Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Destinasi Wisata Sulsel yang Akrab di Kuping Wisman

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Seorang warga berswafoto dengan latar belakang matahari terbenam sambil menunggu waktu berbuka  di anjungan pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, 1 Juni 2017. Moment matahari terbenam menjadi salah satu wisata ngabuburit yang wajib dinikmati di Pantai Losari. TEMPO/Iqbal Lubis
Seorang warga berswafoto dengan latar belakang matahari terbenam sambil menunggu waktu berbuka di anjungan pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, 1 Juni 2017. Moment matahari terbenam menjadi salah satu wisata ngabuburit yang wajib dinikmati di Pantai Losari. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai pintu gerbang kawasan Indonesia Timur, Makassar ibu kota Sulawesi Selatan (Sulsel) bisa dijadikan titik mula beriwisata – terutama bagi wisatawan MICE dan business. Makassar adalah kota tua, yang keberadaannya sudah mendunia. Benteng Rotterdam dan Benteng Somba Opu, menjadi saksi Makassar-Gowa adalah bandar internasional untuk komoditas rempah dunia sejak abad-16. 

Wisata bahari menjadi andalan, namun keelokan pegunungan Sulawesi Selatan juga tak bisa diabaikan, “Sulawesi Selatan memiliki potensi wisata yang besar, tinggal dipromosikan dan diperhatikan sehingga bisa mendatangkan pendapatan yang besar bagi daerah,” ujar Didi L Manaba, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sulawesi Selatan.

Menurut Didi, Sulawesi Selatan sangat memungkinkan dikembangkan menjadi destinasi wisata olahraga, alam, dan budaya. Pasalnya wisata Sulsel memiliki panorama yang elok sekaligus keunikan budaya. Berikut destinasi wisata Sulawesi Selatan yang mendunia.

Pantai Losari

Pantai Losari jadi ikon Makassar sejak 1970-an. Bahkan pantai ini pernah diangkat menjadi judul film “Senja di Pantai Losari” pada 1975. Pantai sepanjang 2 km ini merupakan ruang public. Pada 1980-1990-an, pantai ini menjadi meja makan terpanjang di dunia, karena banyaknya penjual makanan kaki lima. Namun pada 2000-an direvitalisasi dan kini menjadi beranda kota Makassar, sekaligus pusat perhelatan seni budaya. Pantai Losari juga dikelilingi hotel berbintang, Trans Studio, Benteng Rotterdam, dan kawasan hiburan malam.

Sebuah patung Yunani yang sengaja di letakkan dibawah laut spot Atlantis Garden di pulau Kodingareng Keke di Makassar Sulawesi Selatan, 11 Mei 2017. Kedalaman wisata bawah laut Atlantis Garden bisa mencapai 25 meter hingga 30 meter. TEMPO/Iqbal Lubis

Kepulauan Spermonde

Di Selat Makassar memiliki sekitar 124 pulau yang tergabung dalam gugusan Kepulauan Spermonde. Namun yang akan dikembangkan mencapai 12 pulau yang jaraknya relative dekat dengan Makassar, dengan jarak tempuh dari 10-30 menit. Ke-12 pulau itu antara lain: Pulau Langkai, Barang Lompo, Samalona, Kodingareng Keke, Barang Caddi, Lanjukkang, Lumu-lumu, Bone tambung, Kodingareng Lompo, Kayangan hingga Pulau Lae-lae dan Lae-lae kecil. 

Pulau-pulau itu memiliki panorama bawah air yang indah, yang cocok untuk snorkeling dan selam. Selain itu, kepulauan itu memiliki ciri khas pasir pantai yang lembut dan ditumbuhan berbagai vegetasi, sehingga teduh meskipun tak berpenghuni.

Benteng Rotterdam Makassar. TEMPO/Hariandi Hafid

Benteng Rotterdam

Beberapa kali berganti nama, Fort Rotterdam kerap disebut juga Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang). Dulunya adalah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Mulai digunakan pada 1545 dan pembangunannya digagas oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros.

