TEMPO.CO, Jakarta - Para pelaku bisnis pariwisata bahkan wisatawan menyebut Dubrovnik, kota tua di Kroasia itu sebagai 'Mutiara Adriatik'. Kota itu merupakan salah satu kekuatan laut Mediterania sejak abad pertengahan. Menurut UNESCO, pada 1667 kota itu rusak parah akibat gempa.
Hebatnya warga kota itu mampu membangun kembali kotanya. Melestarikan arsitektur bangunan gotik, renaisans, dan barok mereka. Dubrovik kembali hancur saat konflik Balkan. Kota itu dibombardir Angkatan Udara Yugoslavia yang didominasi Serbia. Saat ini Dubrovnik terus direstorasi di bawah koordinasi UNESCO – sebagai salah satu aset Warisan Budaya Dunia. Lanskap kota tua, benteng, dan lautnya yang indah, membuatnya digilai wisatawan.
Popularitas Dubrovnik kian memuncak seiring film Game of Thrones, Star Wars, hingga film terbaru James Bond: “Bond 25”, yang dibintangi Daniel Craig. Penasaran keindahan Dubrovnik, inilah destinasi yang wajib dikunjungi saat di kota tua tempat Raja Richard terdampar sekembali dari Perang Salib III.
Benteng Dubrovnik, The Wall Of Dubrovnik
Benteng Dubrovnik merupakan lanskap pertama kali yang ditatap wisatwan, baik dari udara maupun melalui feri dari Italia. Megah berdiri di bibir pantai Laut Adriatik. Di abad pertengahan, para penyerbu dari Italia harus menata mental ketika melihat The Wall of Dubrovik. Kini, sebagai gantinya wisatawan hanya bisa terpukau. Sensasinya seperti memandang tembok raksasa China.
Di balik benteng itu terdapat Kota Tua Dubrovik. Benteng tua itu berpanjang 1.940 meter yang melindungi Dubrovnik dari segala macam invansi. Tembok panjang itu terdiri dari 6 benteng: Lovrijenac, Revelin, Mineta, Bokar, St John dan St Lucas. Wisatawan wajib menyusuri benteng ini sembari memandang laut Adriatik dan Pulau Lokrum. Di balik dinding itulah keindahan Dubrovik terjaga selama ribuan tahun.
Stradun merupakan jalan protokoler sejak abad pertengahan. Sejak 50 tahun terakhir didedikasikan hanya untuk pejalan kaki. Foto: @dana_honya
Lokrum
Pulau Lokrum memiliki sejarah panjang. Di sana terdapat reruntuhan Biara Benedictine yang dibangun pada abad pertengahan. Di pulau ini pula, pada abad 12, kapal Raja Richard terdampar sebelum sang raja mendarat di Dubrovik. Biara Benedictine kini hanya tinggal reruntuhan, namun hutan-hutannya masih sangat menyenangkan. Di musim panas, Lokrum dibanjiri wisatawan yang ingin berenang, berjemur, snorkeling, dan bermain kayak. Pantainya yang landau sangat pas untuk sepak bola dan voli pantai.
Stradun
Stradun atau disebut ‘Placa’ adalah jalan utama di Kota Tua Dubrovnik. Jalan protocol dalam benteng ini membagi kota tua bagian utara dan selatan. Stradun terbentang dari Pile Gate (pintu masuk barat ke kota tua) ke pelabuhan Kota Tua.
Jalanan ini sepenuhnya milik para pejalan kaki selama hampir 50 tahun dan bertindak sebagai promenade utama. Sepanjang kanan dan kiri Stradun dipenuhi oleh berbagai kafe, toko, dan restoran.
The Rector Palace
Disebut Istana Rektor bukan karena diperuntukkan bagi rector sebuah universitas, namun rektor dalam bahasa setempat merujuk kepada pemimpin atau penguasa. Sejak abad ke-14, istana ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan Rektor Republik Ragusa antara abad ke-14 hingga 1808. Serta menjadi kantor Dewan Kecil dan administrasi negara. Selain itu, Istana Rektor difungsikan sebagai gudang senjata, markas pasukan, dan penjara.
Istana rektor dibangun dengan gaya Gotik, tetapi juga memiliki unsur Renaisans dan Barok, yang secara harmonis menggabungkan unsur-unsur ini. Saat hancur akibat kebakaran pada 1435, renovasi diserahkan kepada arsitek Italia, Onofrio della Cava dari Naples. Pahatan gaya Gotiknya didapat dari Pietro di Martino dari Milan.
