Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Festival Pamalayu, Memori Kejayaan Singasari dan Tanah Melayu

image-gnews
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Keraajaan (kedua kanan) menyerahkan cinderamata kepada Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid (tengah) dalam diskusi Ngobrol @tempo di Museum Nasional, Jakarta, 22 Agustus 2019. Diskusi tersebut bertema Menyingkap Tirai Sejarah Dharmasraya
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Keraajaan (kedua kanan) menyerahkan cinderamata kepada Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid (tengah) dalam diskusi Ngobrol @tempo di Museum Nasional, Jakarta, 22 Agustus 2019. Diskusi tersebut bertema Menyingkap Tirai Sejarah Dharmasraya "dari Dharmasraya ada sejarah Indonesia yang patut diluruskan, yakni Ekspedisi Pamalayu". TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Singasari merupakan kekuatan besar di Jawa, sebelum Majapahit lahir. Kekuasaanya bahkan sampai Kamboja. Festival Pamalayu, merupakan cara mengenang bagian dari epos Singasari sebagai kerajaan besar, yang membuka hubungan Jawa dan Sumatera pada abad ke-13

Rangkaian Festival Pamalayu akan diadakan dalam kurun pada 22 Agustus 2019-7 Januari 2020. Festival Pamalayu di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat memiliki ragam acara, di antaranya lomba fotografi, menulis, lokakarya warisan kebudayaan, dan pesta rakyat.

"Festival Pamalayu ini menjadi pintu menjemput nilai-nilai tua di masa lalu," kata Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, saat peluncuran Festival Pamalayu di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Agustus 2019. Ia menambahkan bahwa pemilihan waktu akhir festival tersebut, 7 Januari 2020 bertepatan dengan ulang tahun Kabupaten Dharmasraya yang ke-16.

Sutan menjelaskan bahwa Festival Pamalayu akan menjadi ajang untuk anak-anak muda mengenal lebih dekat sejarah masa lampau. "Melalui Festival Pamalayu kami semai benih baru. Benih yang lama disimpan dari peradaban nenek moyang, kemudian ditawarkan untuk masa mendatang," tuturnya.

Menurut dia pengetahuan kebudayaan dan sejarah yang akan dibagikan dalam Festival Pamalayu, merupakan keutamaan untuk para anak-anak muda. Ia pun mengumpamakan hubungan masyarakat dalam kehidupan pada masa lampu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bayangkan pada zaman dahulu, tidak ada pesawat, mobil, kereta, tapi persahabatan antar pulau luar biasa melalui sungai, laut," ujarnya. "Dan itu berjalan dari pulau ke pulau membuat suatu persahabatan, kekuatan, kesatuan."

Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat memiliki pemandangan indah dan berpotensi untuk sport event. (kemenpora.go.id)

Adapun Pamalayu merupakan sebuah ekspedisi pada abad ke-13, atau 22 Agustus 1286. Ekspedisi itu dilakukan oleh Kerajaan Singasari untuk menjalin persahabatan dengan Malayu-Dharmasraya di bawah pemerintahan Raja Kertanegara. Ekspedisi tersebut sebagai bentuk bala bantuan untuk mencegah invasi Kekaisaran Mongol yang dipimpin Kubilai Khan.

Peluncuran Festival Pamalayu juga mengadakan sesi bincang dalam ngobrol@tempo bertema 'Menyingkap Tirai Sejarah Dharmasraya'. Adapun yang menjadi pembicara selain Bupati Dharmasraya, yaitu Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, Peneliti Utama Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Bambang Budi Utomo, dan pegiat sejarah dari Perkumpulan Wangsamudra Wenri Wanhar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ilmuwan Temukan Tiga Lapis Peradaban Tanah Situs Kumitir Mojokerto

15 Januari 2024

Ekskavasi Situs Kumitir di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto yang berlangsung pada 4 Agustus - 9 September 2020. Kredit: Tempo/Kukuh S. Wibowo
Ilmuwan Temukan Tiga Lapis Peradaban Tanah Situs Kumitir Mojokerto

Penelitian geo akeologi menemukan lapisan usia tanah era Medang, Singasari dan Majapahit di Situs Kumitir.


737 Tahun Prasasti Padang Roco, Hadiah Raja Singasari untuk Siapa?

22 Agustus 2023

Prasasti Padang Roco. Wikipedia
737 Tahun Prasasti Padang Roco, Hadiah Raja Singasari untuk Siapa?

