TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pelajar sekolah menengah atas mengikuti program Siswa Mengenal Nusantara yang diadakan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Pragram ini dilakukan dengan cara mengajak para siswa dari berbagai daerah untuk menjelajahi daerah lainnya. Dengan begitu, mereka tahu betapa kayanya Indonesia akan keberagaman dan keindahan alam.
Tahun ini di Provinsi Papua, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) ditunjuk oleh Kementerian BUMN sebagai koordinator program Siswa Mengenal Nusantara. Mereka mengajak siswa SMA 5 Parepare, Sulawesi Selatan, berkunjung ke Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua. Di sana, para siswa berwisata ke Pantai C'berry, Pantai Holtekam, Pantai Hamadi, dan Kampung Wisata Enggros.
"Pemangangan alam Pantai C'beery begitu indah. Banyak juga spot untuk berswafoto," kata Teguh Setiawan, pelajar SMAN 5 Parepare pada Rabu, 21 Agustus 2019. Menurut dia, objek wisata Pantai C'beery memiliki berbagai keunikan, di antaranya berada di Teluk Youtefa, tak jauh dari kampung adat dan wisata Enggros dan Tobati serta terhubung dengan objek wisata Pantai Holtekam dan Hamadi.
Peserta Siswa Mengenal Nusantara 2019 asal Parepare, Sulawesi Selatan saat berkunjung ke Kampung Enggros dan Tobati di objek wisata Pantai C'beery, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Rabu 21 Agustus 2019. Antaranews
Objek wisata Pantai C'beery bisa dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat melalui jembatan fenomenal yakni jembatan Youtefa. Rencananya jembatan ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat. Wisatawan juga bisa menyewa speed boat seharga Rp 300 ribu untuk berkeliling melintasi dermaga Pasar Youtefa dan objek wisata Pantai Hamadi.
Selain mengajak siswa Parepare ke Papua, ada pula program Siswa Mengenal Nusantara yang mengajak para pelajar dari Nusa Tenggara Timur ke Jambi. Di sana, mereka berkunjung ke objek wisata Air Panas Semerup, Danau Kerinci, dan Air Terjun Telun Berasap. Untuk program ini, Kementerian BUMN menunjuk PT Pelindo III dan PT Garam.
Sebanyak 22 siswa SMA/SMK dan 3 siswa difabel (SLB) asal NTT ini berwisata ke perkebunan Teh Kayu Aro yang dikelola PTPN VI beserta pabriknya. Mereka juga berkunjung kepabrik kopi Arabika Kerinci, mengetahui proses pembuatan gula tebu dan menyambangi sentra dodol kentang Kerinci yang merupakan oleh-oleh khas kabupaten tersebut.
Seorang peserta Siswa Mengenal Nusantara dari NTT yang juga ketua rombongan, Anwar senang karena bisa melihat langsung perkebunan Teh Kayu Aro yang dikelola PTPN yang merupakan perkebunan teh tertinggi kedua di dunia. "Kami juga bisa mempromosikan potensi wisata dari NTT. Semua ini demi melestarikan warisan nenek moyang kita dulu," kata Anwar.