Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hutan Tropis Indonesia, Surga Wisata Minat Khusus

image-gnews
Ulat dewasa atau pupa sebelum berubah menjadi kepompong di Pusat penangkaran kupu-kupu di Taman Nasional bantimurung, Maros, Sulsel, Jumat 02 Januari 2015. Penangkaran kupu-kupu tersebut telah menangkarkan lebih dari 225 spesies kupu-kupu endemik Sulawesi dan menjadi tempat studi kupu-kupu internasional.TEMPO/Iqbal Lubis
Ulat dewasa atau pupa sebelum berubah menjadi kepompong di Pusat penangkaran kupu-kupu di Taman Nasional bantimurung, Maros, Sulsel, Jumat 02 Januari 2015. Penangkaran kupu-kupu tersebut telah menangkarkan lebih dari 225 spesies kupu-kupu endemik Sulawesi dan menjadi tempat studi kupu-kupu internasional.TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hutan-hutan Indonesia umumnya merupakan cagar biosfer dan paru-paru dunia. Menyusurinya bisa dengan aktivitas hiking, tracking, maupun arung jeram. Jangan harap vila yang nyaman dan tempat tidur yang empuk, biasanya pengelola hanya menyediakan pemondokan yang sederhana. 

Namun, bagi wisatawan minat khusus menikmati kicau burung, teduhnya hutan, dan hawa yang sejuk adalah kenikmatan yang mereka buru. Berikut taman-taman nasional yang menyediakan wisata minta khusus dari melihat burung langka, pepohonan, atau sekadar tracking.

Cikaniki-Citalahab, Jawa Barat

Hawa sejuk langsung meruap begitu Anda menjejakkan kaki ke dalam hutan hujan tropis Cikaniki-Citalahab. Kesejukan itu semakin lengkap dengan naungan tajuk ratusan pohon raksasa di kanan-kiri sepanjang jalan setapak: rasamala, puspa, beunying, dan kimokla. Semua berdiri rapat. Terasa teduh. 

Cikaniki-Citalahab merupakan kawasan wisata hutan tropis yang masuk Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Letaknya di perbatasan wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor. Kondisi hutannya masih sangat alami, meski salah satu sisinya berbatasan dengan perkebunan teh peninggalan zaman Belanda dan permukiman penduduk. 

Dekat dengan Ibu Kota, wajar kawasan ini jadi tujuan wisata alam warga Jakarta, Bandung, dan sekitarnya. Tapi, bukan hanya turis lokal, wisatawan mancanegara juga menggandrungi lokasi ini. "Turis dari Belanda banyak datang ke sini," ujar Suryana, pengelola Citalahab Central, kompleks permukiman warga yang menyewakan fasilitas penginapan bagi pengunjung.

Ada 14 rumah di desa wisata ini yang menyewakan kamar-kamar penginapan dengan harga terjangkau. Di wisma milik Suryana, misalnya, Anda cukup merogoh kocek Rp 75 ribu per malam untuk satu kamar berisi dua tempat tidur. Tarif untuk turis asing Rp 150 ribu. Anda bisa memperoleh makan dan camilan tiga kali sehari dengan menambah Rp 75 ribu. Untuk pemandu, Anda cukup membayar Rp 100 ribu per hari.

Cikaniki-Citalahab menawarkan bermacam obyek wisata, dari jalan-jalan menembus hutan sampai memotret sunrise di perkebunan teh. Sembari trekking, Anda bisa mampir ke sejumlah curug atau danau kecil sekadar mengamati pepohonan, serangga, dan burung. Jika cukup beruntung, Anda bisa menjumpai owa Jawa, lutung, atau surili, tiga jenis primata yang suka bergelantungan di pepohonan.

Apabila Anda gemar pelesir beramai-ramai, ada area perkemahan yang patut dicoba. Warga setempat yang mengelola wisata di sini sedang menyiapkan camping ground seluas dua hektare untuk menambah area berkemah yang telah ada.

Taman Nasional Wasur, Merauke

Kekayaan flora dan fauna membuat Taman Nasional Wasur dijuluki sebagai Serengeti-nya Indonesia. Serengeti adalah taman nasional superlapang di Tanzania, Afrika, yang terkenal karena biodiversitasnya. Terletak di Merauke, ujung barat Indonesia, Wasur—yang ditetapkan sebagai taman nasional pada 1990—berlahan 4.138 kilometer persegi.