Namun sialnya lagi, ledakan mesiu pada 1463 kembali merusak istana itu. Lalu pembangunan kembali diserahkan kepada arsitek Michelozzo dari Florence. Namun gayanya yang sangat Renaisans, ditolak oleh penguasa setempat. Kemudian diserahkan kepada Salvi di Michele dari Florence.
Fort Lovrijenac
Benteng Lovrijenac atau Benteng St. Lawrence, sering disebut Gibraltarnya Dubrovnik. Benteng ini setinggi 37 meter dan memiliki gedung teater di luar temboknya. Dalam sejarah, lokasi benteng ini ingin dikuasai orang-orang Venesia, Italia. Mereka ingin membangun benteng di lokasi itu, namun warga Dubrovnik melawannya dan mendirikan benteng di lokasi itu. Warga mengenang, bila orang-orang Venesia berhasil membangun benteng, niscaya Dubrovnik menjadi bagian jajahan Italia.
Seorang wisatawan yang hiking ke bukit-bukit di Dubrovnik, memandang kota tua di Kroasia itu dari ketinggian. (dubrovnikwalkingfestival.com)
Srd
Titik tertinggi di Dubrovnik adalah Srd. Bukit setinggi 412 meter dulunya adalah hutan pohon oak. Di atasnya terdapat salib batu putih besar dan Fort Imperial, struktur pertahanan yang dibangun oleh Prancis pada tahun 1810 selama Perang Napoleon. Srd populer di kalangan wisatawan untuk memandang seluruh lanskap Dubrovnik, Pulau Lokrum, Laut Adriatik, termasuk Stradun.
Hutan di Srd musnah akibat Perang Napoleon dan Perang Balkan. Hilangnya hutan pohon dubrava memang sangat disayangkan, dari sanalah asal kata Dubrovnik. Dubrava adalah sebutan pohon oak dalam bahasa Slavia, karena lebatnya pohon oak itu, menjadi inspirasi nama Dubrovnik.
Tvrava Mineta
Bangunan yang menonjol lainnya berupa Tvrava Mineta. Bangunan besar itu berupa menara bundar raksasa yang dulunya merupakan benteng besar. Mulanya Tvrava Mineta hanya sebuah benteng persegi biasa, yang dibangun Nikifor Ranjina pada tahun 1319. Lalu arsitek Florentine, Michelozzo Michelozzi membangun menara bulat itu pada 1464 -- merujuk desain arsitektur Renaissance terkenal Juraj Dalmatinac.
Katedral Dubrovnik
Katedral ini dibangun di situs bekas beberapa katedral -- termasuk bangunan abad ke-7, ke-10 dan ke-11, dan penerus abad ke-12 dalam gaya Romawi. Uang untuk membangun basilika tersebut didapat dari Raja Inggris Richard the Lion Heart, sebagai tanda syukurnya saat selamat dari kecelakaan kapal di dekat pulau Lokrum pada tahun 1192.
Pantai Bellevue
“Penyembah” pantai harus datang ke Pantai Bellevue yang juga dikenal sebagai Pantai Miramare – karena lokasinya di Teluk Miramare. Lokasinya berdekatan dengan kota tua. Pantainya berkerikil halus dan dikepung oleh tebing dan gua-gua batu. Pantai ini terletak di teluk yang indah, berarir tenang dilengkapi kafe, bar, dan resto. Perairannya yang tenang membuat segala kegiatan pantai bisa dikerjakan di pantai itu terutama polo air.
Petugas Uber boat membawa penumpang melintasi laut Adriatic dekat pulau Solta, Kroasia, 30 Juni 2017. Layanan ini akan tersedia, melalui aplikasi Uber dari kota-kota Split dan Dubrovnik di selatan Adriatik serta dari pulau Hvar. Antonio Bronic/REUTERS
Pantai Sveti Jakov
Inilah salah satu pantai terindah di Dubrovnik. Lokasinya berada di timur Kota Dubrovnik dan tersembunyi di sebuah teluk kecil. Ia menawarkan pemandangan ke Pulau Lokrum dan Kota Tua. Airnya yang tenang, membuatnya aman direnangi maupun untuk snorkeling, jet ski, dan berbagai wahana wisata bahari.