TEMPO.CO, Jakarta - Rupanya, terlalu lama di dalam pesawat dapat mengakibatkan tubuh bereaksi terhadap ketinggian. Akhirnya, sistem biologis sedikit kacau, namun gejalanya kadang hampir tak terasa, namun bagi sebagian orang gejala tersebut sangat ekstrem. Lalu bagaimana menaggulanginya.
Majalah Travel and Leisure berbagi kiat menanggulangi bahaya laten yang kerap menyerang saat wisatawan bepergian dengan pesawat.
Anda akan mengalami dehidrasi
Ada alasan mengapa banyak pramugari berkeliling selama penerbangan dengan menawarkan air kepada penumpang. Dehidrasi merupakan hal yang paling lazim saat Anda terbang. Dalam penerbangan 3 jam, Anda akan kehilangan 1,5 liter air, kata Ralph E. Holsworth, DO, seorang dokter, direktur penelitian klinis dan ilmiah untuk Essentia Water. Dehidrasi itu juga menimbulkan kekeringan pada kulit. Ia merekomendasikan untuk menghidrasi sebelum, selama, dan setelah penerbangan Anda. Sehingga saat mendarat tanpa merasa kering. Dianjurkan pula menggunakan pelembab atau hand body selama terbang dan setelah mendarat.
Telinga mengalami tekanan
Selain menyebabkan sakit kepala atau membuat mengantuk, penerbangan meningkatkan tekanan pada telinga. Menurut Janette Nesheiwat, MD, seorang dokter keluarga dan spesialis ruang gawat darurat, tekanan saat terbang kian meningkat bila Anda terserang pilek atau memiliki sinus. Pasalnya lendir bakal menumpuk dan meningkatkan tekanan.
Sebaiknya jangan bepergian dengan pesawat saat pilek. Tekanan pada telinga ini bisa parah – sesuai kondisi tubuh. Nah, untuk mengurangi tekanan pada telinga, disarankan mengunyah permen karet untuk melepaskan tekanan pada telinga.
Anda mungkin merasa sedih
Seharusnya bepergian membuat suasana hati gembira. Namun tiba-tiba Anda merasa sedih di dalam pesawat tanpa sebab. Rupanya, tempat duduk pesawat menjadi penyebab. Duduk dalam pesawat kelas ekonomi, membuat tubuh meringkuk. Pola postural seperti ini mengurangi kadar testosteron, dan mendorong tubuh Anda untuk mengakses memori depresi lebih mudah dari biasanya.
Untuk menghibur diri, disarankan untuk meluruskan tubuh dengan meletakkan kaus tebal, jaket, bantal, atau botol air kecil di belakang tulang dada — area di belakang hati — untuk mengarahkan kembali tulang belakang ke posisi yang lebih lurus saat di dalam pesawat.
Anda berpotensi terkena radiasi
Hal pertama yang dihadapi tubuh saat lepas landas adalah peningkatan radiasi atmosfer. Ini adalah hal yang sangat alami, karena jauh dari Bumi pada ketinggian 30.000 kaki atau lebih, "Radiasi menyebabkan kerusakan DNA pada sel dan stres oksidatif, mirip dengan CT scan atau sinar-X," kata Dr Carnahan. Jadi apa yang terjadi pada tubuh kita? Tidak ada yang terlihat, terutama jika Anda hanya terbang sebulan sekali atau beberapa kali setiap tahun. Namun pilot dan pramugari memiliki risiko paparan radiasi yang lebih dibanding penumpang.
Pramugari dan pilot terpapar radiasi lebih tinggi ketimbang penumpang saat berada di atmosfer. Instagram/@anneavantieheart/Fotografer: Dewandra Djelantik