Benteng Ujung Pandang disebut juga Benteng Panyua atau benteng penyu karena memiliki bentuk kura-kura dan memiliki filosofi, kerajaan Gowa bisa hidup jaya di laut dan di darat.

Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang Gowa-Makassar menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua yang merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa. Namun benteng itu akhirnya disita VOC setelah kerjaan Gowa-Tallo kalah perang dan menandatangani Perjanjian Bungaya (sering juga disebut Bongaya atau Bongaja) pada 18 November 1667.

Benteng Somba Opu

Benteng Somba Opu juga dibangun oleh Raja Gowa ke-9 Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi' Kallonna pada abad ke-16. Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pada masa kejayaan kerajaan Gowa-Tallo, benteng ini memiliki bandar yang berfungsi sebagai pusat perdagangan bangsa-bangsa Asia dan Eropa.

Namun pada 1669, benteng ini berhasil direbut VOC dan dihancurkan. Beratus-ratus tahun, benteng ini terendam air laut. Para ahli pada 1980-an menemukan benteng ini kembali. Lalu pada 1990-an direkonstruksi. Kini benteng ini terus direnovasi untuk mengembalikan ke bentuk semula, sekaligus menjadi museum kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo. 

Seorang penyelam melakukan penyelaman di dekat terumbu karang kuping Gajah spot Ibel Taman Nasional Takabonerate, Selayar Sulsel, 30 Oktober 2015. Luas atol ini 220.000 hektare dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 km. TEMPO/Iqbal Lubis

Taman Laut Takabonerate

Taman Nasional Takabonerate merupakan taman laut yang berada di kawasan atol terbesar ketiga dunia, setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Luas total atol Takabonerate mencapai 220.000 hektare dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 km2, yang membentang di 15 buah pulau. 

Lokasinya berada di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Sejak Tahun 2005 Taman Nasional Taka Bonerate didaftarkan ke UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Saban tahun, taman nasional ini menjadi tuan rumah Sail Takabonerate atau sebelumnya disebut Takabonerate Island Expedition (TIE). Takabonerate memiliki reputasi sebagai destinasi selam dunia, karena keindahan terumbu karang dan atolnya.

Pusat penangkaran kupu-kupu di Taman Nasional bantimurung, Maros, Sulsel, Jumat 02 Januari 2015. Keindahan kupu-kupu sangat terkenal sehingga beberapa orang menjadikan kupu-kupu menjadi barang koleksi.TEMPO/Iqbal Lubis

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Taman Nasional Bantimurung

Ikon pariwisata Makassar ini sejatinya berada di Kabupaten Maros. Keunikan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung adalah bebatuan atau tebing karst-nya, goa-goa dengan stalaknit dan stalakmit yang indah, dan yang paling dikenal adalah kupu-kupu. Keelokan Bantimurung disebut Alfred Russel Wallace sebagai The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu). Ia tak berlebihan menyebut Bantimurung sebagai kerajaan kupu-kupu, pasalnya sepanjang 1856-1857, ia meneliti 250 jenis kupu-kupu yang hidup di Bantimurung.

Di dalam taman nasional ini terdapat 20 jenis kupu-kupu yang dilindungi melalui Peraturan Pemerintah No. 7/1999. Beberapa spesies unik bahkan hanya terdapat di Sulawesi Selatan, yaitu Troides Helena Linne, Troides Hypolitus Cramer, Troides Haliphron Boisduval, Papilo Adamantius, dan Cethosia Myrana. Taman Nasional ini menyuguhkan wisata alam yang komplit, berupa lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis, air terjun, dan gua yang merupakan habitat beragam spesies serangga, terutama kupu-kupu.

Sejumlah wisatawan bermain diantara batu-batu yang mengelilingi Air Terjun Lembanna di Desa Lembanna Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, 06 Mei 2016. TEMPO/Iqbal Lubis

Malino

Malino merupakan destinasi wisata alam yang terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Ia merupakan ikon pariwisata Sulawesi Selatan, lokasinya yang berada di ketinggian, menjadikannya kawasan ideal untuk membangun vila. Apalagi, jaraknya hanya 90 km dari kota Makassar.