Fotografer Komunitas Titik Nol, Muhammad Abdul Syah, yang kerap menyambangi Wasur, menyebut taman nasional itu gudang obyek wisata menarik. Jika Anda ingin berwisata budaya, ada sejumlah kampung suku Kanum yang bisa dikunjungi. "Adat penduduk setempat, yang gemar berburu dan meramu, menarik dipelajari," ujarnya. 

Jika ingin tambahan tantangan, bisa saja menyambangi Kampung Rawa Biru, yang memiliki sumber mata air terbesar di Merauke. Dari jalan nasional yang ada di dalam kawasan Wasur, kata Abdul, Anda bisa mencapai Rawa Biru dalam waktu satu jam dengan perahu. Tak mengapa datang malam, karena taman nasional ini buka 24 jam. 

Hutan Gunung Tompotika, Sulawesi Tengah

Anda tertarik melihat burung langka maleo bertelur pada malam hari? Anda bisa melihatnya di hutan Gunung Tompotika, Sulawesi Tengah, tepatnya di dekat Desa Taima. Tapi akses ke sana lumayan sulit. Dari Makassar, Anda harus terbang ke Luwuk, Kabupaten Banggai, kemudian menyewa mobil penduduk yang akan memakan waktu satu jam ke lokasi. Selanjutnya adalah trek hutan.

Lokasi lahan konservasi seluas 200 meter persegi ini memang agak jauh dari kota dan sepi. Djoko Iskandar, Ketua Dewan Pembina Yayasan Aliansi Konservasi Tompotika, menyarankan Anda meminta bantuan pemandu. Di konservasi ini cuma ada 10 maleo. Maka, sewaktu melihat mereka, pastikan Anda menjaga jarak agar tidak mengganggu.

Kenapa malam hari? Kata Djoko, ini karena pada waktu itulah maleo merasa aman bertelur. Karena harus malam hari, mau tidak mau Anda mesti menginap. Sayangnya, tidak ada resor, apalagi hotel, di sana. Djoko mempersilakan turis bermalam di rumah penduduk, tapi dengan konsekuensi tidak bisa mandi, karena di sana sulit air.

Yang pasti, tidak ada tarif khusus untuk melihat burung maleo. Selain maleo, di obyek wisata ini ada penyu dan burung gosong. Panorama alam di kaki Gunung Tompotika juga menarik. Ada air terjun dan pemandangan hutan di semenanjung terpencil Sulawesi ini.

Wisatawan sebrangi Canopy Bridge (jembatan gantung antar pohon) di Kawasan Wisata Bukit Bangkirai, Balikpapan, Kaltim, 20 Agustus 2014. ANTARA/Yudhi Mahatma

Bukit Bangkirai, Kalimantan Timur

Menikmati panorama hutan tropis paling bagus di hutan Bukit Bangkirai, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara Timur, Kalimantan Timur. Tidak perlu harus trekking keluar-masuk belukar hutan. Cukup memakai sepatu olahraga, naik tangga yang melilit pohon setinggi 30 meter, dan berjalan-jalan melewati jembatan gantung sepanjang 64 meter yang menghubungkan lima pohon bangkirai setinggi 50 meter, kita bisa menikmati hutan itu.

Bukit Bangkirai adalah kawasan konservasi pohon bangkirai, pohon khas hutan Kalimantan yang semakin langka. Ada koleksi pohon bangkirai berusia lebih dari 150 tahun setinggi 40-50 meter. Hutan seluas 1.500 hektare ini juga menjadi tempat hidup burung-burung migrasi dari Taman Nasional Bukit Soeharto. Kawasan konservasi itu dapat dicapai sekitar satu setengah jam dengan mobil dari pusat Kota Balikpapan.

Dokumen foto Danau Tambing di kawasan Taman Nasional Lore Lindu. ANTARA

Taman Nasional Lore Lindu, Poso

Ingin mendapatkan danau, sungai, gunung, hutan, dan lembah sekaligus? Taman Nasional Lore Lindu jawabannya. Menurut Farchan Noor Rachman, seorang pendaki, Lore Lindu menawarkan bentang alam yang sangat mempesona. Bukan hanya itu, taman nasional yang terletak di Poso ini juga dihuni belasan spesies satwa endemik Sulawesi.

