Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hutan Mangrove Center, Wisata Edukasi di Balikpapan

image-gnews
Ketekunan Agus Bei membuahkan Teluk Balikpapan menghijau dengan mangrove yang ditanamnya. TEMPO/ Sapri Maulana
Ketekunan Agus Bei membuahkan Teluk Balikpapan menghijau dengan mangrove yang ditanamnya. TEMPO/ Sapri Maulana
Iklan

TEMPO.CO, Balikpapan - Hembusan angin dan pasang surut air di depan rumah, menjadi perhatian serius Agus Bei, 51 tahun, warga Graha Indah, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Dua kondisi tersebut, menjadi inspirasi Agus, untuk menanam mangrove, sejak 2001 silam. Belajar secara autodidak, Agus berhasil mendirikan Mangrove Center. Usai 18 tahun bekerja keras, luas wilayah kelolanya mencapai 150 hektare, meliputi bagian utara Teluk Balikpapan yang memanjang dari barat ke timur di Sungai Somber.

“Sekarang yang bergabung dengan Mangrove Center sudah ada 20 komunitas, setiap komunitas ada sekitar 10 anggota,” kata Agus Bei kepada Tempo, Rabu, 28 Agustus 2019 di Hutan Mangrove Center.

Belasan tahun Agus melestarikan mangrove, selain turut menjaga lingkungan, Mangrove Center juga menjadi ikon wisata baru Kota Balikpapan. Di Mangrove Center terdapat sekitar 40 jenis mangrove yang didominasi pohon bakau berjenis Rhyzopora mucronata. Selain itu, juga terdapat hewan endemik khas kalimantan, yakni Bekantan yang jumlahnya sekitar 400 ekor.

“Dulu pengunjung sehari cuman satu dua, sekarang bisa sampai 200 orang per bulannya. Ada dari dalam dan luar negeri juga,” kata Agus. Pengunjung dari luar negeri terbanyak dari Prancis dan Belanda.

Untuk menikmati wisata hutan mangrove, wisatawan dapat berkunjung ke Graha Indah dan menyusuri Sungai Somber menggunakan perahu mesin dengan kapasitas 10 orang, dengan tarif Rp 300 ribu satu kali trip.

Berkat kegigihannya, Agus meraih penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yakni Kalpataru pada tahun 2017 lalu. Agus berharap, penghargaan itu dapat meningkatkan semangat bagi dirinya dan tim di Mangrove Center.

Namun, capaian yang diraih bukan berarti tanpa hambatan, meski berhasil mengelola dengan biaya mandiri, Agus berharap dapat perhatian atau bantuan dari pemerintah. Idealnya, biaya tanam mangrove per hektare mencapai Rp 100 juta, belum termasuk biaya operasional harian.

“Dulu saya pikir semuanya yang kami tanami itu lahan pemerintah, ternyata ada juga lahan warga. Semoga bisa dibebaskan oleh pemerintah, biar tak bisa beralih fungsi ke depannya,” kata Agus.

Tak hanya berhenti di penanaman dan perawatan saja, Agus juga berencana mendirikan kampung Inggris sebagai sarana edukasi di Mangrove Center. Untuk memperluas dukungan, Agus melakukan sosialisasi hasil kerja Mangrove Center, ke berbagai platform di media sosial.

“Sekarang ada pelatihan bahasa Inggris untuk meningkatkan kualitas sdm sumber daya manusia kita. Jadi nantinya bakal ada area kampung Inggris,” kata Agus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu perusahaan transportasi berbasis aplikasi online telah berkunjung langsung ke Hutan Mangrove Center. Public Relations 2-Wheel & Consumer, Grab Indonesia Satrya Pinandita menilai wisata alam di Balikpapan tersebut sangat disarankan untuk dikunjungi.

“Kalau kita buka pencarian wisata Balikpapan, Mangrove Center ini muncul yang teratas. Jadi untuk wisatawan mancanegara maupun lokal kalau ke sini, salah satu tujuannya ya ke Hutan Mangrove Center,” kata Satrya.

Selain menikmati keindahan tempatnya, ujar dia, pengunjung juga bisa melihat flora dan fauna endemik khas Kalimantan, “Pengalamannya bukan hanya untuk liburan, refreshing, tapi juga untuk edukasi,” kata Satrya.

Ia menjelaskan tujuan Grab ke Hutan Mangrove Center. Dimana Grab baru saja bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk meluncurkan kampanye dengan nama ‘Jelajah Indonesia Lebih Dekat’. Program tersebut telah diluncurkan Oktober 2018 lalu.

Selain itu, Satrya menjelaskan bahwa Grab juga ingin menyukseskan program Kempenpar lainnya, yakni Wonderful Indonesia, dengan melansir layanan sewa GrabCar. Pengguna dapat memilih durasi sewa Grabcar, dari dua, empat, dan delapan jam.

