TEMPO.CO, Yogyakarta - Ibu negara Iriana Jokowi menyambangi Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat pagi sekitar pukul 08.45 WIB. Ia didamping istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Jusuff Kalla juga istri Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti Tri Kirana Muslidatun serta permaisuri Wakil Gubernur DIY, Raja Pakualam X.
Mereka berjalan kaki dari Kompleks Istana Gedung Agung Yogyakarta, lalu menyusuri pasar yang sudah ramai sesak pedagang dan pengunjung. Sebelum memasuki Pasar Beringharjo, Iriana dan rombongan singgah sejenak di kompleks pedagang kaki lima (PKL) unit 37 atau bagian depan Beringharjo setelah seorang pedagang, Maryono spontan menawari dagangan kaosnya.
"Monggo mampir Bu, ini kaos-kaos anak, sayang cucu Bu," ujar Maryono tanpa malu malu yang disambut senyum ramah Iriana. Iriana spontan juga menjawab. "Iya, sayang cucu, ada nggak gambar wayang?" ujar Iriana sambil bersama Mufida Kalla melihat-lihat koleksi dagangan Maryono.
Keduanya lalu kompak memilih kaos warna hitam. Iriana memilih kaos bergambar wayang, sedangkan Mufida memilih kaos gambar andong. Meski kaos itu harganya dibanderol Maryono sama dengan pembeli lain, yakni Rp 35 ribu, namun Iriana membayarnya Rp 50 ribu. Sedangkan Mufida membeli dua potong kaos karena cucunya ada dua dengan harga Rp 100 ribu.
“Kata Ibu (Iriana) tadi cari kaos wayang biar cucunya seneng wayang,” ujar Maryono. Memasuki komplek Beringharjo, Iriana dan rombongan melanjutkan berburu lebih banyak barang. Misalnya di lapak Tutik Deddy, yang berada dekat pintu masuk pasar sisi barat, Iriana membeli dua baju gamis warna biru dan coklat.
“Ibu tadi membeli dua gamis, buatan Pekalongan, harganya Rp 100 ribu per biji,” ujar Tutik, pemilik lapak Tutik Deddy. Tutik mengatakan Iriana saat membeli baju gamis itu tak menawar harga.
“Saya juga tak menaikkan harganya walaupun yang beli Ibu negara,” ujar Tutik yang gembira dengan kunjungan Iriana ke tokonya itu. “Semoga tambah laris ke depan dagangan saya setelah dibeli bu Jokowi, soalnya ini memang lagi musim sepi kunjungan,” ujar Tutik.
Selain itu, Iriana pun juga mampir ke kios Batik Sunaryo, produsen batik merek Aspari Pajangan Bantul di Pasar Beringharjo. Karyawan Batik Aspari, Nancy Retno menuturkan Iriana memborong tiga potong blues batik cap seharga Rp 135 ribu per potongnya.
“Bu Iriana tadi beli motif parang dan kawung, tapi yang ada gambar wayangnya,” ujar Nancy. Nancy menduga blues itu diborong Iriana untuk orang –orang yang ikut mengawalnya. Karena Iriana meminta satu ukuran untuk dirinya sendiri dan dua lainnya ukurannya untuk pengawalnya.
Namun tak semuanya dibeli Iriana. Misalnya saat mampir ke kios Soenardi, Iriana sempat melihat beberapa motif saja namun kemudian melewatiny. Iriana kemudian singgah di toko tas kulit Mimo. Ia membeli sebuah tas kecil seharga Rp 300 ribu yang diproduksi perajin asal Kaliurang Sleman.
“Tadi sempat mau milih yang gede tapi ternyata kebesaran, akhirnya ibu milih yang kecil, “ ujar Dini Suryaningtyas, pemilik toko tas Mimo Beringharjo. Dini senang sekali karena Irana menjadi pembeli pertama hari itu di kiosnya, “Semoga jadi penglaris sudah dibeli bu Iriana,” ujar Dini sumringah.
PRIBADI WICAKSONO