Di jantung Lore Lindu, terdapat danau yang luasnya lebih dari 200 hektare. Danau Lindu dan panorama di sekitarnya disebut Farchan amat cantik. Di sekitar danau, kita bisa melihat gugusan pegunungan Nokilalaki, Adale, Kona'a, Tumaru, Gimba, Jala, Rindi, dan Toningkolue, yang berjajar gagah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wisata di Lore Lindu tak sekadar menikmati alam. Anda juga bisa mengunjungi kampung suku asli daerah ini dan menginap di kediaman mereka. Atau, jika waktu berlibur Anda panjang, tak ada salahnya menapakkan kaki ke Kamarora, Doda, dan Bada, yang letaknya tak begitu jauh dari Lore Lindu. Trekking ke empat tempat itu memakan waktu sepekan.

Sementara di Kamarora kita bisa melihat tarsius alias monyet hantu pada malam hari, di lembah Doda dan Bada tersebar banyak batu peninggalan zaman megalitikum. Mengunjungi tempat-tempat ini disarankan pada Juli-September. "Pemandangan di Doda-Bada luar biasa indah. Batu-batunya mirip seperti yang ada di Pulau Paskah," ujar Farchan.

Hutan Arfak, Papua

Hutan Gunung Arfak menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi bird of paradise atau burung surga. Sayangnya, nama keren ini tak berlaku di sana. Masyarakat asli dengan sederhana menyebutnya burung cenderawasih atau burung kuning. Tapi, yang pasti, Arfak merupakan destinasi pengamatan burung cenderawasih terpopuler di dunia.

Untuk menuju ke sana, harus ingat waktu yang pas agar penjelajahan Gunung Arfak tidak sia-sia. Waktu yang tepat adalah pada pagi hari. Datanglah sekitar pukul 8 atau 9 pagi, karena saat itulah burung-burung cantik tersebut terlihat seperti menari dan berdansa di dahan-dahan pohon memamerkan bulu-bulunya yang indah.

Lokasi Arfak berjarak 35 kilometer dari Manokwari, ibu kota Papua Barat. Dari titik awal pendakian hingga ke tempat pengamatan cenderawasih, jaraknya tak terlalu jauh. Sekitar satu setengah jam, Anda akan menyusuri lereng pegunungan yang lumayan terjal. Tak apa, lelah mendaki akan terbayar lunas saat melihat indahnya tarian si burung surga.

Perahu hias Suku Dayak Tamambaloh berlayar melintas di Danau Sentarum pada acara penutupan Festival Danau Sentarum Betung Kerihun di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (28/10). ANTARA FOTO/Timotius

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rugikan Negara Rp 271 Triliun, Tambang Timah Ilegal di Bangka Belitung Bikin Hutan Tropis Hilang hingga Korban Jiwa

19 hari lalu

Suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis (kiri) mengenakan rompi tahanan berwarna pink setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022, di Gedung Kejagung, Rabu, 27 Maret 2024. Humas Kejagung
Rugikan Negara Rp 271 Triliun, Tambang Timah Ilegal di Bangka Belitung Bikin Hutan Tropis Hilang hingga Korban Jiwa

Hutan tropis seluas 460 ribu hektare hilang karena pertambangan timah dan perkebunan di Bangka Belitung periode 2018-2023.


Reforestasi IKN Nusantara, Pemerintah Siapkan 15 Hingga 25 Juta Bibit Pohon per Tahun

18 Februari 2024

Pekerja merawat bibit berbagai jenis pohon di persemaian transit pusat Persemaian Mentawir di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis 18 Agustus 2022. Pembangunan pusat persemaian bibit tanaman di lahan seluas 120 hektare tersebut dapat memproduksi hingga 15 juta bibit benih pohon dalam satu tahun yang difungsikan untuk program rehabilitasi hutan dan lahan di sekitar IKN Nusantara. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Reforestasi IKN Nusantara, Pemerintah Siapkan 15 Hingga 25 Juta Bibit Pohon per Tahun

Bambang Susantono mengatakan kawasan hutan yang digunakan untuk membangun IKN adalah hutan produksi.


Erick Thohir Bicara Perubahan Iklim di COP28, Ajak Jaga Hutan Tropis

1 Desember 2023

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad-Interim, Erick Thohir, dalam acara peluncuran dokumen Investment and Policy Plan (CIPP) Pelaksanaan Transisi Energi Berkeadilan (Just Energy Transitions Partnership/JETP) di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Selasa, 21 November 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Erick Thohir Bicara Perubahan Iklim di COP28, Ajak Jaga Hutan Tropis

Erick Thohir bicara deforestasi serta berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan dalam menghadapi perubahan iklim global.