Atas ketekunannya Agus Bei diganjar Kalpataru pada 2017. TEMPO/Sapri Maulana

“Jadi misalnya ada pengunjung ke Balikpapan, mau ke Hutan Mangrove Center dulu, habis itu ada tujuan lain lagi. Dengan menyewa GrabCar, tak perlu order ulang atau berkali-kali, tinggal memilih durasi sewa sesuai kebutuhan,” kata dia.

“Bagi wisatawan yang tiba di Balikpapan juga bisa menggunakan layanan airport GrabCar, dari bandara bisa langsung memesan sesuai dengan tujuan.”

SAPRI MAULANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Fakta Pulau Natuna, Alamnya Kaya Destinasi Wisatanya Juara

22 Desember 2023

Seorang pria berdiri melihat indahnya pantai di Natunam Ranai, Riau, 20 Agustus 2016. Memiliki keindahan laut dan banyaknya fauna bawah laut membuat Kepulauan Natuna menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh nelayan-nelayan ilegal. (Ulet Ifansasti/Getty Images)
7 Fakta Pulau Natuna, Alamnya Kaya Destinasi Wisatanya Juara

Selain dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah, Pulau Natuna juga dikenal sebagai destinasi wisata menarik.


Rekomendasi Aktivitas Liburan Akhir Tahun untuk Menjauhkan Anak dari Gawai

22 Desember 2023

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahyono dan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Henry Tanoto saat pembukaan booth Toyota di Museum Angkut Nasional di Malang, Jawa Timur, Rabu, 20 Desember 2017. TEMPO/Wawan Priyanto
Rekomendasi Aktivitas Liburan Akhir Tahun untuk Menjauhkan Anak dari Gawai

Liburan akhir tahun bisa jadi momentum untuk menjauhkan anak dari gawai.


Libur Nataru, Wisata Edukasi Sumbu Filosofi Hingga Sangiran Jadi Target Badan Otorita Borobudur

18 Desember 2023

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Libur Nataru, Wisata Edukasi Sumbu Filosofi Hingga Sangiran Jadi Target Badan Otorita Borobudur

Libur Nataru destinasi penyangga Borobudur mulai dipromosikan untuk wisata edukasi


Rekomendasi 6 Destinasi Wisata Edukasi di Jakarta untuk Libur Sekolah

4 Desember 2023

Ilustrasi Jakarta Aquarium/Tiket.com
Rekomendasi 6 Destinasi Wisata Edukasi di Jakarta untuk Libur Sekolah

Mengunjungi destinasi wisata edukasi bisa jadi pilihan menarik membawa anak saat libur sekolah.


Menjelajah Wisata Edukasi Kopi Bali Pulina di Gianyar Ubud

24 November 2023

Berbagai jenis kopi Arabica Kintamani yang disajikan di Bali Pulina. Kamis, 23 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Menjelajah Wisata Edukasi Kopi Bali Pulina di Gianyar Ubud

Bali Pulina menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi para pecinta kopiBal


Inilah 7 Rekomendasi Wisata Hutan Mangrove di Indonesia

7 September 2023

Ilustrasi - Sejumlah wisatawan memanfaatkan liburan dengan perahu mengelilingi hutan mangrove di aliran Sungai Rindu, Sembilangan, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (30/12/2018). (ANTARA FOTO)
Inilah 7 Rekomendasi Wisata Hutan Mangrove di Indonesia

Hutan mangrove membantu melawan perubahan iklim berkat kemampuannya menyimpan karbon dalam jumlah besar.


Mengenal Apa Itu Hutan Mangrove

6 September 2023

Ilustrasi hutan mangrove.
Mengenal Apa Itu Hutan Mangrove

Hutan mangrove membantu melawan perubahan iklim berkat kemampuannya menyimpan karbon dalam jumlah besar.


Melihat Penangkaran Penyu di Kuranji Dalang Lombok, untuk Konservasi dan Wisata Edukasi

29 Juli 2023

Konservasi penyu di Kerabat Penyu Lombok bersama PLN UIW Lombok. Dok. PLN UIW Lombok
Melihat Penangkaran Penyu di Kuranji Dalang Lombok, untuk Konservasi dan Wisata Edukasi

Penyu dinilai berperan penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut yang harus dijaga bersama.


Riwayat Berdirinya Museum Lontar Sebagai Wisata Edukasi di Karangasem, Bali

10 Juli 2023

Sejumlah Lontar terpajang di Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban di Kabupaten Karangasem, Bali. ANTARA/Ni Komang Desiantari
Riwayat Berdirinya Museum Lontar Sebagai Wisata Edukasi di Karangasem, Bali

Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban di Karangasem, Bali, cocok untuk wisata edukasi. Simak riwayat berdirinya museum sederhana ini.


Serunya Menikmati Alam Sekaligus Belajar Vulkanologi di Ketep Pass Magelang

30 Juni 2023

Wisata alam dan Museum Vulkanologi Ketep Pass. Tempo.co/Arimbihp
Serunya Menikmati Alam Sekaligus Belajar Vulkanologi di Ketep Pass Magelang

Berkunjung ke Ketep Pass, pengunjung bisa melihat pemandangan Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing dan Sindoro secara langsung.