Salah satu peninggalan Kerajaan Dharmasraya yang pernah berdiri di Sumatera Barat pada abad ke-12 yakni Prasasti Padang Roco. Begini bunyi prasastinya


233 Media Massa Lokal Registrasi Liputan Balap MotoGP Mandalika 2022

14 Maret 2022

Proses pemasangan patung Speed bersosok Presiden Joko Widodo naik motor di gerbang utama Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Ahad dinihari, 13 Maret 2022. (Dok.Nuarta)
233 Media Massa Lokal Registrasi Liputan Balap MotoGP Mandalika 2022

Kementerian Kominfo RI akan mengadakan konferensi pers bersama media lokal pada 16 Maret 2022 sekaligus pembagian kartu liputan MotoGP Mandalika.


Krisdayanti Nyeker Naik Sampai Puncak Candi Jago di Malang

20 Oktober 2021

Krisdayanti di puncak Candi Jago, Tumpang, Malang, Jawa Timur. Foto: Instagram
Krisdayanti Nyeker Naik Sampai Puncak Candi Jago di Malang

Krisdayanti sigap menapaki setiap susunan undakan Candi Jago di Desa Tumpang, Malang, Jawa Timur, tanpa alas kaki.


Penggalian Situs Kumitir Berdasarkan Cerita Naskah Kuno, Seperti Apa?

9 Agustus 2020

Ekskavasi situs di kebun tebu di Desa Kumitir, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Agustus 2020. Di situs seluas total enam hektare itu diduga terkubur candi pendharmaan atau makam satu raja dari era Kerajaan Singasari dan Majapahit. FOTO/BPCB JAWA TIMUR
Penggalian Situs Kumitir Berdasarkan Cerita Naskah Kuno, Seperti Apa?

Sudah ditemukan struktur bata membentuk bangunan diduga makam di tengah area talut di situs Kumitir.


Ekskavasi Situs Kumitir Dilanjutkan, Daftar Candi Majapahit Bakal Bertambah

9 Agustus 2020

Anak-anak bermain di tumpukan batu bata kuno yang berserakan diduga bangunan peninggalan masyarakat zaman Majapahit di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, 11 April 2017. Bangunan diduga pagar atau tembok dari batu bata kuno itu terpendam dalam tanah dan dijarah atau dibongkar beserta tanah setempat yang dikeruk untuk dimanfaatkan sebagai material urukan lahan. TEMPO/ISHOMUDDIN
Ekskavasi Situs Kumitir Dilanjutkan, Daftar Candi Majapahit Bakal Bertambah

Tim arkeologi dibantu masyarakat setempat berusaha menampakkan candi pendharmaan Raja Singasari di Desa Kumitir. Situs terbesar di Trowulan.


Melindungi Siluk Merah dengan Ekoturisme Danau Lindung Empangau

29 Agustus 2019

Danau Lindung Empangau merupakan habitat ikan arwana super red. Foto: @ss.f.rensai
Melindungi Siluk Merah dengan Ekoturisme Danau Lindung Empangau

Arwana super red atau siluk merah kian berkurang di habitat aslinya. Di Danau Lindung Empangau warga melestarikan siluk merah dengan ekoturisme.


Persembunyian Eksklusif nan Fotogenik di Santorini yang Ramai

29 Agustus 2019

Santorini, Yunani (Pixabay.com)
Persembunyian Eksklusif nan Fotogenik di Santorini yang Ramai

Santorini merupakan destinasi wisata utama Yunani. Memiliki reputasi eksklusif namun sudah menjadi destinasi massal yang dipenuhi wisatawan kaya.


Menginap 4 Hari 3 Malam di Kepulauan Derawan Bisa Apa Saja?

29 Agustus 2019

Maratua Paradise Resort di desa Tanjung Harapan, Pulau Maratua, Kep. Derawan, Kab. Berau, Kalimantan Timur, 30 September 2016. TEMPO/ Nita Dian
Menginap 4 Hari 3 Malam di Kepulauan Derawan Bisa Apa Saja?

Kepulauan Derawan menjadi buah bibir karena keindahannya. Kepulauan itu memiliki spot wisata bahari yang tak kalah dengan Maladewa sekalipun.


Liburan Para Wanita ala Nola The Baldys

28 Agustus 2019

Nola bersama putri-putrinya saat berada di Singapura. Foto: @thebaldys
Liburan Para Wanita ala Nola The Baldys

Penyanyi Nola Be3 berlibur bersama dua putrinya. Personel The Baldys itu berbagi kesan berlibur bersama anggota keluarga sesama wanita.