang ingin menjelajah isi kapal. Di bangkai Sophie Rickmers juga terdapat spesies angelfish yang sangat langka.

Sumur Tiga

Perairan Sumur Tiga adalah destinasi selam permukaan atau snorkeling, yang dipenuhi hamparan koral dan terumbu karang. Arusnya yang tenang bisa dikatakan aman untuk snorkeling atau menyelam. Di perairan ini, lumba-lumba kerap muncul menemani para penyelam.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

7 hari lalu

KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

Sebagai upaya pelestarian ekosistem terumbu karang yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan program Adopsi Karang.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

11 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

11 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Rumah Nemo, Spot Diving Baru untuk Melihat Ikan Badut di Pulau Weh Sabang

25 hari lalu

Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi saat peluncuran Rumah Nemo sebagai destinasi wisata baru di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang, Sabtu (2/3/2024). (ANTARA/HO-MC Sabang Marine Festival)
Rumah Nemo, Spot Diving Baru untuk Melihat Ikan Badut di Pulau Weh Sabang

Spot diving baru Rumah Nemo diresmikan dalam rangkaian Sabang Marine Festival 2024


KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

50 hari lalu

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

KKP Gencar lakukan program rehabilitasi terumbu karang untuk konservasi dan kesejahteraan laut Indonesia.


KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

50 hari lalu

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

KKP Gencar lakukan program rehabilitasi terumbu karang untuk konservasi dan kesejahteraan laut Indonesia.


Inilah 4 Pulau Terluar di Indonesia yang Menawarkan Keindahan

19 Januari 2024

Dua prajurit Korps Marinir melakukan patroli di Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara,  (20/5). Pulau Miangas merupakan pulau terdepan bagian utara Indonesia. ANTARA/Monalisa Jingga
Inilah 4 Pulau Terluar di Indonesia yang Menawarkan Keindahan

Empat pulau terluar ini berada paling barat, timur, utara, dan selatan Indonesia.


Tips Aman Saat Bertemu Ular Laut Ketika Wisata Bahari

7 Januari 2024

Ular laut. Foto: scuba.com
Tips Aman Saat Bertemu Ular Laut Ketika Wisata Bahari

Bermain ke pantai atau wisata bahari seperti snorkeling punya potensi bertemu ular laut. Begini tips aman saat bertemu hewan berbisa itu.


5 Jenis Ular Laut yang Harus Diwaspadai saat Snorkeling

7 Januari 2024

Wisatawan melakukan selam permukaan (snorkeling) di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu 9 September 2023. Sudin Parekraf Kepulauan Seribu.mencatat ada 295.221 wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Kepulauan Seribu sepanjang Januari hingga Agustus 2023, kunjungan tersebut meningkat karena promosi media sosial serta program hiburan lainnya yang dilakukan pihak Pemprov DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
5 Jenis Ular Laut yang Harus Diwaspadai saat Snorkeling

Saat snorkeling, sejumlah hewan yang bersembunyi di dalam terumbu karang harus diwaspadai terutama ular laut yang beracun.


7 Fakta Pulau Natuna, Alamnya Kaya Destinasi Wisatanya Juara

22 Desember 2023

Seorang pria berdiri melihat indahnya pantai di Natunam Ranai, Riau, 20 Agustus 2016. Memiliki keindahan laut dan banyaknya fauna bawah laut membuat Kepulauan Natuna menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh nelayan-nelayan ilegal. (Ulet Ifansasti/Getty Images)
7 Fakta Pulau Natuna, Alamnya Kaya Destinasi Wisatanya Juara

Selain dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah, Pulau Natuna juga dikenal sebagai destinasi wisata menarik.