Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kalamba di Lore Lindu, Ternyata Kuburan Prasejarah

image-gnews
Kalamba atau stone-vats merupakan peninggalan arkeologi yang sangat penting di Kawasan Megalit Lore Lindu. TEMPO/Abdi Purmono
Kalamba atau stone-vats merupakan peninggalan arkeologi yang sangat penting di Kawasan Megalit Lore Lindu. TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemandangan yang jamak ditemui di situs-situ Lore Lindu berupa stone-vatsBatu berbentuk siliner dengan pahatan sederhana itu, seperti berkabar dulu kala ada peradaban atau perkampungan yang dihuni manusia.

Kalamba atau stone-vats di situs Pokekea, di Desa Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, merupakan salah satu peninggalan arkeologi yang sangat penting di Kawasan Megalitik Lore Lindu, khususnya di Lembah Lore Lindu (gabungan tiga lembah: Bada, Behoa, dan Napu).
 
Lalu apa fungsinya? Ada tiga tafsiran fungsi kalamba, yakni tempat pemandian, penyimpanan harta, dan kuburan komunal. Fungsi terakhir paling mengemuka berdasarkan hasil riset terkini. 
 
Berdasarkan penelitian para arkeolog, diduga kuat bahwa Kawasan Megalitik Lore Lindu (KMLL) merupakan kawasan megalitik tertua di Indonesia. Diperkiarakan megalit di situs Lore Lindu telah ada sejak zaman prasejarah atau zaman Megalitikum alias zaman pra-abad Masehi. 
 
Secara keseluruhan, berdasarkan hasil kajian delineasi KMLL yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo, terdapat 118 situs dengan 2.007 tinggalan arkeologi yang tersebar di empat kawasan inti (luas 692 hektare) dalam area penelitian yang sudah ditandai seluas 156.126 hektare. 
 
Selain kalamba, masih banyak tinggalan arkeologi lainnya di KMLL seperti arca menhir (batu tegak), dakon, lumpang, dolmen (meja batu), batu berlubang, peti kubur, batu berlubang, altar batu, dan jalan batu.
 
Saat ini, BPCB Gorontalo sedang menyiapkan bahan untuk pendaftaran KMLL sebagai warisan dunia UNESCO. Pendaftaran ditargetkan bisa dilakukan pada tahun 2020. ABDI PURMONO
 
 
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Agenda Wisata Menarik Festival Lembah Lore Poso Akhir Pekan Ini

18 September 2019

Kalamba atau stone vats di situs Pokekea, Desa Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sulteng. TEMPO/Abdi Purnomo
Agenda Wisata Menarik Festival Lembah Lore Poso Akhir Pekan Ini

Festival Lembah Lore berlangsung di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mulai Jumat besok sampai Minggu, 20 - 22 September 2019.


Lore Lindu Bisa Jadi Warisan Dunia UNESCO, Asal.....

12 September 2019

Kalamba atau stone vats di situs Pokekea, Desa Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sulteng. TEMPO/Abdi Purnomo
Lore Lindu Bisa Jadi Warisan Dunia UNESCO, Asal.....

Untuk menjadi situs Warisan Dunia UNESCO, Kawasan Megalit Lore Lindu harus memenuhi berbagai syarat. Naskah pengajuannya diperkirakan selesai 2020.


Arkeologi Lore Lindu yang Melimpah, Diusulkan Jadi Warisan Dunia

9 September 2019

Arca Tadulako setinggi 2.20 meter di Situs Tadulako, Desa Doda, Kecamatan Lore Tengah, Poso, Sulteng. TEMPO/Abdi Purnomo
Arkeologi Lore Lindu yang Melimpah, Diusulkan Jadi Warisan Dunia

Kawasan Megalitik Lore Lindu merupakan peninggalan era megalitikum tertua di Indonesia, yang diusulkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.


Lore Lindu, Cagar Budaya Hampir Seluas Ibu Kota Baru

5 September 2019

Kalamba atau stone vats di situs Pokekea, Desa Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sulteng. TEMPO/Abdi Purnomo
Lore Lindu, Cagar Budaya Hampir Seluas Ibu Kota Baru

Lore Lindu membentang di tiga lembah, yang luasnya hampir menyamai Ibu Kota Baru. Cagar alam ini diupayakan masuk Warisan Budaya UNESCO.


Berpetualang di Lore Lindu Berburu Situs Megalitik

31 Juli 2019

Pengunjung melihat bejana batu raksasa megalit di Desa Besoa, Lembah Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, 22 Juli 2016. Patung-patung ini ramai dikunjungi wisatawan dan para peneliti dalam serta luar negeri. TEMPO/Fahmi Ali
Berpetualang di Lore Lindu Berburu Situs Megalitik

Taman nasional Lore Lindu merupakan cagar biosfer. Selain hutan hujan tropis, di dalamnya menyimpan situs-situs megalitik yang komplit.