Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suka Wisata Petualangan, Coba Cek DNA Anda

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Sejumlah wisatawan mencoba wahana petualangan arung jeram di Sungai Elo, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, 29 Desember 2018.  rung jeram di Sungai Elo itu merupakan salah satu atraksi andalan di kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang. ANTARA
Sejumlah wisatawan mencoba wahana petualangan arung jeram di Sungai Elo, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, 29 Desember 2018. rung jeram di Sungai Elo itu merupakan salah satu atraksi andalan di kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para petualang kerap membuat orang lain bertanya-tanya, bagaimana mungkin mereka bisa hidup di tengah hutan tanpa kemewahan. Mendaki gunung atau menyusuri gua. Segala letih dan kekurangan, bagi mereka adalah hiburan.

Lalu, bagaimana mereka bisa bersikap seperti itu? Sebuah penelitian dihelat oleh kanal televisi, Dave TV. Menurut stasiun televisi yang fokus pada wisata petualangan itu menyebut, dorongan manusia untuk mengeksplorasi alam didorong -- setidaknya sebagian besar -- oleh DNA.

Mendaki Gunung Kilimanjaro, trekking ke Machu Picchu dan arung jeram di Grand Canyon adalah favorit bagi mereka yang mencari petualangan yang memicu adrenalin. Jadi, apa yang membuat seseorang ingin melakukan petualangan semacam ini?

Riset Dave TV menyebut 84 persen orang dewasa Inggris di bawah 40 tahun, memilih pengalaman dan petualangan selama liburan. Lalu hampir 90 persen (88 persen) mengidentifikasi diri mereka sebagai 'wisatawan petualang’ dan setengah yang disurvei ingin meningkatkan petualangan mereka dengan sedikit bahaya.

Penelitian statistik yang dilakukan oleh Dr Geoff Ellis seorang petualang Inggris, dan rekan-rekan petualang legendaris Inggri semisal Sir Walter Raleigh, Sir Francis Drake, Ellen MacArthur dan Mark Kingsley, meneliti karakteristik dan sifat para petualang melalui sejarah. Hasilnya, 90 persen orang Inggris menyebut diri mereka adalah keturunan penjelajah.

Astronomi

Dari sisi astronomi, para penjelajah lahir dengan bintang Aquarius, dengan Aries sebagai tanda lahir paling umum. Mereka yang Aquarius, Libra, dan Gemini ditemukan sebagai yang paling suka berpetualang. Dalam barisan Aquarius terdapat Sir Walter Raleigh, Freya Starke, Ernest Shackleton dan Henry Morton Stanley. Sementara Libra yang terkenal termasuk John Blashford-Snell, Isabella Bird dan Mary Kingsley. Sedangkan Gemini termasuk George Mallory dan Robert Falcon Scott

Lahir di pedesaan

Para petualang atau penyuka wisata petualang, umumya lahir di pedesaan. Sejarah juga membuktikan 56 persen penjelajah Inggris yang terkenal berasal dari lokasi pedesaan dan 14 persennya lahir di daerah Devon. 

Contoh penjelajah yang lahir di lokasi pedesaan meliputi; Alexander McKenzie (lahir di Stornaway, Skotlandia), Kapten James Cook (lahir di Marton-in-Cleveland, North East England), Robert Falcon Scott, Percy Harrison Fawcett (keduanya lahir di Devon), Gertrude Bell (lahir di Washington Co Durham) dan Ellen McArthur (lahir di Whatstandwell, Derbyshire).

Pernikahan unik pasangan Grant dan Amanda Engler ini diorganisir oleh ZOZI, sebuah biro perjalanan khusus wisata petualangan. nydailynews.com

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setidaknya berusia tiga puluh tahun

Usia 30 tahun adalah usia terbaik untuk menemukan ketenaran sebagai seorang petualang. Pasalnya 80 persen penjelajah Inggris melakukan ekspedisi sebelum usia 40 tahun. Di antara mereka 46 persen enyelesaikan perjalanan paling terkenal, saat berusia 30-39 tahun.

Anak pertama atau anak bungsu tetapi jarang anak tengah

Riset Dave TV juga menyebut anak tengah adalah yang paling tidak mungkin menjadi penjelajah atau menjadi petualangan. Anak sulung atau anak bungsu ditemukan tiga kali lebih mungkin menjadipetualang di kemudian hari.

