TEMPO.CO, Jakarta - Keindahan pantai dan alam bawah laut Ambon akhirnya disingkap melalui film ‘Kapal Goyang Kapten’. Film bergenre drama komedi ini bakal mempertontonkan keindahan laut di perairan Maluku. Produser sekaligus sutradara Raymond Handaya menyebut pengambilan gambar dilakukan di kawasan Maluku, tepatnya di Pulau Ambon dan Kepulauan Tual.
Menurut Raymond, lokasi pengambilan gambar dipilih menyesuaikan kebutuhan dengan cerita dalam film tersebut. "Selain itu keindahan lautan di sekitar Maluku juga menjadi salah satu alasan kami memilih kawasan tersebut," katanya. Tak banyak film yang mengangkat keindahan bahari Maluku, film Kapal Goyang Kapten diharapkan mampu mengangkat pariwisata Ambon.
Pantai Ora, Seram Utara
Pulau Saleman memiliki resor dengan keindahan kelas dunia. Lokasinya memang jauh dari Ambon, namun masih dalam wilayah provinsi Maluku. Pantai berair jernih ini dikepung tebing-tebing serta pepohonan. Lokasinya yang terpencil sangat pas bagi pasangan yang ingin berbulan madu. Eco Resort bisa menjadi pilihan. Dinding kayu dengan tonggak-tonggak menancap dasar laut, membuat wisatawan seperti berada di surge lautan. Pantai Ora terletak di Saleman, Barat Laut Seram, Maluku Tengah.
Gua Laut Hukurila ikon wisata selam Ambon. Foto: @virgiliavenessa
Goa Bawah Laut Hukurila
Bagi penyelam serius, Ambon memiliki destinasi selam yang masih lestari. Salah satunya Goa Bawah Laut Hukurila. Goa ini jadi salah satu pilihan para wisatawan, yang menggemari keindahan bawah laut. Lokasinya hanya sekitar 45 menit dari pusat kota. Para penyelam biasa menyebutnya Hukurila Cave, yang menjadi rumah bagi terumbu karang dan ikan kecil yang langka. Tiket masuk dipatok Rp 5.000 sementara untuk menyelam dikenai biaya Rp 30.000.
Lubang Buaya Morela
Morela desa pantai di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah itu, memang masyhur dengan dengan wisata pantainya. Selain pantai, Morela juga memiliki “taman surge” bawah laut yang tak kalah indah. Ekosistem terumbu karangnya masih terjaga dengan baik. Biota lautnya juga menghibur. Morela berjarak sekitar 60 menit dari Ambon.
Desa Wayame
Bangkai kapal di dasar laut atau wreck selalu menjadi daya pikat. Di Desa Wayame yang berpantai indah itu, terdapat wisata selam wreck SS Aquila. Bekas kapal milik Inggris yang karam sekitar tahun 1958 itu, telah menjelma menjadi surge terumbu karang dan ikan. Lokasinya yang berada di teluk, membuat perairannya tenang. Untuk menjangkaunya, perlu menyewa speedboat dengan biaya Rp 300.000.
Pintu Kota
Lokasi Pintu Kota terletak di selatan Ambon. Tebing berongga ini tepatnya di desa Latuhalat, salah satu lokasi selam terbaik di Ambon. Nama Pintu Kota juga populer, berkat bentuknya yang fenomenal itu. Selain indah di permukaan, kedalaman lautnya juga populer. Pada kedalaman 15 meter juga ditemui pintu serupa. Pintu Kota bawah air itu mengantar Anda ke laut yang lebih dalam. Untuk menikmati wisata selam di Pintu Kota, wisatawan harus menyewa perahu motor nelayan seharga Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.
Pulau Bair memiliki keindahan setara Raja Ampat. Foto: @keisedjang_trip
Pulau Bair, Maluku Tenggara
Papua memiliki Raja Ampat, Ambon memiliki Pulau Bair. Lokasinya berada di Tual – salah satu lokasi syuting film Kapal Goyang Kapten ini, disebut-sebut pecinta wisata bahari sepotong surga di bumi. Perairannya jernih dengan tebing batu bertekstur membuat Pulau Bair, menjadi pesaing ketat Raja Ampat.
Tebing Hatupia, Seram Utara
Percayalah, tebing satu ini tak pongah dan membuat Anda cepat bosan. Tebing Hatupia justru menahan Anda lebih lama agar tak pulang ke rumah. Selain pemandangan tebingnya yang indah, bawah lautnya menyimpan keanekaragaman terumbu karang dan koral. Beragam biota laut ada di Hatupia yang membuat penyelam betah berlama-lama di bawah laut.