TEMPO.CO, Jakarta - Travel blogger Aris Suhendra berbagi cerita tentang liburan berkeliling Jepang. Bagi pelancong yang ingin pelesiran di beberapa kota di Jepang, namun tetap menginap di satu tempat, maka perlu mengurus Japan Rail Pass atau JR Pass.
"Misalnya aku punya waktu tujuh hari, tapi aku mau ke Nagoya, Nagano, Shirakawa-go, aku cukup tinggal di Tokyo doang," kata Aris Suhendra. Ia menceritakan bila bepergian ke berbagai kota, tapi tak berpindah tempat menginap membuat perjalanan semakin nyaman.
"Karena malas kalau pindah-pindah kota bawa barang banyak. Dalam sepekan aku bisa dapat lima kota, tapi tinggalnya cukup di Tokyo, enggak perlu pindah-pindah hotel," katanya. "Aku bisa pindah-pindah kota naik kereta Shinkansen dengan satu JR Pass."
Menurut dia, bepergian di Jepang menggunakan Shinkansen menjadi perjalanan yang nyaman. Karena kereta Shinkansen mampu menempuh perjalanan jauh dengan waktu tempuh yang cepat, "Cuma dua jam bisa sampai di kota yang dituju. Aku eksplorasi seharian, berangkat pagi jam 07.00, pulang sore atau malam," ucapnya.
Namun, perencanaan itu perlu disiapkan sebelum berangkat ke Jepang. "Beli JR Pass cuma bisa di luar Jepang, ini hanya untuk turis yang ingin eksplorasi Jepang," ujarnya.
Menurut Aris, masih banyak pelancong yang belum memahami keuntungan memakai JR Pass. Misalnya, ia membandingkan dari aspek efisiensi biaya, "Kalau Tokyo ke Osaka sekali jalan bisa Rp2 juta untuk tiga hari, tapi JR Pass cuma butuh Rp3,7 juta bisa untuk tujuh hari pindah-pindah kota," katanya.
Sekitar 40 Maiko dan Geiko menaiki kereta super cepat Shinkansen di Stasiun Kyoto. Maiko dan Geiko ini dikenal dengan sebutan geisha di Jepang. Kyoto, Jepang, 21 Juni 2015. The Asahi Shimbun/Getty Images