Negara Pemilik Hutan Hujan Besar Sepakat untuk Menyelamatkannya

30 Oktober 2023

Foto udara kondisi air sungai Piraiba sebelum pertemuan puncak negara-negara hutan hujan Amazon, di Belem, negara bagian Para, Brasil 5 Agustus 2023. Demonstran lingkungan memprotes rencana perusahaan minyak milik negara Brasil Petrobras PETR4.SA untuk mengebor minyak di muara sungai Amazon. REUTERS/Ueslei Marcelino
Negara Pemilik Hutan Hujan Besar Sepakat untuk Menyelamatkannya

Negara asal hutan hujan besar sepakat untuk bekerja sama menyelamatkannya.


KLHK Siapkan Proyek Percontohan Perdagangan Karbon dari Hutan Bakau, Dimulai di Kalut

27 September 2023

Mangrove atau hutan bakau sebagai penyerap emisi karbondioksida di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Kota Tarakan, Kalimantan Utara. TEMPO/MARTHA WARTA SILABAN
KLHK Siapkan Proyek Percontohan Perdagangan Karbon dari Hutan Bakau, Dimulai di Kalut

KLHK mencatat potensi nilai ekonomi dari perdagangan karbon Indonesia secara keseluruhan mencapai hingga Rp 3.000 triliun dari komponen hutan tropis.


Luhut Tawarkan Proposal Kerja Sama Trilateral ke Presiden Kongo, Apa Isinya?

13 Juli 2023

Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Presiden Republik Demokratik Kongo Felix Tshisekedi (kanan) dalam pertemuan di Kinshasa, Kongo. (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)
Luhut Tawarkan Proposal Kerja Sama Trilateral ke Presiden Kongo, Apa Isinya?

Menteri Luhut menawarkan proposal kerja sama trilateral berbentuk aliansi hutan tropis dan karbon kepada Republik Demokratik Kongo. Apa saja isinya?


Wisata Minat Khusus di Stasiun Riset Bekantan, Mengamati Lucunya Ikan Timpakul

17 Mei 2023

Ikan Tempakul atau Tembakul di hutan bakau Tarakan, Kalimanta Utara, 19 Mei 2016. Ikan tersebut dapat bertahan hidup di darat denganlama, (90% waktunya dihabiskan di darat), dapat memanjat akar-akar pohon bakau, melompat jauh, dan 'berjalan' di atas lumpur. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Wisata Minat Khusus di Stasiun Riset Bekantan, Mengamati Lucunya Ikan Timpakul

Wisata minat khusus mengamati ikan timpakul itu disediakan oleh Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI).


Kadin: Yogyakarta Perlu Event Minat Khusus Seperti Wisata Museum untuk Geliatkan Pariwisata

7 Mei 2023

Putri Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X, GKR Mangkubumi menyambangi Museum History of Java (HOJ) di Kabupaten Bantul Yogyakarta, Ahad, 7 Mei 2023. Dok. Istimewa
Kadin: Yogyakarta Perlu Event Minat Khusus Seperti Wisata Museum untuk Geliatkan Pariwisata

Salah satu penyebab lesunya pariwisata di Yogyakarta pada libur Lebaran lalu diduga karena masih minimnya event.


Kerja Sama Indonesia dan Kongo, Luhut: Mitra Strategis Pelestarian Hutan Tropis

27 Januari 2023

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) sebelum mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa 6 Desember 2022. Sidang Kabinet Paripurna itu membahas kondisi perekonomian tahun 2023, evaluasi penanganan COVID-19 serta ketahanan pangan dan energi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kerja Sama Indonesia dan Kongo, Luhut: Mitra Strategis Pelestarian Hutan Tropis

Indonesia dan Kongo akan meningkatkan kerja sama kedua negara, terutama terkait pelestarian hutan tropis.


Yogyakarta Klasterisasi Kawasan Cagar Budaya, Dibuatkan Festival untuk Wisata Minat Khusus

4 Desember 2022

Festival Jogja Kota mengusung kreasi khas dari empat kawasan cagar budaya baik Kraton, Pakualaman, Kotagede dan Kotabaru. Dok.istimewa
Yogyakarta Klasterisasi Kawasan Cagar Budaya, Dibuatkan Festival untuk Wisata Minat Khusus

Magnet kunjungan wisata ke Kota Yogyakarta, selama ini salah satunya dilatari rasa klangenan terhadap melimpahnya kawasan cagar budayanya.