TEMPO.CO, Jakarta - Berlibur memang kerap terganggu bila tiba-tiba ada urusan kantor yang sangat penting. Walhasil, rencana berlibur abakal berantakan, karena harus kembali ke kantor atau mengerjakannya di hotel. Lalu apa respon para pegawai?
Riset Allianz Global Assistance USA menyebut 50% persen dari responden memilih tempat liburan, yang memiliki akses yang mudah ke kantor. Tapi yang mengkhawatirkan, berbohong kepada atasan mengenai ketiadaan akses wifi sudah menjadi tren di kalangan pegawai pria.
Hampir setengah (49%) pegawai pria Amerika yang bekerja mengatakan bahwa menggunakan taktik ini untuk tidak berhubungan dengan kantor dapat diterima, menurut The 2019 Vacation Confidence Index oleh Allianz Global Assistance.
Allianz menemukan pengguna ponsel itu menganggap hak untuk berlibur memiliki kedudukan lebih tinggi dibanding panggilan kerja. Atau, jangan sampai pekerjaan mengganggu liburan. Faktanya, masalah ini mempengaruhi lebih dari 65% pekerja yang sedang berlibur, yang menyebabkan banyak karyawan merasa perlu berbohong mengenai sinyal atau konektivitas wifi mereka.
“Kebanyakan orang Amerika yang bekerja merasa tertekan untuk menghabiskan liburan mereka. Akibatnya, setengah dari pekerja AS bersedia berbohong tentang kurangnya konektivitas untuk membebaskan mereka dari kewajiban kerja,” kata Daniel Durazo, Direktur Pemasaran dan Komunikasi di Allianz Global Assistance USA.
Lalu, berdasarkan golongan umur, siapa yang paling suka berbohong soal sambungan internet atau wifi? Survei menemukan bahwa milenial kemungkinan besar menggunakan alasan ini (59%), sedangkan Gen X berada di urutan kedua (49%) dan boomers di urutan ketiga (32%).
Mereka yang memiliki gaji tinggi juga lebih cenderung bebohong, survei mengutip mereka yang berpenghasilan lebih dari US$ 50,000 setahun lebih besar kemungkinannya (53%) untuk berbohong daripada mereka yang menghasilkan kurang dari US$ 50.000 (39%).
Meskipun tren berbohong besar, namun 24% karyawan masih mengecek atau masih terhubung dengan pekerjaan. Bahkan mereka masih memastikan lokasi liburan mereka sinyalnya terjamin. Mereka beralasan dengan kerap membuka email, mengurangi pekerjaan mereka saat mulai masuk kantor. Artinya, masih ada pegawai yang loyal dan berdedikasi tinggi.