Malino memiliki hutan wisata berupa pohon dan terkenal dengan perkebunan teh dan buah markisa.

Bahkan kawasan ini terkenal sebagai kawasan rekreasi dan wisata sejak zaman penjajahan Belanda. Pasalnya, dari Malino, pegunungan ikonik Sulsel terlihat jelas. Suhunya pun bersahabat antara 10-26 derajat Celcius. Selain itu, Malino pun menghasilkan buah-buahan dan sayuran khas yang tumbuh di lereng Gunung Bawakaraeng.

Wisatawan memadati bibir pantai di Pantai Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Minggu (22/6). TEMPO/Fahmi Ali

Pantai Tanjung Bira

Berada di Kabupaten Bulukumba, Pantai tanjung Bira memiliki pantai berwarna hijau toska bening, dengan langit biru tua. Pasir pantai Tanjung Bira berupa pasir putih nan lembut. Pantai ini merupakan destinasi wisata bahari utama di Sulawesi Selatan. Selain itu, pemandangan bawah lautnya juga indah. Kondisinya yang tak begitu ramai, sangat ideal untuk wisata keluarga dan bulan madu. 

Fasilitas serta akomodasi di Tanjung Bira terbilang lengkap, semisal persewaan perlengkapan selam, kamar mandi yang nyaman, persewaan motor, dan dermaga untuk kapal feri, bagi mereka yang ingin menuju Taman Nasional Takabonerate. Untuk akomodasi penginapan tersedia vila, bungalow, dan hotel. Lokasinya juga tak begitu jauh dari galangan kapal tradisional kapal pinisi.

Sejumlah pekerja mengangkat balok kayu untuk pembuatan kapal pinisi di Kawasan Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, 1 Oktober 2014. Kapal ini menjadi alat transportasi laut sejak abad ke-14 yang dibangun dengan konstruksi kayu. TEMPO/Fahmi Ali

Galangan Kapal Pinisi Tana Beru

Masih di sekitar Tanjung Bira, di Tana Beru, Kecamatan Bonto Bahari. Desa itu diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, sebagai kampung pembuat kapal kayu pinisi. Kampung itu, sudah membuat perahu seturut kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo, yang melayari seluruh nusantara, hingga Madagaskar dan Australia. Wisatawan bisa menyaksikan pembuatan kapal, mulai dari memilih kayu, merancang, hingga menariknya ke laut. Semua tahapan-tahapan tersebut melalui ritual, yang memadukan budaya lokal dan Islam.

Suasana Upacara Mangrara Banua secara Aluk Todolo di Sangalla, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, 27 Desember 2017. ANTARA

Desa Adat Ke’te Tesu

Ke'te Kesu merupakan desa tradisional terpencil di pegunungan Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Ia terletak di tengah hamparan sawah luas dan merupakan desa tertua di Sanggalangi. Usia desa itu mencapai 400 tahun dan tak banyak mengalami perubahan.

Inilah kampung Ke'te Kesu yang warganya mendedikasikan diri kepada ritual kematian. Desa yang melintasi ruang dan waktu tanpa perubahan ini, hanya ditinggali 20 kepala keluarga. Mereka tinggal dalam Tongkonan, rumah adat Toraja. Dinding Tongkonan dihiasi dengan tanduk kerbau dan ukiran yang indah–berfungsi sebagai penanda status pemilik rumah – yang umumnya bangsawan. 