Contoh anak tertua yang tumbuh menjadi penjelajah samudera adalah Sir Francis Drake (anak tertua dari 12 anak), Marry Moffat Liningstone (anak tertua dari 10 anak), Gertrude Bell (anak tertua dari lima anak) dan Charles Stuart (anak tertua dari 13 anak), dan anak bungsu termasuk Sir Walter Raleigh (bungsu dari lima anak) dan George Vancouver (bungsu dari enam anak).

Petualangan mengalahkan pendidikan

Penjelajah umumnya pendidikannya terganggu, 30 persen di antara mereka meninggalkan universitas atau sekolah. Lalu memilih untuk mencari petualangan di dunia yang luas.

Atribut fisik

Petualangan paling mungkin memiliki rambut hitam dan tinggi rata-rata penjelajah pria, lebih tinggi 3,5 inci dibanding orang-orang umumnya.

Pemanjat menuruni Luweng Grubug menggunakan tali di desa Pacarejo, kecamatan Semanu, kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Rabu (20/06/2012). Goa Jomblang merupakan ekowisata dengan daya tarik utama berupa hutan purba, sungai bawah tanah dan pesona "cahaya surga". TEMPO/Suryo Wibowo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemeriksaan Post Mortem dan Ante Mortem Jenazah Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu?

2 hari lalu

Polisi mengevakuasi jenazah korban kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Pemeriksaan Post Mortem dan Ante Mortem Jenazah Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu?

Identifikasi jenazah kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek melalui cara post mortem dan ante mortem, apakah itu?


Tips Pilih Wewangian untuk Lebaran

13 hari lalu

ilustrasi parfum (pixabay.com)
Tips Pilih Wewangian untuk Lebaran

Simak tips menemukan wewangian yang cocok untuk nuansa Lebaran yang penuh kegembiraan, rasa syukur bersama keluarga.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

17 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

17 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.


Petualangan Baru di Film Ali Topan

58 hari lalu

Film Ali Topan terbaru, yang tengah tayang di bioskop, mengetengahkan pembaruan cerita.
Petualangan Baru di Film Ali Topan

Film Ali Topan terbaru, yang tengah tayang di bioskop, mengetengahkan pembaruan cerita dan petualangan.


7 Alasan Traveling ke Luar Negeri meski Harus Mengorbankan Lebih Banyak Uang dan Waktu

12 Februari 2024

Perempuan solo traveling. Freepik
7 Alasan Traveling ke Luar Negeri meski Harus Mengorbankan Lebih Banyak Uang dan Waktu

Tidak hanya uang, traveling ke luar negeri juga perlu mengorbankan waktu lebih banyak. Tapi kenapa banyak yang suka?


Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

22 Januari 2024

Ilustrasi anak dengan down syndrome atau autis dengan ibu. shutterstock.com
Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

Berkat kemajuan dalam teknologi medis sejumlah metode deteksi dini telah dikembangkan untuk membantu mengidentifikasi Down syndrome alias sindrom Down


RS Polri Melakukan Proses Identifikasi Jasad dalam Peti Kemas di Tanjung Priok

21 Januari 2024

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto atau (RS Polri) Brigjen Pol Hariyanto saat memberikan keterangan pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2023). ANTARA/Sy
RS Polri Melakukan Proses Identifikasi Jasad dalam Peti Kemas di Tanjung Priok

Kepala RS Polri mengatakan korban tewas tanpa identitas diperkirakan mati sekitar 2 sampai 10 minggu lalu.


Kemenparekraf Targetkan Kunjungan 1,5 Juta Wisman Tiongkok di 2024

21 Januari 2024

Rombongan turis asal Tiongkok tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu, 22 Januari 2023. Bali menyambut kembali penerbangan pertama dari Tiongkok setelah tiga tahun mengikuti pelonggaran pembatasan tindakan COVID-19 Beijing. (ANTARA/Naufal Fikri Yusuf)
Kemenparekraf Targetkan Kunjungan 1,5 Juta Wisman Tiongkok di 2024

Terpantau para wisman Tiongkok lebih betah mendatangi objek pendakian, petualangan di alam, dan menyelam.


Alasan Wisatawan Sering Ngidam Makanan Tidak Biasa di Bandara

31 Oktober 2023

Ilustrasi turis atau wisatawan di bandara. (Pexel)
Alasan Wisatawan Sering Ngidam Makanan Tidak Biasa di Bandara

Perjalanan mengganggu jadwal dan rutinitas, termasuk norma makan dan tidur, sering kali itu dimulai dari bandara.