Tidak jauh dari Tongkonan, terdapat batu menhir di tengah sawah sebagai penanda menuju Bukit Buntu Ke'su yang merupakan situs pemakaman kuno berusia 700 tahun. Di jalur bukit yang berbatu, berserakan tengkorak dan tulang manusia. Pada tebing bukit, dibuat beberapa lubang untuk menguburkan mayat. Semakin tinggi tebing tempat mengubur, semakin mudah jalannya menujur surga. Tak mengherankan, dengan keunikannya Tana Toraja menjadi ikon wisata Sulsel. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

9 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

9 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

10 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

11 hari lalu

Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi (tengah) didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib menjawab pertanyaan wartawaan saat dilokasi kejadian pembunuhan di Jalan Kandea II, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Darwin Fatir.
Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu


Jemaah An-Nadzir Gowa Rayakan Idulfitri Lebih Awal, Dibantu Aplikasi Tentukan 1 Syawal

16 hari lalu

Jamaah An Nadzir menunaikan shalat Idul Fitri 1445 H di Kampung Butta Ejayya, Kabupaten Gowa, Sulwesi Selatan, Selasa, 9 April 2024. Jamaah An Nadzir memutuskan dan menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari ini setelah melihat terjadinya fenomena gerhana matahari total di Benua Amerika Utara. ANTARA/Hasrul Said
Jemaah An-Nadzir Gowa Rayakan Idulfitri Lebih Awal, Dibantu Aplikasi Tentukan 1 Syawal

Jemaah An-Nadzir meyakini penentuan Idulfitri 1445 Hijriah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

20 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

Ditresnarkoba Polda Sulteng menggagalkan narkotika jenis sabu sebanyak 25 kilogram yang hendak dibawa ke Kab. Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan.


eL Hotel Bandung Raih Penghargaan Bergengsi dalam ASEAN Tourism Forum 2024

37 hari lalu

Penyerahan penghargaan ASEAN Tourism Forum oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Sandiaga Uno kepada GM eL Hotel Bandung Iyok Supriatna.
eL Hotel Bandung Raih Penghargaan Bergengsi dalam ASEAN Tourism Forum 2024

Mereka berhasil tampil menonjol dan meraih penghargaan bergengsi dalam ASEAN Tourism Forum (ATF) 2024.


Bangun Pariwisata KEK Bira dan Takabonerate, Pemprov Sulsel Gandeng ITDC

40 hari lalu

Seorang wisatawan berjalan di dermaga kayu pulau Tinabo Takabonerate, Selayar, Sulsel, 27 Maret 2015. Pulau Tinabo merupakan pulau kecil, panjang pulaunya sekitar satu setengah kilometer dengan lebar sekitar 500 meter. TEMPO/Iqbal Lubis
Bangun Pariwisata KEK Bira dan Takabonerate, Pemprov Sulsel Gandeng ITDC

Diperkirakan, frekuensi kunjungan kapal pesiar akan meningkat seiring dengan pengembangan kawasan pariwisata dan maritim Bira - Takabonerate.


Rekapitulasi Suara KPU: Prabowo Menang Telak di Sulsel dan Sulut, Anies Unggul di Sumbar

41 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional Provinsi Bengkulu di Gedung KPU, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. KPU RI menargetkan rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat nasional akan selesai sebelum 20 Maret 2024. Berdasarkan rekapitulasi nasional mulai Sabtu, 9 Maret hingga Rabu, 13 Maret 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara Pilpres 2024 pada 18 provinsi di tingkat nasional, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Bali, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Banten, Kalimantan Utara, Jawa Timur, dan Sulawesi Tenggara. Proses rekapitulasi penghitungan perolehan suara ini menyisakan 19 provinsi lagi dari 38 provinsi yang sudah selesai dihitung. Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Rekapitulasi Suara KPU: Prabowo Menang Telak di Sulsel dan Sulut, Anies Unggul di Sumbar

Pasangan Prabowo-Gibran unggul di tiga provinsi, antara lain Bengkulu, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dalam rekapitulasi suara di KPU Kamis 14 Maret


Eks Direksi Perseroda Sulsel Tempuh Jalur Hukum, Buntut Diberhentikan Pj Gubernur Bahtiar

49 hari lalu

Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. ANTARA
Eks Direksi Perseroda Sulsel Tempuh Jalur Hukum, Buntut Diberhentikan Pj Gubernur Bahtiar

Pj Gubernur Sulsel Bahtiar memberhentikan tiga direksi PT SCI pada Februari lalu, yaitu Rendra Darwis, Ernida Mahmud dan Dedy Irfan Bachri.